Open Access (OA) atau akses terbuka dapat menjadi jalan alternatif dalam menyebarkan informasi ilmiah kepada seluruh dunia tanpa dibatasi ruang dan waktu. Repositori institusi atau instutional repository (IR) telah banyak diaplikasikan pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Tulisan ini mendeskripsikan pemetaan perkembangan repositori institusi perguruan tinggi di Indonesia yang open akses dan perangkat lunak yang digunakannya pada portal OpenDOAR. Penelitian ini terbatas pada repositori institusi perguruan tinggi yang telah terdaftar di OpenDoar saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah perkembangan repositori di Indonesia pada OpenDOAR mulai dari tahun 2008 hingga 2018 ini. Sementara perangkat lunak yang digunakan ialah Eprints, Dspace, dan lainnya.ABSTRACT Open Access (OA) can be an alternative way of disseminating scientific information to the globe without limited by space and time. Institutional repositories (IR) have been widely applied to several universities in Indonesia. This paper describes the mapping of the development of open access institutional universities in Indonesia and the software used from the OpenDOAR website. This research is limited to the repository of tertiary institutions that have been registered in OpenDoar only. The results showed that there was an increase in the number of repository developments in Indonesia in OpenDOAR starting from 2008 to 2018. While the software used is Eprints, Dspace, and others.
ABSTRAKNaskah atau manuskrip kuno telah menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah Republik Indonesia. Banyaknya naskah-naskah kuno yang tidak sempat lagi untuk dilestarikan menjadi alasan kuat akan perhatian tersebut. Perpustakaan yang memang salah satu perannya sebagai tempat pelestarian bahan pustaka dituntut agar dapat mengoptimalkan peran tersebut, khususnya pada koleksi naskah kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan kendala yang dihadapi oleh BPAD Provinsi Sulawesi Selatan dalam pelestarian naskah kuno. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni untuk mendeskripsikan mengenai fakta-fakta tentang bagaimana upaya dan kendalakendala yang dihadapi dalam pelestarian naskah kuno di BPAD Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dalam mengolah tiap-tiap data yang diperolah dari lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa upaya yang dilakukan oleh BPAD Provinsi Sulawesi Selatan dalam melestarikan naskah kuno yaitu laminasi, fumigasi, alih media ke dalam bentuk microfilm serta transliterasi dan terjemahan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelestarian naskah kuno antara lain kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam bidang transliterasi dan terjemahan, anggaran, serta sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk proses pengembangan dalam pelestarian naskah kuno. Kata Kunci: naskah kuno, pelestarian dan perbaikan ABSTRACT Efforts have been done by Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Selatan (Regional Library and Archive Institution of South Sulawesi) in order to preserve its all manuscripts tcollections. The current study is aimed to discover and describe those efforts and barriers faced by its institution in
45Pengutipan: Syukur, A., Mathar, T., dan Azwar, M. (2016). Pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS (studi kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin). Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, 4(1), 45-56. ABSTRAKZ39.50 merupakan protokol standar yang memungkinkan dua sistem komputer terotomasi melakukan proses komunikasi dalam hal sistem temu balik informasi. Pembahasan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan fitur copy cataloging pada aplikasi SLiMS dengan menggunakan fitur protokol Z39.50 di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan protokol Z39.50 serta permasalahan yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan dalam melakukan proses salin katalog dari perpustakaan Library of Congress di Amerika Serikat. Data penelitian diperoleh dari staf Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan fitur Z39.50 pada SLiMS sudah berjalan dengan baik. Pemanfaatan fitur Z39.50 sangat membantu staf perpustakaan dalam proses penginputan katalog bahan pustaka, khususnya yang berbahasa Inggris, karena menghemat waktu proses penginputan meskipun masih harus melakukan perubahan pada nomor klasifikasi yang mana perpustakaan FAH menggunakan sistem penomoran DDC.
Pustakawan sekolah juga memiliki peran sentral dalam menunjang proses belajar mengajar di Sekolah. Akan tetapi, tidak sedikit dijumpai peran tersebut belum terlaksana secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran perpustakaan sekolah di MAN 1 Makassar. Dari observasi awal, menunjukkan bahwa ada peran yang signifikan dilakukan oleh pustakawan di sekolah ini. Data penelitian diperoleh melalui hasil wawancara terhadap pustakawan Perpustakaan MAN 1 Makassar, yaitu kepala perpustakaan dan teknisi perpustakaan, beberapa pemustaka (siswa kelas 3), beberapa guru dan pegawai di sekolah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan mempunyai peran yang besar dan signifikan dalam meningkatkan kinerja perpustakaan MAN 1 Makassar. Selain itu Setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan MAN I Makassar masih kurang maksimal karena adanya hambatan dari segi dana, sarana dan prasarana.
Background of the study: Since established in 1999, the Department of Library Science of Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar has been teaching its degree students throughout conventional way of teaching, in which whiteboards and classrooms are still mostly used as learning media till current days. The department challenges with the growing education technology, media such as e-learning.Purpose: This paper is aimed to describe the strategic planning to build and implement an e-learning in the department and to configure e-learning software called Claroline.Method: The data were gathered by discussing with all lecturers and several students as the basic sources to plan and build e-learning.Findings: As the research findings, Panrita 4.0 was determined as its e-learning’s name in order to make the engaged users (lecturers and students) be more familiar with.Conclusion: In addition, the study highlighted challenges faced by most lecturers in implementing such learning media although trainings have been conducted. However, most students were more enjoy learning with Panrita 4.0, even though it was their first experience dealing with such media.
Sistem otomasi perpustakaan telah banyak diterapkan di berbagai macam perpustakaan karena manfaatnya yang sangat besar. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Bantaeng telah menggunakan INLISlite sejak tahun 2015 lalu. Penelitian deskriptif ini akan menggambarkan bagaimana penerapan dan hambatan yang dialami perpustakaan tersebut. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara kepada pustakawan dan staf perpustakaan yang mengoperasikan INLISlite di perpustakaan tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif; reduksi, display, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa INLISlite di perpustakaan ini telah diterapkan dengan baik meskipun tetap menyisakan hambatan-hambatan yang cukup berarti. Penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi perpustakaan lainnya yang telah menerapkan sistem otomasi perpustakaan.ABSTRACTLibrary automation systems have been widely implemented in various libraries because of its benefits. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) District of Bantaeng has been using INLISlite since 2015. This descriptive research will describe how the application and the obstacles experienced by the library. The sources of data were obtained through interviews with librarians and library staff who operate INLISlites in the library. The data were analyzed using qualitative data analysis techniques; reduction, display, verification, and conclusion. The results showed that INLISlite has been implemented well even though it still remains significant obstacles. This research can be a reference for other libraries that have implemented a library automation system or integrated library system
Institutional Repositories (IR) have been owned by many higher education institutions as a medium for the preservation, storage, and dissemination of scientific works. IR is also known as a scientific communication medium for academics/scientists. This case study describes in general the role of UIN Alauddin Makassar’s IR since it was first launched at the end of 2016 until now. The data were obtained from the experience and empirical observations of the researchers, literature review, interviews, and other supporting documentation. The results showed that the UIN Alauddin Makassar’s IR has been playing roles in; digital preservation, building scientific communication, establishing synergy between libraries and faculty communities, supporting learning and research processes, and improving library skills and services. Due to space limitations, this study does not describe in more detail the roles mentioned. This research has implications for the management of IR at this campus in particular, and other IRs in other universities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.