Unit usaha "Kolam Renang Nagara" yang dikelola BUMDes "Go Inovasi" dibangun pada tahun 2019 dan mulai beroperasi sejak pertengahan tahun 2020 di tengah wabah Covid-19. Pembangunan atraksi wisata di Desa Nagara diharapkan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar. Promosi dibutuhkan agar "Kolam Renang Nagara" dapat dikenal luas dan dikunjungi wisatawan, sehingga kebangkitan ekonomi masyarakat bisa terwujud. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan corak promosi dan kendala yang dihadapi BUMDes "Go Inovasi". Data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dan data sekunder yang bersumber dari internet, dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Digital marketing merupakan metode komunikasi pemasaran atraksi wisata. Kemudian, media sosial yang menjadi saluran promosi adalah Facebook dan Instagram, namun, promosi lebih aktif dilakukan melalui Facebook. Metode promosi dirumuskan dengan memperhatikan khalayak sasaran, tujuan, pesan, media, sumber pesan, dan biaya. Sedangkan masih terdapat keterbatasan akses jaringan internet, belum memadainya perlengkapan penunjang promosi, dan belum tersedianya sumber daya manusia yang menguasai promosi pariwisata merupakan kendala dalam penerapan digital marketing.
Penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana program siaran dakwah diproduksi. Program siaran dakwah yang tidak diproduksi dengan baik, pembawaan penyiar dan narasumber program siaran dakwah yang mengabaikan broadcast style menyebabkan keberadaan program siaran dakwah belum bisa memuaskan rasa ingin tahu masyarakat mengenai topik-topik keislaman sekaligus belum dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mempelajari ajaran agama Islam. Penelitian tentang program siaran dakwah ini dilakukan di radio Selebes Gorontalo menggunakan metodologi kualitatif dengan model studi kasus. Data dalam penelitian ini dikumpukan dengan teknik wawancara dan teknik studi dokumentasi. Data dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selebes menyiarkan tiga program siaran dakwah, yakni Islam Discovery, Khazanah Islam, dan Opus (Obrolan Puasa). Islam Discovery dan Khazanah Islam berbentuk infotainment. Sedangkan Opus berbentuk talk show. Ketiga siaran dakwah ini mengudara setelah melalui tahapan manajemen strategis program siaran yang terdiri dari perencanaan program, produksi dan pembelian program, eksekusi program, serta pengawasan dan evaluasi progam.
Penelitian ini membahas tentang promosi program dakwah Radio Selebes Gorontalo. Ada anggapan bahwa promosi program dakwah tidak penting dilakukan jika media penyiaran radio sudah lama beroperasi dan penduduk di daerah jangkauan siaran mayoritas beragama Islam. Padahal, promosi program merupakan unsur penting yang berkontribusi terhadap kelangsungan operasional radio. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan model studi kasus. Data dalam penelitian ini dikumpukan dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga program dakwah dipromosikan menggunakan empat metode yaitu media sendiri, iklan, promosi penjualan dan pemasaran interaktif. Sementara public relation dan direct marketing tidak digunakan secara khusus untuk promosi program dakwah. Terbatasnya variasi metode yang digunakan disebabkan oleh kekhawatiran Selebes mengenai dampak biaya yang timbul akibat kegiatan promosi.
The decrease of tourist visits in Bone Bolango Regency as a portrait of Covid-19 impact indicates the strategic objectives of Tourism and Creative Economy Department (Disparekraf), which is to increase the number of tourists, cannot be achieved. The purpose of this study is to identify the department’s method to increase the number of tourists in order to restore the tourism sector in the region, as well as the application of tourism communication management, specifically the settings of tourism communication channel by the department. The data was collected using interviews, observation, and documentation study to be analyzed based on the four stages in the interactive model by Miles Huberman; namely data collection, data reduction, data display, and conclusion. The findings showed the settings of the communication channel was expected to restore the tourism sector in Bone Bolango Regency with both internal and external audience, while WhatsApp and Zoom were used for internal audiences. Facebook, Instagram, and the website were used for external audiences. These channels were used because it was more practical and reached more external audiences. However, it did not contain attractive and complete informations regarding tourist attraction in Bone Bolango Regency.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.