BMPR-1B gene closely related to the rate of ovulation and follicular maturation. In poultry, BMPR-1B gene is located on PENDAHULUANBeberapa jenis ayam petelur yang umum dipelihara di Provinsi Riau adalah ayam ras petelur, ayam arab dan ayam kampung dengan tingkat produktivitas yang relatif masih rendah. Ayam ras petelur dan ayam arab merupakan ayam hasil pemuliaan yang memiliki produktivitas relatif seragam yang dicirikan dengan penampilan fisik (warna bulu, bentuk jengger, warna jengger, dan lain lain) yang relatif seragam dalam suatu populasi. Berbeda dengan ayam kampung, tingkat keragaman produksi telur dan penampilan fisik di dalam dan antar populasi relatif masih tinggi sehingga upaya peningkatan produksi telur masih dapat dilakukan melalui seleksi terhadap sifat-sifat yang berhubungan dengan produksi telur melalui eksplorasi keragaman gen-gen yang berhubungan dengan sifat tersebut.Menurut Siregar dan Sarbani (1980), produksi telur ayam kampung 30-80 butir per tahun dengan berat 37,5 g sedangkan ayam petelur berkisar 200-250 butir per tahun dengan berat rata-rata 55,6 g. Perbedaan umur dewasa kelamin dengan pemeliharaan secara intensif antara ayam kampung dan ayam ras petelur juga telah dilaporkan Wihandoyo dan Mulyadi (1986) yaitu 166,76 hari untuk ayam kampung dan 164,08 hari untuk ayam ras petelur. Hidayati (2008a) melaporkan rata-rata nilai Hen Day Average (HDA) ayam arab brakel kriel silver dengan pemeliharaan intensif adalah 40% jauh lebih rendah dari kemampuan produksi ayam arab rata-rata 70-80%. Hal ini diduga disebabkan karena telah terjadi inbreeding pada populasi tersebut sehingga terjadi efek penurunan terhadap produksi telur atau dikenal dengan istilah inbreeding depression atau tekanan silang dalam (Hidayati, 2008b).
Tomat merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Penggunaan pupuk organik cair lamtoro dapat menjadi alternatif dalam menekan penggunaan pupuk anorganik dan memperbaiki kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi pupuk organik cair lamtoro dan interval waktu aplikasi terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian telah dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yakni konsentrasi pupuk organik cair lamtoro (0, 10, 20, 30%) dan interval waktu aplikasi (3, 6 dan 9 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik cair lamtoro dengan konsentrasi 10% efisien untuk meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah buah per tanaman. Interval 9 hari memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentarsi dengan waktu aplikasi pupuk organik cair daun lamtoro.Kata kunci: konsentrasi, lingkungan, organik, pupuk, sayur
This research was conducted from August to December 2016 at the PEM Laboratory of the Faculty of Agriculture and Animal Sciences State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau and Central Plantation Service Laboratory. The study aims to 1). Analyzing the chemical and organoleptic qualites of Oil Palm Empty Bunches organic fertilizer with the addition of different EM-4 doses 2). Determine the best quality on the quality of Oil Palm Empty Bunches organic fertilizer. The experimental design was Completely Randomized Design (CRD) and three replications. The treatment were application of (EM4) consist of 0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, and 25 ml. Results analysis using ANOVA variance, simple linear regression and validity and reliability analysis. The results showed that the addition of EM-4 resulted in quality in accordance with SNI 19-7030-2004 with the dose of 5 ml, 10 ml, and 15 ml, respectively, but on the measurement of fertilizer pH organic Oil Palm Empty Bunches does not meet SNI: 19-7030-2004.
Red Ginger is ginger that is often used as a basic ingredient of herbal medicine because of its high essential oil content and the spiciest taste. Part of the Red Ginger plant that is commonly utilized is a rhizome, to maintain the quality of ginger rhizome so as not to reduce the economic value, the fresh ginger rhizome is processed first before storing or selling, one of the ways is in the form of Simplicia. The purpose of this study was to obtain the best drying temperature for the quality of red ginger simplicia. The treatments given were drying at 90oC (W1), 100oC (W2), 110oC (W3), and 120oC (W4). The study design used a nonfactorial Complete Randomized Design (RAL) consisting of 5 replications. Drying using an oven that lasts for 300 minutes. Data were analyzed by analysis of variance and if it had the real effect it was followed by Duncan's test (DMRT). Observations made were water content, ash content, starch levels, oleoresin levels, and vitamin C. The best drying results are at a temperature of 120°C at a moisture content with an average value of 3.70%, a temperature of 90°C produces the best drying at ash content with an average value of 4.79%, the starch content of 55.72%, oleoresin content of 50.79% and vitamin C 7.67%. It can be concluded that drying using a temperature of 120°C results in a better quality of Simplicia red ginger rhizome in the water content. Whereas at Ash content, the starch levels, oleoresin levels, and vitamin C, the best temperature is in the drying treatment at 90°C.
Mutu kimia tanaman dapat dipengaruhi oleh waktu pemanenan. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah terbesar. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh perbedaan waktu pemanenan terhadap mutu kimia daun sirih merah. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Mei 2019 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen (TPP) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Riau. Perlakuan yang diberikan adalah waktu pemanenan terdiri atas 07.00 WIB (W1) (Pagi), 11.00 WIB (W2) (Siang) dan 15.00 WIB (W3) (Sore). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial terdiri atas 6 ulangan. Ekstraksi menggunakan bahan pelarut etanol 96% selama 24 jam dengan cara direndam. Data dianalisis dengan sidik ragam dan apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple’s Range Test (DMRT). Pengamatan yang dilakukan terdiri atas Alkaloid, Total Antosianin, Kadar Air, Total Padatan Terlarut dan Warna. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan (W3) waktu panen 15.00 WIB (Sore) memberi pengaruh nyata dalam meningkatkan mutu kimia daun sirih merah dengan nilai rataan alkaloid (5,87 mg/g), total antosianin (8,50 mg/g), kadar air (14,54%), total padatan terlarut (1,34 oBrix) dan warna (153%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.