Penulis : Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, Akt.Tahun/Edisi : 2004/Edisi Revisi.Halaman : 220 + xiv hal.Penerbit : Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Local governments have an important role in optimizing local financial management to improve public services to the public. One of the most common financial management issues is the absorption of budget in District Revenue and Expenditure Budgets (APBK) at the end of budget year is often below target or lower than its budget. This will result in the loss of spending benefits because the allocated funds cannot be fully utilized, which means there is iddle money. This study aims to analyze the absorption of budget of the Aceh Tengah District Government based on the type of expenditure, function and its organization. The secondary data obtained from the Qanun of about the Responsibility and its Implementation of APBK Aceh Tengah for the years 2012-2015 . The results showed that the budget absorption based on the type of expenditure, function and organization fluctuated every year. The average budget absorption from 2012 to 2015 is based on the type of expenditure of 87.03%, the average absorption of expenditure by function of 93.32%, and the average uptake of expenditure by the organization of 94.44%.Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Salah satu masalah pengelolaan keuangan yang sering ditemui adalah serapan anggaran belanja daerah pada APBK diakhir tahun anggaran seringkali berada dibawah target atau lebih rendah dibandingkan dengan anggarannya. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya manfaat belanja karena dana yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan, yang artinya terjadi iddle money. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serapan anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan jenis belanja, berdasarkan fungsi dan berdasarkan organisasi. Data yang dianalisis terdiri dari data sekunder yang diperoleh dari qanun APBK Aceh Tengah tahun 2012-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan anggaran belanja bedasarkan jenis belanja, fungsi dan organisasi berfluktuatif setiap tahunnya. Rata-rata serapan anggaran dari tahun 2012 sampai dengan 2015 berdasarkan jenis belanja sebesar 87,03%, rata-rata serapan belanja berdasarkan fungsi sebesar 93,32%, dan rata-rata serapan belanja berdasarkan organisasi sebesar 94,44%.Keywords: budget absorpsion, expenditure type, expenditure function, organization.
Abstract:The purpose of this study was to examine the effect of fiscal pressure (fiscal stress) and the size of the legislature (Legislature size) to change the budget at the district and city in North Sumatra. Results obtained from the model predictions showed that statistically, fiscal pressures negatively affect regional budget changes, while the magnitude of the effect is the opposite legislature. These results suggest that changes in the budget is very important in responding to the magnitude of the reception and the number of board members reflect the interests that must be accommodated in the adjustment state budget.Keywords: fiscal pressure, the amount of legislative changes to the budget, shopping areas, local governments, the budget, the agency problem, pork barrel, the aspiration funds.Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tekanan fiskal (fiscal stress) dan besaran legislatif (legislature size) terhadap perubahan anggaran belanja pada pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Hasil yang diperoleh dari model prediksi menunjukkan bahwa secara statistik, tekanan fiskal berpengaruh negatif terhadap perubahan anggaran belanja daerah, sementara pengaruh besaran legislatur justru sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan anggaran sangat penting dalam merespon besaran penerimaan dan jumlah anggota dewan mencerminkan kepentingan yang harus diakomodir dalam penyesuaian anggaran belanja daerah.Kata kunci: tekanan fiskal, besaran legislatif, perubahan anggaran, belanja daerah, pemerintah daerah, APBD, masalah keagenan, pork barrel, dana aspirasi. PENDAHULUANSeperti halnya proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), proses perubahan anggaran merupakan isu penting dalam pengelolaan keuangan daerah setelah diterapkannya otonomi daerah atau desentralisasi fiskal di Indonesia (Abdullah Nazry, 2014). Praktik politik dalam penetapan APBD dengan peraturan daerah (qanun) membutuhkan kompromi di antara budget actors yang memiliki preferensi berbeda. Berbagai aspek dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pengalokasian anggaran pada pemerintahan daerah, terutama oleh legislatif (Abdullah, 2012) dan tekanan fiskal (fiscal stress) (Chapman, 2009).Penyusunan rencana kerja yang akan dibiayai dari APBD memiliki rentang waktu cukup panjang, yang dilakukan setahun sebelum pelaksanaannya, sehingga membutuhkan penyesuaian atau revisi pada saat realisasinya. Revisi anggaran pada tahun berjalan
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Pendapatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.