ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat kandungan nutrien dari lumpur sawit hasil biokonversi menggunakan Rhizopus oligosporus sehingga layak dijadikan sebagai pakan fungsional. Materi yang digunakan yaitu tepung lumpur sawit dan jamur Rhizopus oligosporus. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 24 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu 4 konsentrasi yaitu (0%, 5%, 10% dan 15%) dan dua waktu fermentasi yaitu (60 dan 96 jam). Semua perlakuan dilakukan analisis kandungan nutrien yaitu meliputi kandungan bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK) lumpur sawit fermentasi. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan BK, PK, SK dan terjadi interaksi antara konsentrasi jamur dan waktu fermentasi terhadap SK. Kandungan bahan kering tertinggi untuk BK diperoleh pada perlakuan W2K15 (83,24%), PK pada W2K15 ( 18,44%), dan SK pada W2K15 (24,00%).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi level konsentrasi jamur Neurospora sp. dan waktu fermentasi terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan serat kasar lumpur sawit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 setiap perlakuan diulang 2 kali. Faktor pertama adalah level konsentrasi jamur (0%, 5%, 10%) dan faktor kedua adalah waktu fermentasi (48, 72, dan 96 jam). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan interaksi antara level konsentrasi jamur Neurospora sp. dan waktu fermentasi lumpur sawit, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan bahan kering dan protein kasar sedangkan pada kandungan serat kasar tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Secara mandiri level konsentrasi dan waktu berpengaruh nyata terhadap kandungan bahan kering, protein kasar dan serat kasar. Nilai tertinggi bahan kering diperoleh pada kombinasi waktu 72 jam dan konsentrasi 10% (W2K10% = 66,323%) dan pada protein kasar yaitu waktu 96 jam dan konsentrasi 10% (W3K10% = 21,430%), sedangkan pada serat kasar terjadi penurunan. Penggunaan Neurospora sp. dengan konsentrasi dan waktu fermentasi yang berbeda dapat meningkatan kandungan bahan kering, protein kasar, dan menurunkan kandungan serat kasar lumpur sawit fermentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan efisiensi pakan ternak kambing kacang yang diberi Hay Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica). Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 ekor kambing Kacang betina umur ±10 bulan dengan kisaran bobot badan antara 11,29 - 16,29 kg, yang ditempatkan dalam kandang individual yang berlantai kayu yang dibuat petak sebanyak 12 petak. Penelitian ini dilakukan uji perbandingan 2 perlakuan dengan analisis statistik Uji-T. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah P1= Pemberian konsentrat tanpa hay daun kayu jawa, P2= Pemberian konsentrat + 0,5% hay daun kayu jawa. Peubah yang diamati adalah pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering ransum, dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hay daun kayu jawa tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum, namun berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering ransum.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.