Google Classroom has become a popular e-learning management system in higher education during the covid-19 pandemic. However, successful implementation of Google Classroom requires acceptance by students. This study aims to explain the factors that influence accounting students’ intention to accept Google Classroom This study uses an Extended the Technology Acceptance Model to assess the acceptance and intention to use Google Classroom. Data was obtained from 326 students of Politeknik YKPN Yogyakarta through online questionnaire using Google Form. The Structural Equation Modelling – Partial Least Square approach is used to assess the measurement model and structural model. This study concludes that 1) perceived ease has no effect on students’ intention to use Google Classroom, 2) perceived of ease Google Classroom has a positive effect on perceived usefulness of Google Classroom, 3) perceived usefulness has a positive effect on students’ intention to use Google Classroom, 4) perceived behavioral control does not affect students’ intentions to use Google Classroom, and 5) subjective norms affect students’ intentions to use Google Classroom.
Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya hasil pengamatan ada beberapa lulusan SMK sudah mampu bersaing dengan lulusan pendidikan tinggi, tetapi hal tersebut masih sebagian kecilnya saja dan itupun bagi lulusan yang memang mempunyai daya juang dan kreativitas yang tinggi. Walaupun inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukan sekolah dan daya dukung dari pihak dunia usaha dan industry disinyalir terjadi peningkatan, namun tetap saja menimbulkan permasalahan yang sepertinya mengulang masalah lalu. Model Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan kaitannya dengan efektivitas penyelenggaraan pendidikan SMK di Kota Bandung bertujuan untuk: 1) Memverifikasi dan mendeskripsikan data tentang rencana dan program pendidikan yang dikembangkan dalam upaya meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, 2) Memverifikasi, mendeskripsikan dan memaknai strategi pelaksanaan rencana dan program pendidikan pada SMKN di Kota Bandung, 3) Memverifikasi dan mendeskripsikan pengawasan yang dilaksanakan oleh pimpinan sekolah, dan 4) Memverifikasi upaya-upaya perbaikan guna mewujudkan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia industri. Hasil penelitian sementara ini menemukan bahwa secara prinsipnya sekolah sudah mempunyai model manajemen mutu, dengan mengembangkan system penjaminan mutu berbasis pada ISO 9001:2008. Namun, system tersebut baru hanya sebatas pada prosedur dan prasyarat untuk kepentingan akteditasi dan menarik perhatian bagi pengguna jasa pendidikan, belum sepenuhnya menjadi landasan atau dasar dalam menjalankan proses pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industry. Berdasarkan hal tersebut, maka sudah sewajarnya penelitian yang berkaitan dengan pengembangan model manajemen mutu pendidikan di SMK perlu dilakukan, sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam rangka lebih meningkatkan hasil pendidikan yang bermutu.Kata Kunci: manajemen mutu, perencanaan mutu, pengendalian/pengendalaian mutu, dan penjaminan mutu
Tata kelola pengembangan mutu sekolah menjadi isu penting yang perlu menjadi tanggung jawab bersama antara kepala sekolah, guru, dan peran serta masyarakat untuk mewujudkannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah agar kepala sekolah dan guru memiliki kemampuan untuk mengembangkan tata kelola mutu sekolah secara berkelanjutan. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui kolaborasi tim dosen pengabdian masyarakat, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta dan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Sekolah Dasar Negeri sebanyak 30 orang kepala sekolah. Metode yang dilakukan melalui workshop dan pendampingan terhadap kepala sekolah dan tim pengembang mutu sekolah. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya perubahan mindset dan kompetensi kepala sekolah dalam mengembangkan Tata Kelola Sekolah dalam meraih mutu sekolah.Urgensi kegiatan pengabdian masyarakat melalui workshop dan pendampingan ini dapat meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan tim pengembang sekolah dalam meraih mutu sekolah berbasis pada 8 Standar Nasional Pendidikan.
Based on data from the Central Statistics agency noted that the education level of vocational high school becomes the highest contributor to the open unemployment rate in Indonesia. This can encourage the improvement of the quality of education in order to improve the quality and competitiveness of human resources. In an effort to raise the quality of education will not fulfil the expected goal if not focus on improving the quality of students or the quality of graduates. Therefore, quality is the most important part of the school's strategy and requires a systematic approach by using a strategic planning process. Based on this, the research focuses on analysis and determines appropriate strategic planning to improve the quality of graduates. This research uses a descriptive qualitative approach with a type of case study research. Data collection uses observation, interview, and documentation techniques. Where the sample from this research is a strategy to improve the quality of graduates of Vocational Texar. The results showed that to improve the quality of graduates focus on curriculum development, improvement of facilities and infrastructure, improving the human resources of educators and education, using teaching factory (TEFA) learning models, in cooperation with DU/DI to synergize in efforts to improve the quality of graduates in accordance with market demands and absorption/distribution of graduates. The impact of these graduates ' quality improvement strategy, can be used as a reference for schools to improve the quality of vocational high school graduates to be better prepared in the business and industry.
Penelitian ini bertujuan menganalisa dan mendeskripsikan efektivitas kerja sama sekolah dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di SMP se-Kecamatan Linggo Sari Baganti. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) bagaimana proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 dan pasca pandemi mereda? (2) bagaimana bentuk kerja sama sekolah dan masyarakat dalam proses pembelajaran pada masa pandemi Covid-19? (3) bagaimana efektivitas kerja sama sekolah dan masyarakat pada masa pandemi Covid-19? (4) bagaimana hasil kerja sama sekolah dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa pandemi Covid-19? Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan mutu pembelajaran di SMP se-Kecamatan Linggo Sari Baganti sebagai hasil dari kerja sama sekolah dan masyarakat. Efektivitas kerja sama sekolah dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran dilihat dari indikator: (1) kejelasan tujuan; (2) perencanaan; (3) pelakasanaan; (3) pengawasan dan pengendalian; dan (4) hasil kerja sama sekolah dan masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.