Keywords: scientific paper, publication, indexed international journals ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) faktor penghambat produktivitas mahasiswa dalam publikasi karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks, 2) harapan mahasiswa kepada pengelola kampus untuk meningkatkan produktivitas publikasi karya ilmiah dalam jurnal internasional terindeks. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) dengan responden berjumlah 74 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut. 1) Faktor penghambat publikasi karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks bersumber dari faktor eksternal yaitu kesibukan kerja, besarnya biaya, terbatasnya langganan jurnal cetak, terbatasnya langganan jurnal online, dan terbatasnya akses jurnal cetak. 2) Harapan Mahasiswa PPs UNY untuk meningkatkan produktivitas publikasi karya ilmiah dalam jurnal internasional terindeks yaitu perbaikan dan peningkatan dalam sosialisasi, akses informasi dan layanan, pelatihan penulisan dan bahasa Inggris, bantuan alih bahasa secara gratis, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, serta langganan jurnal online dan cetak. Kata kunci: karya ilmiah, publikasi, jurnal internasional terindeks PENDAHULUANPerguruan tinggi merupakan salah satu sumber potensial dalam menghasilkan penelitian dan pengembangan yang berkualtas, khususnya pada program pascasarjana. Penelitian merupakan salah satu kegiatan penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memecahkan permasalahan. Inovasi dan pengembangan pendidikan dapat dilakukan melalui penelitian. Namun demikian, tidak cukup hanya berhenti sampai diperoleh hasil penelitian yang dimaksud. Hasil penelitian harus disebarluaskan untuk meningkatkan kebermanfaatannya melalui publikasi karya ilmiah. Publikasi karya ilmiah berfungsi sebagai dokumen atau catatan hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai acuan oleh orang atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data akurat. Publikasi ilmiah merupakan karya aktualisasi diri dari penulis atau sebagai pengakuan untuk ide-ide dan
Lava Bantal Nampurejo, Formasi Kebo dan Formasi Butak, yang merupakan satuan batuan yang didominasi oleh batuan hasil kegiatan gunung api, menyebar barat-timur di lereng utara Pegunungan Baturagung. Lava Bantal Nampurejo merupakan satuan batuan tertua berumur Oligosen Awal yang tertindih secara berturut-turut oleh Formasi Kebo dan Formasi Butak yang berumur Oligosen Akhir-Miosen Awal. Lava Bantal Nampurejo terdiri atas lava berstruktur bantal dan berkomposisi basal dengan sisipan batupasir hitam. Formasi Kebo merupakan perselingan antara batupasir dan batupasir kerikilan, dengan sisipan batulanau, batulempung, tuf dan serpih; sedangkan Formasi Butak terdiri atas breksi polimik dengan selingan batupasir, batupasir kerikilan, batulempung dan batulanau/serpih. Ketiga satuan batuan tersebut terendapkan pada suatu cekungan laut dalam-dangkal yang diisi batuan gunung api. Dibandingkan dengan bagian bawah Formasi Kebo, kegiatan gunung api pada saat sedimentasi bagian atas Formasi Kebo dan Formasi Butak jauh lebih aktif.
ABSTRAKMentimun (Cucumis sativus) merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting di Indonesia, namun tingkat produksi mentimun masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas mentimun ialah gangguan penyakit tanaman. Penyakit rebah kecambah sering menimbulkan kerugian pada tanaman mentimun yang disebabkan oleh cendawan tular tanah Pythium sp. Upaya pengendaliannya diantaranya ialah dengan menggunakan agens hayati Trichoderma.Meskipun demikian dalam pemanfaatannya tidak praktis sehingga sulit diaplikasikan di lapangan. Formula pelet adalah salah satu alternatif yang lebih praktis untuk diaplikasikan karena berukuran kecil dan mudah dipindahkan. Tujuan penelitian ini ialah membuat formula pelet berbahan aktif Trichoderma dari bahan pembawa yang bernutrisi tinggi, murah, dan mudah. Penelitian ini menggunakan dua uji, yaitu uji in vitro dan in vivo. Uji in vitro dilakukan menggunakan enam formula pelet DAT, UAT, TAT, PAT, DDS and ATS. Formula pelet terbaik pada uji in vitro yaitu UAT dan DDS, kemudian digunakan dalam uji in vivo. Dua formula pelet tersebut mampu menekan serangan cendawan patogen Pythium pada uji in vivo.Kata kunci: pengendalian hayati, Pythium, uji invitro, uji in vivo ABSTRACT Cucumber (Cucumis sativus) is an important vegetable comodity in Indonesia, but its production rate is still low. One of the factors that cause the low productivity is plant diseases. Damping-off disease often causes the damage of cucumber plant caused by a fungus that lives in the soil as soilborne disease, Phytium sp. The controlling effort of this disease have been done, for example using Trichoderma sp. as bio-agent, but the utilization of the bio-agent still is not practical so it is difficult to be applied in field. The pellet formula is more effective to be implemented because of the small size and easily moved. The purpose of this research was to produce the pellet formulation with active material of Trichoderma sp. with rich nutritious content, cheap and easy carrier. This research used two tests, in vitro and in vivo test. The in vitro test used six different pellet formulations, DAT, UAT, TAT, PAT, DDS and ATS. The best formulation in in vitro test are UAT and DDS, then the formulas were used in in vivo test. Both formulas could suppress the pathogenic fungus, Pythium, in vivo test.
Talking about classical Islamic education basically cannot be separated from the historical background of the birth and development of Islamic education itself. This is because Islamic education which is now developing is the result of the metamorphosis of previous education. When Islamic education during the time of the Prophet and Khulafa al-Rasyidin emphasized more on the cultivation of faith, sharia, and morals as the basis for fostering the people, classical Islamic education reached its peak during the reign of the Abbasid's which was marked by an openness to foreign cultures and thoughts. Therefore, during the Abbasid era, the scientific tradition developed rapidly and gave birth to many Muslim intellectuals, both concerned with philosophy, religious knowledge (tafsir, fiqh, language), and the realm of education. This period by historians called the golden period (The Golden Age), in which, philosophy, religion, and other sciences, especially education developed rapidly with its unique models and characteristics that distinguish it from previous models and characteristics of education.
Fall armyworm or Spodoptera frugiperda (J.E Smith) is a significant economic pest of maize. S. frugiperda is reported for the first time to attack and damage the corn in Indonesia since 2019. The study was aimed to find the effectivity of chlorantraniliprole to control the larvae of S. frugiperda on maize. The study was divided into two steps, in the laboratory and the field. The laboratory treatment was application of chlorantraniliprole 2 cc/l, Metarhizium anisopliae (10⁸ conidia/ml), and Beauveria bassiana (10⁸ conidia/ml) that applied onto the leaf, larvae, and leaf + larvae with five replications for each treatment. The field test used three treatments i.e., chlorantraniliprole field, farmer field, and control with three replications for each treatment. The research showed that chlorantraniliprole at a dose of 2 cc/l had the highest mortality of S. frugiperda with 100% mortality on average during five days after application. However, the application of M. anisopliae and B. bassiana did not affect the mortality of S. frugiperda for 3 days after application. There was no difference in mortality when chlorantraniliprole applied onto leaf, larvae and leaf + larvae. Application of chlorantraniliprole in the field at a dose of 2 cc/l at 1, 3, and 5 weeks after planting was effective to control S. frugiperda on maize.
Western part of the East Jawa Southern Mountains, which is distributed from Parangtritis, Yogyakarta to Pacitan Bay is theAn area, which has a high leaching capacity tend to be found much of red soils, whereas an area which has a low leaching capacity will be formed black soils.
The Meluhu Formation, which is widely distributed in the Southeast Arm of Sulawesi, Eastern Indonesia, is dominated by sandstone intercalated with mudstone, siltstone and shale in the lower part and limestone, siltstone and shale in the upper part. The formation is unconformably underlain by metamorphic complex and unconformably overlain by Palaeogene oolitic limestone strata of the Tampakura Formation. Petrographic study of 78 selected sandstones and 50 X-ray analyses of shale and siltstone from the Meluhu Formation. Sandstone fragments are dominated by quartz and lithic. The most probable source of the sandstone is a recycle orogen. The source area is likely to have a rugged topography with possible warm climate and high rainfall. Abstrak: Formasi Meluhu yang tersebar luas di Lengan Tenggara Sulawesi, Indonesia Timur, dikuasai oleh batupasir bersisipan batulumpur, batulanau dan serpih di bagiannya bawah serta batugamping, batulanau dan serpih di bagian atasnya. Formasi ini menindih takselaras batuan malihan dan tertindih takselaras oleh satuan batugamping oolitan dari Formasi Tampakura yang berumur Paleogen. Petrografi dari 78 batupasir terpilih dan 50 analisaX-ray dari serpih dan batulanau dilakukan pada perconto dari Formasi Meluhu. Kepingan-kepingan batupasirnya dikuasai oleh kuarsa dan batuan. Diduga batupasir berasal dari daerah recycle orogen. Daerah asal batupasir ini tampaknya mempunyai topografi kasar beriklim hangat curah hujan yang tinggi.
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap audit delay. Obyek penelitian ini adalah perusahaan jasa pada sektor keuangan yang terdaftar di BEI. Data diperoleh secara online melalui website http://www.idx.co.id. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu berupa laporan keuangan perusahaan pada tahun 2016. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara deskriptif dan pengujiannya menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan uji parsial (uji t) ukuran perusahaan, profitabilitas, dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan untuk umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dapat dijelaskan karena kemampuan sistem operasional, keuangan dan akuntansi yang baik tidak hanya diukur dari umurnya, melainkan juga kecepatan perusahaan untuk belajar dan fleksibilitas untuk menyempurnakan system operasional, keuangan dan akuntansi.i. Tampak bahwa rata-rata audit delay perusahaan sampel masih diatas 90 hari kalender yang merupakan batas yang ditetapkan oleh OJK dalam penyampaian laporan keuangan pada tiap tahunnya. Kata kunci : Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Umur Perusahaan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.