<em>Penelitian dilaksanakan untuk menigkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman lapangan, serta bertujuan menganalisis sistem penyadapan karet. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Tulung Gelam Estate, Sumatera Selatan pada bulan Februari sampai Juni 2013</em><em>. Penyadapan merupakan kegiatan utama dalam sistem produksi karet. Rata-rata persentase pohon yang dapat disadap di Tulung Gelam Estate adalah 87.4%. Penyakit brown blast (kering alur sadap) pada tanaman menghasilkan (TM) 2004 lebih tinggi dibandingkan pada tanaman menghasilkan (TM) 2006. Konsumsi kulit di Perkebunan Tulung Gelam Estate sedikit melebihi standar perusahaan, namun masih dapat ditolerir. Rata-rata kedalaman sadapan adalah 1.62 mm, masih dibawah rekomendasi perusahaan yaitu 1-1.5 mm. Penggunaan stimulan lebih tinggi dari dosis anjuran. Faktor pendidikan, usia, dan pengalaman tidak mempengaruhi terhadap produksi lateks yang dihasilkan oleh penyadap.</em>
<em>Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit Riau selama tiga bulan yang dimulai pada 13 Februari sampai 13 Mei 2012. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, manajemen produk limbah dari perkebunan kelapa sawit, dan untuk menganalisis limbah produk minyak sawit sebagai pupuk organik. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan tandan kosong sebagai pupuk organik belum mampu meningkatkan jumlah nutrisi pada daun kelapa sawit dan peningkatan produksi minyak sawit. Aplikasi limbah pabrik kelapa sawit yang mampu meningkatkan jumlah nutrisi pada minyak kelapa daun kelapa sawit terutama nitrogen dan fosfat dan dampak positif untuk meningkatkan produksi perkebunan kelapa sawit terutama pada produktivitas (ton / ha).</em>
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk nitrogen terhadap tinggi dan</em><em> </em><em>percabangan tanaman teh (</em><em>Camelia sinensis </em><em>(L.) O. Kuntze). Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga</em><em> </em><em>Juni 2012 di Kebun Percobaan Cikabayan Atas IPB, Darmaga, Bogor. Penelitian ini merupakan percobaan</em><em> </em><em>satu faktor dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Perlakuan terdiri</em><em> </em><em>dari (P0 : 60 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em>; P1 : 120 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em>; P2 : 180 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em>; P3 : 240 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em>). Hasil dari penelitian</em><em> </em><em>menunjukkan bahwa pemupukan nitrogen memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu</em><em> </em><em>kedua pengamatan, jumlah daun pada minggu kedelapan hingga minggu keenam belas pengamatan, diameter</em><em> </em><em>batang pada minggu pertama hingga minggu ketiga pengamatan serta pada pengamatan cabang sekunder.</em><em> </em><em>Secara keseluruhan perlakuan </em><em>180 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em> merupakan perlakuan terbaik tetapi tidak berbeda dengan</em><em> </em><em>perlakuan 120 kg N</em><em> </em><em>ha</em><em><sup>-1</sup></em><em>. Pemupukan nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang primer, kehijauan daun serta persentase tinggi tanaman lebih 70 cm. </em><em></em></p>
<p><em>Kegiatan penelitian dilaksanakan di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah dari tanggal 9 Februari hingga 8 Juni 2016. Pemupukan kelapa sawit bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sehingga dapat berproduksi optimal. Pemenuhan kebutuhan hara tanaman kelapa sawit dilakukan secara organik dengan memanfaatkan limbah TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dan anorganik. Biaya pemupukan sebesar 60% dari total seluruh biaya produksi kelapa sawit sehingga perlu manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Hasil pengamatan menunjukan bahwa manajemen pemupukan di Sekunyir Estate sudah sangat baik dengan menerapkan konsep efektivitas dan efisiensi. Efektifitas dilihat dari aplikasi pemupukan dengan konsep 4T yaitu tepat (waktu, dosis, jenis dan cara). Efisiensi bertujuan agar penggunaan input produksi dapat sesuai dengan kebutuhan. Sekunyir Estate telah melakukan efisiensi biaya sebesar 60% pada pemupukan anorganik dan 55% pada pemupukan organik. Aplikasi TKKS di Sekunyir Estate tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas dan pengurangan pupuk kalium karena dipengaruhi oleh aplikasi teknis di lapangan. Manajemen pemupukan organik dan anorganik pada kelapa sawit harus dikelola secara baik dan benar agar menghasilkan produksi kelapa sawit yang optimal serta berkelanjutan.</em></p><p><em> </em></p>
The land will be limited to extending oil palm plantations now, so required increasing productivity by improving the effectiveness and efficiency of fertilization.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.