Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman komoditas andalan sumber devisa non migas bagi Indonesia. Bunga kelapa sawit mengeluarkan senyawa volatil yang dapat mengundang datang nya serangga. Jenis serangga yang mengunjungi bunga kelapa sawit beragam, tidak semua yang mengunjungi bunga mampu berperan sebagai penyerbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman serangga bunga kelapa sawit sehingga informasi yang diperoleh dapat bermanfaat untuk kegiatan konservasi berikutnya. Identifikasi dilakukan sampai tingkat morfospesies. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan tanaman sampel yang digunakan untuk diamati keragaman serangga pengunjungnya. Berdasarkan hasil pengamatan keragaman pada bunga kelapa sawit diperoleh 16 morfospesies yaitu dengan urutan banyaknya populasi yaitu E. kamerunicus, Gelechiidae sp. 01, Chelisoches sp. Rhabdoscelus sp, Forficula sp, Velinus nigrigenu, Salticidae sp. 1, Formicinae sp.1, Tirathaba sp, Rhinocoris fuscipes, Thrips hawaiiensis, Formicinae sp.2, Metisa sp, Tetragnathide sp. 1, Thomisidae sp. 1, Euchantecona sp. dengan indeks dominasi 0,89, indeks keragaman 0,33 dan indeks kemerataan 0,12 yang tergolong rendah.
Formula with active ingridient of fluorescent pseudomonads and its influence on wilt disease development of pepper.The purpose of this study was to synergize organic fertilizer with biopesticides of fluorescent pseudomonads 122 to be the best formula to increase the resistance of pepper plants to wilt disease. The study used a completely randomized design (CRD), which consisted of four treatments. The treatments were forms of active ingredient formula of fluorescent pseudomonads (powder, pellet, granule, and liquid). The effectiveness of the formula in suppressing development of the disease was measured by observing the incubation period, index of the disease and discoloration of vascular tissue of pepper. The results showed that the disease incubation period of plant treated with liquid and powder formula was longer than formula with granule and pellet. Plants treated with powder formula showed the lowest disease index compared to control, liquid, pellet and granule formula. Disease index and discoloration in vascular tissue was also of the lowest value when the plants were treated with powder formula. This result indicate that active ingredient of fluorescent pseudomonads formulated in powder was the most effective to inhibit the development of wilt disease on pepper caused by Fusarium sp. and Ralstonia solanacearum. ABSTRAK Formula berbahan aktif pseudomonad fluoresen dan pengaruhnya terhadap perkembangan penyakit layu pada cabai.Tujuan penelitian ini untuk mensinergikan pupuk organik dengan biopestisida pseudomonad fluoresen 122 menjadi formula terbaik untuk meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit layu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah bentuk formula dengan bahan aktif pseudomonad fluoresen yaitu formula serbuk, pelet, granul, dan cair. Keefektifan formula dalam menekan perkembangan penyakit, diukur dengan mengamati masa inkubasi, indeks penyakit dan perubahan warna jaringan pembuluh pada tanaman cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan masa inkubasi yang diperlakukan dengan formula cair dan serbuk terlihat lebih lama dibandingkan formula granul dan pelet. Adapun hasil pengamatan terhadap indeks penyakit yang diperlakukan dengan formula serbuk menunjukkan hasil yang paling rendah dibandingkan dengan kontrol, cair, pelet dan granul. Sampai akhir pengamatan indeks penyakit dan panjang perubahan warna pada jaringan pembuluh, dengan pemberian formula serbuk menunjukkan nilai paling rendah. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian formula berbahan aktif serbuk paling mampu menghambat perkembangan penyakit layu pada cabai yang disebabkan oleh Fusarium sp. dan Ralstonia solanacearum.Kata kunci: cabai, penyakit layu, pseudomonad fluorescen
Introduction of biofertilizer containing pseudomonad fluorescent isolate Pf-122 as active ingredient for improving growth and production of chili plant in the field.Some biological control agents required an efficient formulation required to be apply on large scale in the field. The purpose of this research is to review some biofertilizer formulations form of active ingredients pseudomonad fluorescent Pf-122 which can increase growth and production chilli in the field. The research using Randomized Complete Block Design (RCBD) which consists three kinds of formulation. The formulations are powder, granules and pellets. Chilli without formulations as a control. The best results was growth and production of chilli can be showed from plant height, branch number, productive branch number, fruit number, and fruit weight which was given powder formulation. The results of fruit number, the powder formulation which is given can produce double chilli yield than yield from control plant. Moreover, weight fruit from chilli which is given powder formulation can produce fourfold yields. Growth and production chilli which is given others formulations such as granules and pellets were not significantly different results. The overall result of this research, the best formulation to increase growth and production of chilli in the field was formulations contain active biopesticide pseudomonad fluorescent Pf-122 in powder.
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura primer dan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai bumbu masakan dan obat tradisional. Salah satu OPT yang menyerang tanaman bawang adalah Fusarium oxysporum penyebab penyakit Moler. Sasaran serangannya yaitu bagian dasar dari umbi lapis. Tanaman bawang merah dapat tumbuh dengan optimal dengan perendaman bibit bawang merah selama beberapa menit dengan suhu 45º -50℃ dan dapat mengurangi serangan penyakit moler. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yaitu pengambilan sampel sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan pada setiap petakan lahan-lahan pertanaman bawang merah. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan perendaman umbi menggunakan fobio selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Terdapat perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 30 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan diulang 3 kali, terdiri dari 100 tanaman bawang merah dengan jarak tanam 15 x 15 cm dan jarak barrier cm. Jumlah seluruh tanaman yaitu 3000 tanaman. Formula Biopestisida adalah suatu produk ferementasi mikroorgansime yang dapat digunakan sebagai agens pengendali hayati dan sebagai PGPR yang diformulasikan dalam bentuk cairan sehingga mudah digunakan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan lama waktu terbaik perendaman umbi bawang merah dengan formulasi biopestisida untuk mengendalikan jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit moler. Perendaman umbi bawang merah dengan formulasi biopestisida fobio selama 60 menit memberikan hasil terbaik dalam menekan intensitas penyakit moler akibat Fusarium oxysporum.
Nilai estetika dan spesifikasi, serta potensi keanekaragaman hayati merupakan alasan mengapa ekosistem mangrove layak dijadikan tujuan wisata. Masyarakat pesisir Keputih Kecamatan Sukolilo telah menyadari adanya kerusakan kawasan hutan mangrove di lingkungan mereka, dan mereka sudah meminta kepada Pemerintah Daerah untuk mengembalikan kondisi kawasan mangrove mereka seperti semula. Namun kurangnya kepercayaan diri dan kemampuan berusaha mereka menyebabkan mereka belum mampu bergerak sendiri. Pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo dalam memahami dan menempatkan posisi dirinya sebagai masyarakat pesisir dalam pengembangan kawasan wisata mangrove sangat diperlukan. Konsep yang digunakan untuk mengatasi permasalahan adalah membangun kepercayaan dan kerjasama yang baik sehingga program ini dapat didukung oleh semua pihak. Kegiatan KKN PPM yang telah dilaksanakan adalah sosialisasi pentingnya tanaman Mangrove kepada siswa SD, SMA, petambak, nelayan, masyarakat, penyuluhan tentang pengembangan kawasan Ekowisata Mangrove, Green and Clean Kawasan ekowisata, Reboisasi Mangrove kepada masyarakat, pelatihan pengembangan teknologi olahan produksi hasil tanaman mangrove dan olahan produksi hasil laut/tambak, pembuatan kincir air untuk tambak, pelatihan pembibitan dan penanaman mangrove, pembuatan Alat Pengering Tepung Mangrove, pembuatan alat pengasapan bandeng, pelatihan manajemen pengembangan kewirausahaan, lomba Menggambar dan Mewarnai Tanaman Mangrove untuk anak SD, dan lomba Pengolahan hasil tanaman mangrove dan hasil tambak untuk Ibu-ibu PKK.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.