Candidiasis is an acute or subacute fungal infection caused by fungi that belongs to candida genus, with Candida albicansbeing the most frequent causative agent. Candida kefyr is a rare cause of candidiasis which has been reported in systemic candidiasis and deep infections. However, to date, it has never been reported as a cause in dermatophytosis. We report a case of candidiasis caused by Candida kefyr in a 72-year-old woman with a chief complaint of pruritic erythematous rash on the back from one day prior to admission. Diagnosis was established based on clinical features, direct microscopic examination with 10% potassium hydroxide solution, gram staining. The fungal species was determined by carbohydrate fermentation test which showed a positive result for Candida kefyr. The patient was treated with miconazole cream and fusidic cream and showed significant clinical improvement.
Myiasis is a parasitic infection caused by dipterous fly larvae that can affect various organs in both human and animals. Cutaneous myiasis is the most common type of myiasis and can be classified into three categories, localized furuncular myiasis, migratory myiasis, and wound myiasis. One of the risk factors for myiasis is seborrheic dermatitis. The definitive treatment for the condition requires complete extraction of larvae, in combination with oral therapy, and localized occlusion to promote hypoxia. This paper reports a case of a 12-year-old girl with furuncular cutaneous myiasis associated with seborrheic dermatitis on the occipital region that showed significant improvements after manual extraction of larvae after local anesthesia injection of 2% lidocaine on the base of the lesion, in combination with oral and topical therapies
Latar belakang:. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 sekitar 51,1% laki laki dan 27,1% perempuan dari 100.000 populasi meninggal akibat sirosis hepatis. Di Indonesia data mengenai sirosis hepatis masih kurang oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai karakteristik sirosis hepatis. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien sirosis hepatis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018-2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deksriptif observasional. dengan menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien sirosis hepatis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2018-2021. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan usia terbanyak pada kelompok 51-60 tahun (45,5%) dan sebanyak 36 pasien (65,5%) berjenis kelamin laki laki. Dengan tingkat Pendidikan terakhir setara SMP/Sederajat (36,4%), dan berstatus tidak bekerja (41,8%). Penyebab sirosis terbanyak adalah hepatitis B (54,5%), dengan komplikasi terbanyak adalah asites (38,2%). Sekitar 29 pasien (52,7%) memiliki klasifikasi child pugh B dan sebagian besar sirosis hepatis dekompensata (46%). Kesimpulan:. Pasien sirosis hepatis di RS. Ibnu Sina Makassar paling banyak ditemukan pada kelompok usia 51-60 tahun, laki laki, pendidikan terakhir SMP/Sederajat, dan tidak bekerja. Penyebab tersering hepatitis B dengan komplikasi asites, klasifikasi child pugh B, dan merupakan sirosis hepatis dekompensata.
Kegiatan yang berorientasi kepada masyarakat merupakan merupakan salah satu tridarma perguruan dibidang pengabdian. Dukungan dari berbagai pihak yang mengajak kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMI untuk mengadakan kegiatan bakti sosial dalam rangka Milad UMI ke 67 tahun dan Milad Fakultas Kedokteran ke 29 tahun. Bukan hanya organisasi kesehatan saja yang dapat mengadakan kegiatan posko kesehatan, namun adanya kerjasama dengan pihak-pihak luar dari kesehatan mampu dijadikan contoh yang baik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kami dari Fakultas Kedokteran UMI bekerjasama dengan Panitia Lokal (ISBA) Pesantren DDI Mangkoso Kegiatan ini diagendakan pada tanggal 20 Juni 2021yang bertempatkan di Pesantren DDI Mangkoso, Barru, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Kesehatan dengan judul Penyakit Kulit di Asrama, PHBS dan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) untuk masyarakat awam, dan Screening penyakit kulit, serta sirkumsisi dengan jumlah total peserta penyuluhan seluruh santri dan santriwati Pesantren DDI Mangkoso, pemeriksaan dan pengobatan sekitar 215 orang (146 santri dan 69 santriwati) dan peserta sirkumsisi ada 11 orang. Untuk kegiatan penyuluhan dihadiri Pembina pesantren dan para antri/santriwati Pesantren DDI Mangkoso. Tema penyuluhan membahas tentang Bantuan Hidup Dasar, penyakit kulit dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sesuai kondisi yang sering dialami di kalangan pesantren.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.