No abstract

This study aims to empirically test the effects of auditor rotation and auditor tenure on an auditor's independence in companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the years 2002-2010. This study using logistic regression estimation technique. The results show that, statistically, the auditor's tenure has significant negative effects on the auditor's independence, measured by the tendency to give a 'going concern' opinion. Furthermore, the results also show significant differences between the effects of short and long term tenures on the auditors' independence. Auditor rotation has significant positive effects on the auditors' independence. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh rotasi auditor dan masa kerja auditor terhadap independensi auditor pada perusahaan yang listed di Bursa Efek

Tujuan riset ini adalah untuk menguji pengaruh desentralisasi fiskal terhadap probabilitas terjadinya korupsi di pemerintah daerah. Riset ini menggunakan data panel, yaitu data korupsi yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) dari Mahkamah Agung untuk kasus korupsi yang terjadi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2010-2013. Unit analisis riset ini adalah pemerintah daerah provinsi. Total sampel riset ini sebanyak 132 pemerintah daerah. Variabel desentralisasi fiskal diukur menggunakan data jumlah dana perimbangan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik. Hasil riset menemukan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap probabilitas terjadinya korupsi. Ini berarti semakin besar dana perimbangan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah, maka semakin tinggi probabilitas terjadinya korupsi di pemerintah daerah. Temuan ini juga kokoh dalam analisis tambahan dengan menambahkan variabel kontrol, yaitu belanja pegawai, populasi penduduk dan wilayah. Desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap probabilitas terjadinya korupsi di pemerintah daerah, sedangkan belanja pegawai, populasi penduduk dan wilayah tidak berpengaruh pada korupsi. Pelaksanaan desentralisasi fiskal terbukti membuka kesempatan terjadinya korupsi di pemerintah daerah. Oleh sebab itu, sistem pengendalian internal yang baik diperlukan untuk mengawasi pelaksanaan desentralisasi di pemerintah daerah agar kesempatan untuk melakukan korupsi dapat diperkecil.

Reduced auditor independence and the rise of corporate accounting manipulations have caused trust of the users in audited financial statements to begin to decline, so users of financial statements are questioning whether public accountants are independent parties. This research issue is related to the Decree of the Minister of Finance No. 17 in 2008 about public accountant services. Giving attestation services, in the form of financial statements about an entity, are conducted by the audit firm for no longer than 6 consecutive fiscal years and by a public accountant for 3 consecutive fiscal years at the longest. The purpose of this research is to examine empirically the influence of auditor tenure on audit quality. Auditor tenure is measured as the length of the auditor-client relationship. Audit quality is measured by the propensity of auditors to issue a going-concern opinion. This study uses a sample of firms listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2003-2008 period. Research analysis uses logit model to measure the effect of auditor tenure on the auditors' propensity to publish a going-concern opinion. The hypothesis which states that the length of auditor tenure influences negatively the propensity of auditors to issue a going-concern opinion is statistically supported. This research is expected to provide empirical evidence about the importance of limiting of the auditor-client relationship.Abstrak: Berkurangnya independensi auditor dan maraknya manipulasi akuntansi korporat membuat kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan mulai menurun, sehingga para pemakai laporan keuangan mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak independen. Isu penelitian ini berkaitan dengan peraturan Menteri Keuangan No. 17 tahun 2008 tentang jasa akuntan publik. Pemberian jasa atestasi atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh tenur auditor terhadap kualitas audit. Tenur auditor diukur dengan lamanya hubungan auditor dengan klien. Kualitas audit diukur dengan kecenderungan auditor mengeluarkan opini going concern. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda [2003][2004][2005][2006][2007][2008]. Analisis penelitian Junaidi et al. 304Keywords: audit quality; auditor tenure; going concern; reputation menggunakan model logit untuk mengukur pengaruh tenur auditor pada kecenderungan auditor mengeluarkan opini going concern. Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif tenur auditor pada kecenderungan auditor mengeluarkan opini going concern secara statistik didukung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang pentingnya pembatasan hubungan auditor dengan klien.