This article aims to explain the reception of the ancient manuscript entitled Masa'il As-Samarqandi. The method used in this research is descriptive analytic with a litterary reception theory approach. The results showed that the text of Masa'il As-Samarqandi in an explanatory text about the Islamic Aqidah originating from the Qur'an an Hadist.
Desa Tanggetada merupakan tempat ditemukannya tinggalan arkeologis yang berupa sisa-sisa bangunan Perang Dunia II yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:( 1) Apa saja tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamtan Tanggetada Kabupaten Kolaka. (2) Bagaimana fungsi tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggalan-tinggalan apa saja yang ada dan bagaimana fungsi tinggalan Pendudukan Jepang yang ada di lokasi Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada. Dalam penelitian yang dilakukan ini memakai teori arkeologi keruangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggalan Pendudukan Jepang di Situs Desa Tanggetada terdiri atas Bunker berjumlah 4 buah, Revetment berjumlah 4 buah, Tungku berjumlah 1 buah, Sumur berjumlah 1 buah, Pertahanan darat pinggir pantai berjumlah 1 buah. Adapun bunker berfungsi sebagai sarana perlindungan ketika dalam situasi berperang. Revetment pesawat berperan sebagai tempat parkir pesawat sekaligus sebagai pelindung tubuh pesawat dari ledakan bom. Struktur tungku pada penelitian ini berfungsi sebagai sarana untuk memasak makanan dan minuman untuk kebutuhan hidup sehari-hari pasukan Jepang. Sumur berfungsi sebagai tempat pengambilan air, untuk kebutuhan seperti air minum dan mandi pasukan Jepang. Pertahanan darat sepanjang pantai ini berfungsi sebagai pertahanan penyerangan musuh dari laut.
ABSTRAK Lapangan Udara Boro-Boro A/D merupakan situs bekas lapangan udara militer yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis peninggalan dan fungsi dari kawasan berdasarkan sarana militer Jepang yang terdapat di situs Lapangan Udara Boro-Boro A/D. Lapangan Udara Boro-Boro A/D merupakan situs bekas lapangan udara militer yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Penelitian ini menggunakan teori arkeologi keruangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan bentuk penalaran induktif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dicapai melalui studi pustaka, observasi atau survei lapangan, dokumentasi dan wawancara. Analisis data diterapkan dengan metode klasifikasi kemudian dilanjutkan dengan analisis kontekstual. Hasil penelitian menujukan bahwa tinggalan sarana militer Jepang di situs Lapangan Udara Boro-Boro A/D terdiri atas bangunan terowongan bawah tanah berjumlah 6 temuan, struktur bak air berjumlah 3 temuan, struktur bendungan berjumlah 1 temuan, revetmen pesawat berjumlah 3 temuan dan fitur bangunan berjumlah 1 temuan. Lapangan Udara Boro-Boro A/D merupakan salah satu kawasan atau medan penting dan sebuah lapangan udara pengecoh untuk melindungi Lapangan Udara Kendari II yang sengaja dibangun oleh Jepang untuk mengecoh penglihatan musuh atau dari pantauan pesawat sekutu. Kata Kunci: Lapangan Udara Boro-Boro A/D, Tinggalan Arkeologi, Konawe Selatan. ABSTRACT The Boro-Boro A/D airfield is the site of a former military air field built by Japan during World War II or the Pacific War. The research is aims to identify the types of relics and functions of the region based on Japanese military devices found at the Boro-Boro A/D air field site. This research uses the theory of mathematical space. This research is an analytic description by using an inductive form of reasoning.The data gathering in this research was accomplished through study libraries, observation or field surveys, documentation and interviews. Data analysis is implemented in classification methods and then followed with contextual analysis. The research shows that the height of Japanese military devices at the Boro-boro A/D air field site consists of 6 discoveries, waterhole structures totaling 3 discoveries, dam structures totaling 1 discoveries, and construction features 3 discoveries and 1 construction features. The Boro-boro A/D air field is one of the areas or crucial areas and an airfield diversion to protect the Kendari II air field deliberately built by the Japanese to distract an enemy's visual or an allied airliner. Keywords: Boro-Boro A/D Air field, Height of Archeological, South Konawe
This aims to reveal the contents of the ancient manuscripts, namely the ancient manuscript entitled "Tarekat" which is a collection of the Geusan Ulun Sumedang Museum, West Java. Philological approach was used as the method. The results obtained from the results of the edition as many as 82 pages, there are 128 words can't be read due to physical damage to the text and reading difficulties. There are copy errors on the text in the form of mechanical errors of 3 in the form of 2 repetitions of words, and 1 omission in the form of missing words. The contents of the text of the manuscript contain the teachings of the Qadiriyyah and Naqsabandiyyah orders. The teachings of the orders in this manuscript begin through the introduction of la??if, namely the collection of lat?fah (subtle parts of humans), then the introduction of various kinds of mur?qabah (behavior to draw closer to Allah), and then the procedure for performing both orders follows the reading of prayer 'wirid and the prize. This research provides important information that can add to the knowledge of previous researches about the tariqa in the Nusantara that is unique with the practice of incorporating the teachings of the tariqa in the Nusantara community. The founder figure of the merger between Qadiriyyah and Naqsabandiyyah orders is Sheikh Ahmad Khatib Sambas (1803 AD).Keywords: Teachings of the Qadiriyyah and Naqsabandiyyah Tariqa, Nusantara Ancient Manuscripts Artikel ini bertujuan untuk mengungkap isi naskah kuno berjudul “Tarekat”, yang merupakan koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian filologi, yakni metode yang digunakan untuk mengedisi teks naskah kuno. Hasil penelitian ini menemukan bahwa naskah ini terdiri dari 82 halaman, dan terdapat 128 kata yang tidak dapat dibaca yang disebabkan oleh kerusakan fisik naskah dan menyebabkan kesulitan pembacaan. Terdapat tiga kesalahan penyalinan pada naskah berupa kesalahan mekanis mencakup dua ditografi, yakni kesalahan tulis berupa pengulangan kata, dan satu omisi yang berupa ketinggalan penulisan kata. Naskah ini berisi mengenai ajaran tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah. Ajaran tarekat pada naskah ini dimulai dengan pengenalan la??if, yakni kumpulan lat?fah (bagian halus dari manusia), kemudian pengenalan mengenai macam-macam mur?qabah (perilaku untuk mendekatkan kepada Allah swt), dan setelah itu dijelaskan mengenai tatacara untuk melakoni kedua tarekat tersebut berikut bacaan do’a, wirid, dan hadiahnya. Penelitian ini memberikan informasi penting yang dapat menambahkan pengetahuan atas penelitian-penelitian terdahulu mengenai tarekat di Nusantara yang memiliki keunikan dengan adanya praktek penggabungan ajaran tarekat di masyarakat Nusantara. Pendiri penggabungan tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah adalah Syeikh Ahmad Khatib Sambas (1803 M).Kata kunci: Ajaran Tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah, Naskah Kuno Nusantara.
Penelitian ini menjelaskan tentang kerusakan bunker dan bentuk penangananya di Kawasan TNI AU Haluoleo Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Tujuan dalam penelitian adalah menjelaskan mengenai bentuk kerusakan bunker dan bentuk penangananya terhadap kerusakan bunker. penelitian ini merupakan jenis penelitian analitis deskrptif dengan bentuk penalaran induktif didukung dengan analisis morfologi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk kerusakan yang terjadi pada bangunan bunker adalah bentuk kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis terbagi menjadi dua bagian yaitu retakan tarik dan retakan tekan. Retakan tekan ditandai dengan adanya retakan horizontal sedangkan retakan tekan ditandai dengan retakan secara vertikal. Upaya penanganan terhadap kerusakan bangunan bunker yaitu dengan melakukan penambahan sloof untuk memperkuat dinding bangunan bunker, penambahan sloof diterapakan pada retakan bangunan bunker sedangkan untuk penangan kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan adalah melakukan pembersihan mekanis, pembersihan secara mekanis dilakukan terhadap tumbuhan lumut yang ada pada permukaan dinding bunker serta pada bagian dalam dinding bunker. Kata Kunci : Bunker, Kerusakan, Penanganan, Ranomeeto.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.