Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis mahasiswa yang mengalami miskonsepsi pada materi mekanika di program studi pendidikan fisika FKIP Unimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan fisika FKIP Universitas Malikussaleh yang telah dan sedang mengambil matakuliah mekanika. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnotis force concept inventory (FCI) berupa soal pilihan ganda yang dikembangkan oleh Herstenes dan disertai dengan certainty of response index (CRI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk konsep mekanika terjadi tingkat miskonsepsi yang tinggi pada mahasiswa calon guru. Tingkat miskonsepsi tertinggi terjadi pada materi mekanika yaitu tentang kerangka acuan berpusat diri sendiri (97,43%), benda berat jatuh lebih cepat dibandingkan dengan benda yang lebih ringan (89,30%), massa benda dapat menyebabkan benda berhenti bergerak (80,44%), gerakan benda merupakan representasi gaya yang bekerja pada benda (70,45%) dan sumber gaya yang bekerja pada benda hanya berasal dari pukulan (63,34%).
Kelangsungan pendidikan selama pandemi ini tergantung pada berbagai faktor, salah satunya kesiapan guru. Dengan diberlakunya belajar dari rumah, guru difokuskan untuk menerapkan pembelajaran daring kepada siswa dengan memanfaatkan aplikasi/platform yang tersedia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Persoalan yang muncul adalah apakah sekolah-sekolah di Aceh Utara beserta sumber dayanya sudah memiliki kesiapan untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran daring, dan sudah mampukah guru-guru di sekolah menyiapkan diri untuk mengimplementasikan pembelajaran daring. maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai analisis kesiapan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran daring di sekolah se Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebarkan di seluruh guru di Aceh Utara khusunya guru bidang IPA dan Matematika yang berjumlah 100 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur kesiapan yang dikemukakan oleh Aydin dan Tasci yang memiliki beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam penilaian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor rata-rata kesiapan guru dalam implementasi pembelajaran daring adalah 3,91. Berdasarkan kriteria yang ada maka kesiapan guru matematika dan guru fisika di Kabupaten Aceh Utara dalam penerapan pembelajaran daring adalah siap namun memerlukan sedikit peningkatan kemampuan dari guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Aspek kesiapan guru dalam penerapan pembelajaran daring yang memerlukan peningkatan kemampuan dalam skala menengah, diantaranya yaitu kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar, kepeduliaan guru dalam penerapan pembelajaran daring di sekolah dan kemampuan untuk memadukan pembelajaran daring dengan pembelajaran di kelas.
Remaja sekarang sangat membutuhkan pendidikan yang mampu mempertimbangkan seluruh cakupan aspek karakter, dikarenakan rusaknya karakter remaja yang bisa diakibatkan oleh perkembangan teknologi. Usaha untuk membentuk karakter remaja yang baik dan bermutu dapat dilakukan di satuan pendidikan. Salah satunya penerapan karakter disekolah menengah atas pada pelajaran fisika. Penelitian ini dilakukan pada beberapa sekolah menengah atas di kawasan Aceh Utara. Tujuannya yaitu untuk mengetahui tingkat pembentukan karakter remaja dalam pembelajaran fisika di kawasan Aceh Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek yang dijadikan penelitian yaitu para siswa sekolah menengah atas di kawasan Aceh Utara. Teknik pengumpulan data berbentuk angket tertutup melalui penyebaran link google form kepada responden untuk mendapatkan data-data secara tidak langsung dari pernyataan-pernyataan di angket tersebut. Adapun berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data yang diperoleh dari pembentukan karakter remaja pada sekolah menengah atas kawasan Aceh Utara sudah dapat dibentuk dengan baik. Dibuktikan dengan adanya indikator-indikator nilai karakter yang mencakup aspek jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, percaya diri, kreativitas, dan gotong royong. Karakter-karakter tersebut dapat dikembangkan dengan baik oleh para remaja.
Model pembelajaran project based learning dengan pendekatan STEAM adalah proses pembelajaran dengan memadukan model pembelajaran berbasis proyek menggunakan pendekatan Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning berbasis STEAM terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi alat-alat optik. Jenis penelitan yang digunakan adalah pre-experimental designs. Sampel diambil secara pusposive sampling sebanyak 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas XI MIA 3 (kelas eksperimen) dan 36 siswa kelas XI MIA 2 (kelas kontrol). Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menggunakan uji independent sample T test pada = 0,05 diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,017 dengan kesimpulan H0 ditolak dan H1 diterima. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar (88,31) dan pada kelas kontrol sebesar (85,86). Selain itu, dari hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah dari skor jawaban dari setiap responden didapatkan rata-ratanya yaitu 71,67%. Hal ini menunjukkan bahwa model Project Based Learning berbasis STEAM berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi alat-alat optik serta siswa juga tertarik belajar dengan menggunakan model Project Based Learning berbasis STEAM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diberikan model pembelajaran Think Pair Share dipadu Make A Match dengan siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye dan mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dipadu Make A Match. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas MIA 1 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan jenis purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan soal tes berbentuk isian sembilan butir soal dan angket respon siswa. Hasil analisis data menunjukkan rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 85,72 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 75,92. Serta nilai N-Gain siswa kelas eksperimen 0,58 dengan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,34 dengan kategori sedang. Hasil uji t diperoleh nilai signifikan 0,00 < 0,15 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.