The serve test in sepak takraw game is a test that aimed to measure the accuracy of serving in sepak takraw game, where the testi stands on the field. This study aimed to develop top serve accuracy test for sepak takraw by adjusting the development of sepak takraw sport in order to find out the server capabilities of sepak takraw athletes. This type of research was a development research. The population of this research was 82 people of sepak takraw soccer athletes aged 15-25 years from west Sumatra. The research sample in the first stage was 20 people and the second stage was 62 people with a purposive sampling technique, because the experienced athletes competed at the regional level to the national level and were male. The results of the study was before the implementation of field trials, an expert validation process was carried out to check the contents of the serve accuracy test for sepak takraw, the percentage of expert evaluations was 91.5% with very decent category. Furthermore, in the process of analysing the calculation of the validity level in small group trials, the correlation coefficient value of 0.781 was in the very good category and the results of the validity coefficient in the large group trial of 0.812 were also in the very good category. Furthermore, for the level of reliability in small group trials, the correlation coefficient value of 0.896 was in very good category and the results of the reliability coefficient in the large group trial for 0.917 were also in the very good category. The research that would be carried out next was the improvement of sensor-based or digital tools and making assessment norms for groups of women with clear age limits in the coaching of sepak takraw.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan cedera olahraga pada atlet beladiri Taekwondo dan atlet beladiri Judo selama berada di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Ragunan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai selesai tahun 2012 di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Ragunan. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah atlet beladiri taekwondo, atlet beladiri judo, dan dokter poliklinik di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Ragunan yang pernah mengalami cedera olahraga pada saat berolahraga. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik survey, yaitu dengan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan yaitu: Atlet taekwondo yang mengalami cedera olahraga ada 22 atlet (95.65%), dan atlet judo yang mengalami cedera olahraga ada 18 atlet (100%). Dari 22 atlet taekwondo yang mengalami cedera olahraga, didapat 92 kasus cedera olahraga, dan dari 18 atlet judo yang cedera didapat 60 kasus cedera olahraga. Atlet taekwondo paling banyak mengalami cedera pada tubuh bagian bawah yaitu ada 66 kasus cedera (71.74%), dan pada atlet judo paling banyak mengalami cedera pada tubuh bagian atas yaitu ada 40 kasus (66.67%). Atlet taekwondo dan atlet judo paling banyak mengalami cedera olahraga pada saat latihan, pada atlet taekwondo ada 80 kasus (86.96%), dan pada atlet judo ada 48 kasus (80%).atlet taekwondo dan atlet judo paling banyak mengalami cedera olahraga karena faktor internal violence, pada atlet taekwondo ada 62 kasus 67.40%), dan pada atlet judo ada 30 kasus (50%). Atlet taekwondo dan atlet judo paling banyak menangani cedera olahraga dengan pergi ke poliklinik PPLP Ragunan, pada atlet taekwondo ada 80 kasus (86.96%) dan pada atlet judo ada 50 kasus (83.33%). Atlet taekwondo paling banyak mengalami jenis cedera otot & tendo yaitu ada 36 kasus (45%), dan atlet judo paling banyak mengalami jenis cedera ligament dan sendi, yaitu masing-masing ada 20 kasus (40%). Atlet taekwondo dan atlet judo paling banyak mengalami cedera ringan, pada atlet taekwondo ada 58 kasus (72.5%) dan pada atlet judo ada 30 kasus (60%). Atlet taekwondo dan atlet judo paling banyak mengalami cedera kronis, pada atlet taekwondo ada 46 kasus (57.5%) dan pada atlet judo ada 29 kasus (58%). Kata kunci : Cedera olahraga, atlet beladiri taekwondo, atlet beladiri judo, pusat pelatihan dan latihan pelajar.
Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk Mengetahui Pengetahuan Anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Negeri Jakarta Mengenai Penanganan Cedera Olahraga. Penelitian ini dilakukan di seketariat Jl. Rawamangun Muka, Kampus A UNJ Gd. G Lantai 1 No.103 Jakarta Timur 13220. Pada tanggal 1 Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey penyebaran angket sebagai instrumen dalam pengumpulan data, sampel yang digunakan yaitu seluruh anggota aktif Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Unversitas Negeri Jakarta Tahun 2016 yang berjumlah 35 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang di gunakan berbentuk pernyataan dengan menggunakan Skala Guttman. Hasil penelitian menunjukan: Anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Negeri Jakarta memiliki Pengetahuan Mengenai Penanganan Cedera Olahraga menujukan sebesar 29 anggota memiliki pengetahuan yang baik, sebanyak 6 anggota memilki pengetahuan cukup, Nilai Rata-Rata Pengetahuan Anggota KSR PMI Unit UNJ 79% memiliki pengetahuan yang baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit UNJ, Cedera Olahraga
This research is part of the research and development phase conducted by researchers. The purpose of this study is to describe the physical education learning environment by integrating the neuroscience concept. The method used in this research is literature study and survey with the following steps, 1) conducting a theoretical study and related principles, 2) analyzing learning (including analysis of learning tools to its implementation), and 3) describing the findings. The subjects in this study were grade 3 elementary school physical education teachers in Jakarta. The instrument used was developed by the researcher according to the needs consisting of four indicators, namely, the teacher's teaching style, student learning styles, the integration of neuroscience in learning, and learning support facilities. Literature study data were analyzed using a normative approach while survey data were analyzed using descriptive analysis. The results obtained are that there are four main principles of neuroscience learning, namely 1) multi-tasking, 2) modeling, 3) fun, 4) sequential. Meanwhile, field findings show that teachers have unconsciously integrated neuroscience in learning, but have never seriously and specifically designed their learning according to the principles of neuroscience-based learning. Researchers suggest developing a neuroscience-based physical education learning model that is based on the found neuroscience learning principles.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menigkatkan kekuatan pada otot Flexor elbow pada mahasiswa ilmu keolahragaan Angskatan 2015 Universitas Negeri Jakarta dengan metode latihan kontraksi isotonik dan isometrik, serta sebagai pengetahuan untuk melihat seberapa efektifkah perubahan penngkatan kekuatan yang dihasilkan oleh dua model latihan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Muscle Academy Gym, Universitas Negeri Jakarta dengan mengunakan metode kuantitatif dengan metode eksperimen. Pengambilan dan pengolahan data ini berlangsung dari Selasa, 26 April 2016 sampai Jum’at, 3 juni 2016. Penelitian diawali dengan mencari 1RM (Repetisi maksimal) biceps curl menggunakan biceps curl machine dengan sampel 20 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok isotonik dan kelompok isometrik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2015 dan sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2015 yang memenuhi kriteria. Terjadi peningkatan hasil kekuatan otot Flexor elbow setelah diberikan latihan dengan mengunakan metode isotonik dengan nilai t-hitung 14,28 Lebih besar dari nilai t-tabel 2,262. Selain itu, juga terjadi peningkatan hasil kekuatan otot flexor elbow setelah diberikan latihan dengan menggunakan metode isometrik dengan nilai t-hitung 8,5 lebih besar dari nilai t-tabel 2,262. Kata Kunci : Kekuatan Otot, Kontraksi Otot, Metode Latihan Penguatan
State University of Jakarta students, especially the Faculty of Sports Science, consist of athletes in their respective sports, they are required to have various physical abilities or movement skills and master the techniques of these sports, as well as being able to apply them in competitions or sports competitions that they participate in, as well as are required to have achievements in the sport they do. To get an achievement, athletes must have excellent physical fitness and be supported by ideal body proportions and have high enthusiasm and motivation. This study aims to determine the condition of IMT and VO2max male junior athletes in Futsal and soccer sports at State University of Jakarta. This type of research is quantitative research using survey techniques with the method used is descriptive. The results of this study are it can be said that the IMT condition of male junior athletes in futsal and soccer at State University of Jakarta is underweight category as much as 10% or 5 athletes, normal category is 64% or 32 athletes, overweight category is 12% or 6 athletes, and obesity category as much as 14% or 7 athletes. Meanwhile, the results of the calculation of the percentage of VO2max data for male junior athletes in futsal and soccer at State University of Jakarta are 12% or 6 athletes, either 18% or 9 athletes, 44% or 22 athletes, enough categories and the less category was 26% or 13 athletes, while the lacking category was not included in the category.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atas dasar kurangnya kesadaran akan kebugaran jasmani dan indeks massa tubuh yang ideal pada siswa putra dan putri usia 13-15 Tahun di SMP Santa Maria Fatima II Kampung Pulo, Jatinegara Jakarta Timur. Sampel peneliitian ini adalah siswa santa maria fatima dari jumlah populasi 150 siswa maka didapat 60 orang siswa yang menjadi sampel penelitian secara kriteria. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan statistic berupa angket dengan tes dan pengukuran. Tes untuk indeks massa tubuh menggunakan tinggi badan dan berat badan, sedangkan untuk tes kebugaran jasmani menggunakan lari 50m, angkat tubuh, baring duduk, vertical jump dan lari 800/1000m. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil nilai-nilai yang menjadi ciri bahwa indeks massa tubuh dan kebugaran jasmani siswa sekolah menengah pertama santa maria fatima yang normal. Untuk klasifikasi kebugaran jasmani siswa mendapatkan hasil yang cukup dengan rata-rata. Tes Kebugaran Jasmani untuk 50 Meter dengan rata-rata 8,3 detik, Gantung Angkat Tubuh/Gantung Angkat Siku dengan rata-rata 8,5, Lari 800/1000 Meter dengan rata-rata 3,8 menit dikategorikan “Sedang†dan Tes Kebugaran Jasmani untuk Baring Duduk dengan rata-rata 22,73 dan Verctical Jump dengan rata-rata 44,93 dikategorikan “Baikâ€. Dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Santa Maria Fatima berada dalam kategori yang cukup baik. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh dan Kebugaran Jasmani
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kadar Hemoglobin dan Denyut Nadi Istirahat Terhadap Kapasitas Aerobik baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Penelitian dilakukan di laboratorium Klinik Mulya Farma, Setu Cipayung, Bambu Apus Jakarta Timur pada tanggal 13 dan 21 September 2012. Penelitian menggunakan metode survey dengan teknik korelasi, sampel adalah siswa SMK N 58 Jakarta yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Dari keseluruhan yang mengikuti ekstrakurikuler futsal diambil 18 orang untuk dijadikan sampel yang berdasarkan ciri-ciri, sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Teknik pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik korelasi sederhana dan korelasi ganda yang dilanjutkan dengan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menggambarkan pertama, terdapat hubungan yang signifikan antara Kadar Hemoglobin terhadap Kapasitas Aerobik, dengan persamaan garis regresi linear Ỹ = 15,32 + 0,69 X1, koefisien korelasi (ry1) = 0,72 X2, koefisien korelasi (ry2) = 0,71 dan determinasi (ry2) = 0,5041, yang berarti variable Denyut Nadi Istirahat memberikan sumbangan terhadap Kapasitas Aerobik sebesar 50,41%. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara Kadar Hemoglobin dan Denyut Nadi Istirahat secara bersama-sama terhadap Kapasitas Aerobik dengan persamaan garis regresi linear ganda Ỹ =0,69 dan koefisien determinasi (ry2) = 0,4761, yang berarti variable Kadar Hemoglobin memberikan sumbangan terhadap Kapasitas Aerobik sebesar 47,61%. Kedua, terdapat hubungan yang signifikan antara Denyut Nadi Istirahat terhadap Kapasitas Aerobik, dengan persamaan garis regresi linear Ỹ = 14,07 + 3,5 + 0,44X1 + 0,49X2, koefisien korelasi ganda (Ry1-2) = 0,81 dan koefisien determinasi (Ry1- 2) = 0,6561, yang berarti bahwa variabel Kadar Hemoglobin dan Denyut Nadi Istirahat secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap Kapasitas Aerobik sebesar 65,61%. Kata kunci: Kadar haemoglobin, denyut nadi istirahat, kapasitas aerobik, ekstrakurikuler futsal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.