Prevalensi infeksi cacing di Indonesia masih tergolong tinggi terutama mengingat Indonesia adalah negara tropis dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Kecacingan yang berlangsung lama dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak serta dapat mengganggu kemampuan belajar anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi infeksi kecacingan antara lain: kebersihan kuku tangan, kebiasaan cuci tangan, penggunaan alas kaki, penggunaan jamban, dan sumber air bersih. Bencana gempa yang terjadi di Pulau Lombok pada tahun 2018 memaksa banyak warga untuk meninggalkan rumahnya dan tinggal di pengungsian. Fasilitas pengungsian yang serba terbatas dapat menyebabkan meningkatnya risiko infeksi kecacingan apabila terutama apabila tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat. Pengabdian ini bertujuan untuk memeriksa status gizi dan kecacingan siswa SDN 2 Malaka pasca gempa serta memberikan terapi pada siswa yang positif menderita kecacingan. Dari 116 siswa yang diperiksa, 85 siswa atau 73,3% berada pada kondisi gizi baik. Hanya 18 siswa (15,5%) yang mengumpulkan sampel fesesnya, di mana 10 sampel (55,6%) ditemukan mengandung telur cacing Trichuris trichiura dan 1 sampel (5,5%) mengandung telur Ascaris lumbricoides. Siswa yang terdeteksi positif kemudian mendapatkan terapi anticacing Albendazol 400 mg. Keywords:Pemeriksaan; Gizi; KecacinganFadhila, N. Kecacingan pada Anak. J Agromed Unila 2015; 2(3):347-350Hairani, B. Waris, L. Juhairiyah, Juhaririyah. Prevalensi soil transmitted helminth (STH) pada anak sekolah dasar di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal BUSKI Litbangkes. Vol. 5, No. 1, Juni 2014, hal. 43-48Kemenkes RI. 2012. Buku Pedoman Pengendalian Kecacingan. Jakarta: Direktorat Jenderal PP dan PLMurti, DTK. Setyorini, RH. Triani, E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Angka Kejadian Kecacingan pada Murid Sekolah Dasar. Jurnal Kedokteran 2016, 5(2): 25-30Pasaribu, AP. Dkk. Prevalence and risk factors of soil-transmitted helminthiasis among school children living in an agricultural area of North Sumatera, Indonesia. BMC Public Health (2019) 19:1066Sutanto, I. Ismid, IS. Sjarifuddin, PK. Sungkar, S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, Edisi Keempat. 2008. Jakarta: Balai Penerbit FKUISyahrul, S. Kimura, R. Tsuda, A. Susanto, T. Saito, R. Ahmad, F. Prevalence of underweight and overweight among school-aged children and its association with children’s sociodemographic and lifestyle in Indonesia. International Journal of Nursing Science 3 (2016) 169-177. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijnss.2016.04.004Wibowo, RC. Kurniawan, Y. Triani, E. Hubungan Kejadian Kecacingan dengan Anemia Defisiensi Besi pada Anak-Anak Pengrajin Gerabah di Lombok Barat. Jurnal Kedokteran 2019, 8(3): 27-32Wiryadana, KA. Putra, IWAS. Rahayu, PDS. Pradnyana, MM. Adelaida, ML. Sudarmaja, IM. Risk factors of soil-transmitted helminth infection among elementary school students. Paediatrica Indonesiana. 2018. 57(6):295-02 https://doi.org/10.14238/pi57.6.2017.295-302Yulia, C. Khomsan, A. Sukandar, D. Riyadi, H. Nutritional Status, Physical Activity, and Sedentary Activity of School Children in Urban Area, West Java, Indonesia. J. Gizi Pangan, November 2018, 13(3):123-130. DOI: 10.25182/jgp.2018.13.3.123-130
Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, menunjukan peningkatan prevalensi DM di Indonesia selama 5 tahun terakhir dengan 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018. Ekspresi reseptor insulin pankreas dapat menjadi marker untuk menilai keberadaan sel ?, produksi dan sekresi dari insulin. Insulin berperan dalam menyebabkan GLUT4 ditranslokasikan ke membran sel neuron hipokampus. Pada kondisi DM, dapat terjadi perubahan ekspresi reseptor insulin pankreas yang disertai dengan perubahan ekspresi GLUT4 neuron hipokampus. Metode : Penelitian eksperimental ini menggunakan 16 ekor tikus putih (Rattus Novergicus) yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol (A0 dan A1), dan 2 kelompok perlakuan (B0 dan B1). Kelompok perlakuan diinduksi diabetes dengan nikotinamid 110 mg/kgBB dan streptozotocin 70 mg/kgBB dosis tunggal secara intraperitoneal. Data penelitian diperoleh dari pemeriksaan imunohistokimia jaringan pankreas dan hipokampus. Hasil : Rerata ekspresi reseptor insulin pankreas kelompok tikus diabetik lebih tinggi tetapi tidak signifikan pada pengamatan hari ke-14 dibandingkan hari ke-0 (p>0,05), sedangkan rerata ekspresi GLUT4 neuron hipokampus signifikan lebih tinggi pada pengamatan hari ke-14 dibandingkan hari ke-0 (p<0,05). Hasil Uji korelasi tidak menunjukkan hasil yang signifikan pada pengamatan hari ke-0 maupun hari ke-14 untuk masing-masing kelompok (p>0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ekspresi reseptor insulin pankreas terhadap ekspresi GLUT4 neuron hipokampus pada tikus model diabetes.
Background: Diabetes mellitus causes many complications, both microvascular and macrovascular, especially cognitive function. Related studies are being carried out to determine the relationship between diabetes and cognitive decline as assessed through GLUT4 expression in the hippocampus. The aimed of this study was to determine the effect of fasting blood sugar on hippocampal neuronal GLUT4 expression in STZ and NA-induced diabetic rats. Methods: This study was an experimental design, using 24 males Rattus novergicus which were divided into a control group terminated on day 14 (A0) and 28 (B0) and a diabetes group terminated on day 14 (A1) and 28 (B2). Diabetes was induced using intraperitoneal injection of streptozotocin (STZ) and Nicotinamide (NA). Spatial memory (travel time) of rats was assessed on days 14 and 28. Sampling used secondary data, fasting blood glucose (FBG) was measured using a glucometer and brain tissue was taken to assess GLUT4 expression using immunohistochemical methods. Differences in the mean FBG and GLUT4 expression between groups on days 14 and 28 and were tested statistically using SPSS version 22 Results: The mean FBG and GLUT4 expression in the diabetic group were significantly higher than those in the control group on day 14 and day 28. However, it was not significant compared between diabetes groups on day 14 and day 28. Immunohistochemical examination confirmed these results. There is a strong correlation between mean FBG levels and mean GLUT4 expression with travel time in the diabetes group on days 14 and 28 (r=0.88, p<0.05). Conclusion: Fasting blood glucose levels significantly affected hippocampal neuronal GLUT4 expression in STZ and NA-induced diabetic rats. Latar belakang: Diabetes mellitus banyak menimbulkan komplikasi serius baik mikrovaskuler dan makrovaskuler, khususnya pada fungsi kognitif. Studi terkait sedang terus dilaksanakan untuk mengetahui hubungan terkait antara kondisi diabetes dengan penurunan fungsi kognitif yang dinilai memalui ekspresi GLUT4 di hippocampus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh kadar gula darah puasa terhadap ekspresi GLUT4 neuron hipokampus pada tikus model diabetes. Metode: Penelitian dengan desain eksperimental, menggunakan 24 ekor Rattus novergicus jantan yang dibagi menjadi kelompok kontrol yang diterminasi pada hari ke-14 (A0) dan 28 (B0) dan kelompok diabetes yang diterminasi pada hari ke-14 (A1) dan 28 (B2). Diabetes diinduksi menggunakan suntikan streptozotocin (STZ) dan Nikotinamid (NA) secara intraperitoneal. Memori spasial (waktu tempuh) tikus dinilai pada hari ke-14 dan 28. Pengambilan sampel menggunakan data sekunder, gula darah puasa (GDP) diukur menggunakan glucometer dan pengambilan jaringan otak dilakukan untuk penilaian ekspresi GLUT4 menggunakan metode imunohistokimia. Perbedaan rerata GDP dan ekspresi GLUT4 antar kelompok pada hari ke-14 dan 28 serta dilakukan uji secara statistik menggunakan SPSS versi 22. Hasil: Rerata GDP dan ekspresi GLUT4 pada kelompok diabetes secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-14 maupun hari ke 28. Akan tetapi tidak signifikan dibandingkan antar kelompok diabetes pada hari ke-14 dengan hari ke-28. Pemeriksaan imunohistokimia mengkonfirmasi hasil ini. Terdapat korelasi yang kuat pada hubungan yang rerata kadar GDP dengan rerata ekspresi GLUT4 dengan waktu tempuh pada kelompok diabetes pada hari ke-14 dan 28 (r=0,88, p<0,05). Simpulan: Kadar gula darah puasa berpengaruh secara signifikan terhadap ekspresi GLUT4 neuron hipokampus pada tikus model.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian kualitas terhadap produksi nata de coco sudah optimal. Penelitian ini dilakukan di home industri / industri rumahan yaitu CV. Salju Nata De Coco, penelitian ini menggunakan metode Statistic Quality Control ( SQC ) dengan melalui pendekatan produksi pembuatan salju nata de coco. Pengamatan pengendalian kualitas dimulai dari proses pembuatan nata de coco hingga nata de coco jadi. Pengendalian kualitas ini diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan mutu atau kualitas dari hasil produksi salju nata de coco yang sesuai dengan apa yang di spesifikasikan produk yang telah di tetapkan oleh pimpinan industri rumahan. Dari hasil analisi diperoleh bahwa masih perlu perbaikan untuk mengurangi kerusakan atau riject pada poduk salju nata de coco agar masih dalam ambang batas UCL.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.