Kebijakan belajar dari rumah melalui jaringan internet sebagai alternatif pencegahan penyebaran corona virus disease (COVID-19) menimbulkan tantangan baru bagi guru Madrasah di Kota Kotamobagu. Guru-guru sebisa mungkin menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum darurat COVID-19 agar proses pembelajaran tetap terlaksana walaupun pembelajaran dilakukan secara online. Ruang belajar dipindahkan di rumah, siswa-siswi Madrasah harus menyadari dan merasa bahwa mereka sedang belajar. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai macam aplikasi seperti ruang guru, class room, zoom, google doc, google form, maupun melalui grup whatsapp. Jaringan internet yang belum merata di pelosok negeri menyebabkan tidak semua daerah dapat menikmati internet. Hal yang sama juga terjadi di Kota Kotamobagu, beberapa daerah mengalami kesulitan dalam mengakses jaringan internet, sehingga menyebabkan proses pembelajaran online tidak terlaksana dengan baik. Konsep Walking Class dan Parent’s assessment merupakan solusi alternatif dalam mengahadapi berbagai kendala yang terjadi pada proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh Guru Madrasah di Kota Kotamobagu. Pada konsep Walking Class, Guru-guru madrasah mempersiapkan diri untuk mengunjungi siswa-siswi di rumahnya masing-masing demi terlaksananya peroses pembelajaran. Siswa-siswi yang mengalami kendala akan diajarkan langsung oleh guru di rumahnya tanpa harus membentuk sebuah kelompok belajar, siswa diajarkan secara mandiri, akan tetapi lamanya proses belajar di rumah tidak seperti saat belajar di sekolah. Pada penerapan Parents Asessment, guru Madrasah bekerja sama dengan orang tua siswa dalam penilaian sikap siswa. Guru memberikan modul penilaian sikap dan catatan-catatan penanaman nilai-nilai akhlak yang harus dipenuhi oleh siswa selama proses pembelajaran online yang dilakukan dari rumah.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berbagai isu dan permasalahan dalam ruang lingkup pendidikan terutama mengurai tentang fenomena “Degradasi Moral Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kotamobagu”. Dari segi seriousness, hal tersebut dianggap sangat gawat untuk ditindak lanjuti, guna pembuatan analisa dalam pencegahan degradasi moral siswa sehingga penanaman nilai-nilai moral dalam proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, dari sisi growth, hal ini dianggap cukup cepat menyebar dan berpotensi meningkat karena proses dalam pembelajaran di sekolah saling mempengaruhi satu sama lain. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian dengan skala pengukuran atau rating scale melalui observasi untuk memperoleh dan mengumpulkan data penelitian. Penyebaran angket dilakukan sebagai identifikasi penilaian skala kecenderungan perubahan nilai moral siswa pada tahapan pre-test dan post-test. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data mengukur tingkat kecerdasan moral yang terdiri dari Moral Knowing, Moral Feeling dan Moral Acting siswa dalam pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kotamobagu. Hasil penelitian menunjukan perubahan secara signifikan pada tahapan pre-test dan post-test dengan tingkat kecenderungan nilai moral siswa pada presentase 66,675 % menjadi 80,425% sering berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam proses sosial-pendidikan di MTs N 2 Kotamobagu. Abstract: Building Moral Values Through A Method Of Movie Learning At Aqidah Akhlak Learning Students Grade Ix Mts N 2 Kotamobagu. This research aims to analyze various issues and problems in the scope of education, especially unraveling the phenomenon of "Moral Degradation of Grade IX Students Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kotamobagu". In terms of seriousness, it is considered very difficult to follow up to analyze the prevention of students' moral degradation so that the planting of moral values in the learning process can be carried out correctly. Also, in terms of growth, this is considered to spread quite quickly and potentially increase because learning in schools affects each other. The authors used a qualitative descriptive approach in research with a measurement scale or rating scale through observation to obtain and collect research data. The questionnaire's spread is carried out as identification of the scale assessment of the tendency to change students' moral values at the pre-test and post-test stages. Instruments used in data collection measure the level of moral intelligence consisting of Moral Knowing, Moral Feeling, and Moral Acting students in learning at Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kotamobagu. The results showed a significant change in the pre-test and post-test stages with the level of a trend of students' moral grades at 66.675% to 80.425%, often behaving by moral values in the socio-educational process in MTs N 2 Kotamobagu. Kata Kunci: Moral, Aqidah Akhlak, Learning and Movie LearningPendahuluan
Efektivitas pembelajaran dapat tercapai salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi, baik dari konten materi ataupun keadaan lingkungan siswa. Di masa pandemi covid-19 ini, proses pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah (MTs) N 2 Kotamobagu dilaksanakan melalui online, maka sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di MTs N 2 Kotamobagu penting kiranya mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas pembelajaran online di masa pandemi covid-19 ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data, selain itu digunakan juga skala pengukuran atau rating scale melalui angket untuk memperoleh dan mengumpulkan data pendukung penelitian tentang efektivitas pembelajaran online siswa MTs N 2 Kotamobagu. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa guru dan siswa menerima serta memberikan respon 55.55 % senang pembelajaran dilakukan melalui online, tidak semua materi dapat disampaikan dalam pembelajaran selama pandemi covid-19. Aspek yang sulit diukur adalah aspek kognitif dan afektif atau penilaian sikap siswa selama belajar dari rumah melalui online. Rata-rata nilai siswapun berkisar pada nilai 70 dengan bentuk tes pilihan ganda pada evaluasi hasil belajar. Untuk efektivitas pembelajaran jika ditinjau dari segi ketersediaan fasilitas penunjang pembelajaran online maka disimpulkan bahwa fasilitas kurang memadai pada ketersedian kuota internet yang dimiliki siswa dan kurangnya akes atau kelancaran jaringan internet dibeberapa tempat tinggal siswa sehingga hal ini menjadi hambatan utama selama proses pembelajaran online berlangsung, dengan kata lain proses pembelajaran online siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) N 2 Kotamobagu kurang efektif pada ketersedian fasilitas penunjang pembelajaran online dan cukup efektif dari segi konten materi yang diberikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.