Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis intensitas pemanfaatan laboratorium dan dampaknya terhadap pembelajaran fisika di SMA Negeri se-Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian survei. Subjek penelitian ini berjumlah 140 orang yang diperoleh dari 7 SMA Negeri di Kabupaten Luwu Timur yang memiliki laboratorium. Instrumen yang digunakan adalah angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan praktikum di SMA Negeri se-Kabupaten Luwu Timur masih berada pada level cukup efektif. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Negeri se-Kabupaten Luwu Timur disimpulkan bahwa intensitas pemanfaatan laboratorium fisika memberikan dampak terhadap pembelajaran fisika yaitu menjadikan peserta didik lebih termotivasi untuk belajar fisika serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep yang telah mereka pelajari di kelas. Implikasi dari penelitian ini adalah hasil analisis intensitas pemanfaatan laboratorium fisika di SMA Negeri se-Kabupaten Luwu Timur memberikan informasi bagi pihak sekolah tentang pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium dalam mendukung pembelajaran fisika. This research is a quantitative descriptive study that aims to analyze the intensity of the use of the laboratory and its impact on physics learning in State Senior High Schools throughout East Luwu Regency. The research method used is a survey research method. The subjects of this study amounted to 140 people who were obtained from 7 public high schools in East Luwu Regency, which had laboratories. The instruments used are questionnaires and interviews. The results showed that the intensity of the use of laboratories for practicum activities in State Senior High Schools throughout East Luwu Regency was still at a fairly effective level. Based on the results of interviews conducted at State Senior High Schools throughout East Luwu Regency, it was concluded that the intensity of the use of physics laboratories had an impact on physics learning, namely making students more motivated to learn physics and increasing students' understanding of the concepts they had learned in class. This research implies that the results of the analysis of the intensity of the use of physics laboratories in State Senior High Schools throughout East Luwu Regency provide information for schools about the importance of laboratory management and utilization in supporting physics learning.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep peserta didik yang diajar dan tidak diajar menggunakan model quantum teaching berbantuan video based kontekstual laboratory. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi-eksperimen, dengan menggunakan Matching pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching menggunakan Video Based Kontekstual Laboratory berpengaruh terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching menggunakan Video Based Kontekstual Laboratory.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peningkatan hasil belajar peserta didik yang sebelum diajar menggunakan model modifikasi tingkah laku pada kelas X MIA 1 SMAN 1 Woha. 2) Peningkatan daya saing peserta didik yang setelah diajar menggunakan model modifikasi tingkah laku pada kelas X MIA 1 SMAN 1 Woha. 3) Mengetahui efektifitas model modifikasi tingkah laku terhadap peningkatan daya saing peserta didik pada kelas X MIA 1 SMAN 1 Woha. Desain penelitian yang digunakan adalah Time Series Design.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X MIA 1 SMAN 1 Woha. Pada tahun pembelajaran 2019/2020. Yang berjumlah 36 peserta didik yang tersebar dalam 1 kelas. Sampel penelitian berasal dari kelas X MIA 1 yang berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Convenience Sampling. Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik yang sebelum diajar menggunakan model modifikasi tingkah laku (Behavioral Modification). Pada pertemuan pertama sebesar 51,67 berada pada kategori cukup, pada pertemuan kedua sebesar 52,77berada pada kategori cukup, dan pada pertemuan ketiga sebesar 56,28 berada pada kategori cukup. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar menggunakan model modifikasi tingkah laku (Behavioral Modification). Pada pertemuan keempat sebesar 80,83 berada pada kategori baik, pada pertemuan kelima sebesar 85,36 berapa pada kategori baik, dan pada pertemuan keenam sebesar 88,05 berapa pada kategori baik sekali. Selanjutnya diperoleh data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs diperoleh nilai signifikan sebesar 0,00< 0,05. Sehingga ada perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang diajar setelah menggunakan model modifikasi tingkah laku lebih efektif untuk peningkatan hasil belajar fisika dari pada peserta didik yang diajar sebelum dengan menggunakan model modifikasi tingkah laku. Hal ini menunjukkan bahwa model modifikasi tingkah laku sangat efektif pada peningkatan hasil belajar fisika untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik pada kelas X MIA 1 SMAN 1 Woha.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui hasil belajar peserta didik yang diterapkan strategi Joyful Learning materi termodinamika kelas X Teknik Sepeda Motor SMKN 1 Sulawesi Selatan tahun ajaran 2016/2017, 2) Mengetahui hasil belajar peserta didik yang diterapkan strategi Every One is a Teacher Here materi termodinamika kelas X Teknik Bangunan SMKN 1 Sulawesi Selatan tahun ajaran 2016/2017, 3) Mengetahui perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan strategi Joyful Learning dengan strategi Every One is A Teacher Here materi termodinamika kelas X SMKN 1 Sulawesi Selatan tahun ajaran 2016/2017.. Jenis penelitian ini tergolong pra eksperimen menggunakan pendekatan penelitian study komparasi, yaitu penelitian yang ingin membandingkan pengaruh dari dua variabel. Rancangan jenis ini tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel. Adapun sumber data penelitian ini adalah dari hasil belajar fisika peserta didik materi termodinamika setelah diajar menggunakan strategi pembelajaran Joyful Learning dengan strategi pembelajaran Every One is A Teacher Here pada peserta didik kelas X TSM dan kelas X TGB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Joyful Learning rata-rata nilai siswa berada pada kategori prediket baik (B+), dan kelas yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Every One is A Teacher Here rata-rata nilai siswa berada pada kategori baik (B).disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas yang diajar dengan strategi pembelajaran Joyful Learning dengan hasil belajar yang lebih tinggi dibanding kelas yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Every One is A Teacher Here.Implikasi dari penelitian ini adalah: Dalam pembelajaran fisika untuk mendapatkan partisipasi yang tinggi dari setiap siswa maka sebagai pilihan dapat menggunakan strategi pembelajaran Every One Is a Teacher Here, dan untuk membuat siswa agar tidak merasa tertekan maka dapat menggunakan strategi pembelajaran Joyful Learning sebagai pilihan, sampel penelitian yang digunakan peneliti adalah kelas X Teknik Sepeda Motor dan Kelas X Teknik Gambar Bangunan, dimana jika penelitian yang selanjutnya dilakukan dengan sampel yang berbeda maka hasil yang ditunjukkan juga akan berbeda. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai macam karakteristik siswa yang berbeda yang sangat mempengaruhi hasil belajar.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi aspek-aspek LKPD, angket respon peserta didik dan tes hasil belajar.Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan menggunakan analisis validasi, realibilitas dan keefektifan LKPD diperoleh tingkat kevalidan dan realibilitas dengan nilai 0,7 dan 0,89 dapat dikatakan valid dan reliabel. Sedangkan tingkat kefektifan LKPD dapat dikatakan efektif karena t hitung > t tabel nilai 5,20 > 2,02 dapat meningkatkan dan memecahkan masalah pada peserta didik..
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.