Tindakan operasi sectio caesareadilakukan untuk mencegah kematian janin dan ibu karena adanya suatu komplikasi yang akan terjadi kemudian bila persalinan dilakukan secara pervaginam, sehingga dapat menyebabkan kecemasan pada pasien yang dapat menghambat proses penyembuhan post operasi. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi kecemasan pre operasi, diantaranya adalah terapi Murotal dan edukasi pre operasi.studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat kecemasan pada pasien sectio caesareadengan penerapan terapi murotal dan edukasi pre operasi. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus ini adalah pasien primigravida tanpa komplikasi penyakit yang akan dilakukan sectio caesarea. Subjek studi kasus berjumlah 3 orang yang didapatkan secara random. Subjek studi kasus telah menandatangani informed consent sebelum dilakukan pengambilan data. Pengukuran kecemasan dilakukan dengan menggunakanThe Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS)sebelum dan sesudah dilakukan terapi murotal dan edukasi prosedur operasi pada ketiga pasien selama 30 menit. Hasil studi kasus menunjukkan ada penurunan kecemasan secara signifikan dari ketiga kasus dengan nilai rerata 8.33. Terapi murotal dan edukasi pre operasi terbukti efektif menurunkan kecemasan pada pasien preoperasi sectio caesarea
Air susu ibu (ASI) memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan berat badan bayi. Produksi ASI yang tidak ade kuat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan bayi dan kegagalan pemberian ASI eksklusif. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui peningkatan produksi ASI ibu post partum sectio caesarea setelah dilakukan pijat marmet dan oksitosin. Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Subjek studi ini adalah ibu post partum sectio caesarea berjumlah 3 orang yang didapatkan secara amlidental. Hasil studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan implementasi pijat marmet dan oksitosin selama 3 hari didapatkan adanya peningkatan jumlah produksi ASI dengan rerata 1,167 ml. Kombinasi pijat marmet dan oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum sehingga dapat dilakukan oleh perawat untuk membantu ibu post partum dalam meningkatkan produksi ASI. Rekomendasi dari studi kasus ini sebaiknya pemijatan dilakukan selama proses menyusui agar produksi ASI yang keluar dapat meningkat.
Nyeri merupakan respon sensori tidak menyenangkan yang dialami oleh individu secara unik yang diekspresikan secara berbeda oleh tiap individu serta dapat berdampak terhadap kondisi fisik dan psikis seseorang. Nyeri akibat luka post sectio caesarea dalam rentang ringan hingga berat dapat mengganggu mobilitas fisik, pemenuhan kebutuhan dasar, bahkan sampai mengakibatkan syok neurogenik pada pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengaplikasikan mobilisasi dini secara bertahap pada pasien post sectio caesarea yang mengalami nyeri akibat luka post sectio caesarea. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang dilakukan pada tiga pasien yang mengalami nyeri intensitas sedang-berat akibat luka post sectio caesarea. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan pre dan post mobilisasi dini secara bertahap dengan menggunakan alat ukur Numeric Rating Scale (NRS). Terdapat penurunan intensitas nyeri paska dilakukan mobilisasi dini secara bertahap rata-rata menurun 5 skala. Penurunan intensitas nyeri ini terjadi karena mobilisasi akan menjadikan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri berkurang serta dapat meminimalkan transmisi saraf nyeri menuju syaraf pusat. Mobilisasi akan melancarkan sirkulasi darah termasuk sirkulasi yang menuju area luka post sectio caesarea sehingga mampu mengurangi aktivasi mediator kimiawi pada proses peradangan, sehingga intensitas nyeri berkurang. Mobilisasi dini merupakan intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri luka post sectio caesarea pada pasien.
Ibu post SC dengan komplikasi membutuhkan perawatan intensif sehingga mengakibatkan ibu terpisah dengan bayinya. Kondisi ini menimbulkan masalah pada stimulasi awal pada pemberian Air Susu Ibu (ASI) sehingga bayi beresiko kekurangan asupan ASI karena produksi ASI berkurang. Metode dalam karya ilmiah ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui asuhan keperawatan. Kriteria inklusi pada studi kasus ini adalah; (1) Pasien dengan kesadaran komposmentis/tidak dianastesikan; (2) Bisa diposisikan miring; (3) Payudara tidak ada masalah. Pasien tersebut diberikan pijat endhorphin dan sugesti selama 30 menit setiap harinya serta diberikan 3 hari berturut-turut dan dihitung ASI secara kumulatif menggunakan gelas ukur setiap harinya. Pemijatan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada jam 07.00 WIB dan jam 08.00 WIB. Kecemasan yang muncul pada ibu dievaluasi menggunakan hamilton anxiety ratting scale (HARS). Terjadi peningkatan ASI pada kedua kasus kelolaan dengan rata-rata 135 ml dan penurunan kecemasan dengan rata-rata 8,5. Peningkatan ASI adalah terbentuknya hormon endhorphin yang dihasilkan karena rasa nyaman dari pijat endhorphin dan terapi sugesti yang kemudian merangsang oksitosin sehingga produksi asi meningkat, selain itu hormon endhorphin menimbulkan rasa nyaman sehingga kecemasan berkurang. Pijat endhorphin dan sugesti terbukti efektif meningkatkan produksi ASI dan menurunkan kecemasan pasien SC dengan komplikasi yang dirawat di ICU.
Remaja merupakan masa transisi menjadi dewasa. Pada masa remaja terjadi perubahan dimana kondisi tersebut dinamakan masa pubertas yaitu salah satunya menstruasi. Masalah yang biasa dialami oleh remaja perempuan saat menstruasi adalah dysmenorrhea. Dysmenorrhea dapat memberikan dampak yang buruk dalam prestasi dibidang akademik maupun non akademik. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui penurunan dysmenorrhea menggunakan kompres air hangat. Subjek studi kasus ini adalah remaja perempuan yang mengalami dysmenorrhea berjumlah 2 orang di dapatkan sesuai kriteria inklusi. Hasil studi kasus pada kedua subyek menunjukkan setelah dilakukan implementasi kompres air hangat selama 3 hari di dapatkan adanya penurunan rerata skala nyeri sebesar 4. Kompres air hangat mampu menurunkan intensitas dysmenorrhea, oleh karena itu direkomendasikan untuk perempuan kompres air hangat sebagai salah satu cara alternatif non-farmakologi untuk mengurangi dysmenorrhea secara mandiri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.