Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit paling umum ditemukan di semua usia yang salah satu penyebabnya adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Kopi dapat menjadi alternatif lain untuk mengatasi resistensi antibiotik karena memiliki senyawa antibakter Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak biji hijau kopi robusta yang paling optimal sebagai antibakteri P. acne dan S.aureus. Ekstraksi biji hijau kopi robusta dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, pengujian antibakteri dari biji hijau kopi robusta dilakukan dengan metode difusi agar untuk menentukan LDH dengan konsentrasi 1,56%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50%. Kontrol positif menggunakan Ciprofloxacin 5 ppm dan kontrol negatif menggunakan DMSO 1%. Hasil penelitian menunjukan ekstrak biji hijau kopi robusta paling efektif terhadap S.aureus didapatkan pada konsentrasi 50%, yaitu dengan lebar daya hambat paling besar 33,1±0,05 mm. Sedangkan terhadap P. acne, ekstrak biji hijau kopi robusta paling efektif dengan konsentrasi 50% dengan lebar daya hambat sebesar 30,4±0,35 mm. Disimpulkan bahwa biji kopi hijau berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai alternatif bahan antijerawat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.