Pipa elbow adalah komponen yang penting pada sistem perpipaan. Pipa elbow memiliki fleksibilitas yang baik, sehingga dapat mengurangi tegangan akibat ekspansi termal. Beban yang diterima oleh pipa elbow adalah beban bending, beban termal dan tekanan internal. Beban bending menyebabkan ovalisasi pada pipa elbow. Jika tekanan internal ditambahkan, maka tekanan internal akan cenderung bertindak melawan efek yang disebabkan oleh beban bending dan menunjukkan perilaku nonlinear. Beban in-plane bending dan tekanan internal yang bekerja secara bersamaan pada ping elbow tidak menunjukkan perilaku nonlinier. Pada kondisi aktual, beban yang diterima oleh pipa elbow adalah beban termal yang memberikan efek cenderung sama seperti beban in-plane bending. Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk menilai perilaku nonlinier pipa elbow yang diberikan beban termal dan tekanan internal dibandingkan dengan beban in-plane bending dan tekanan internal. Pada penelitian ini digunakan metode elemen hingga (ANSYS Mechanical APDL). Material yang dipakai adalah titanium alloy (Ti-6Al-4V) dan diasumsikan bersifat elastic-perfectly plastic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku nonlinier hanya terjadi pada pembebanan in-plane bending dan tekanan internal. Sedangkan pada pembebanan termal dan tekanan internal tidak terjadi perilaku nonlinier. Pada pembebanan termal, tekanan internal memberikan efek yang searah dengan perpindahan yang disebabkan oleh beban termal. Pada pembebanan in-plane bending, tekanan internal memberikan efek yang berlawanan dengan perpindahan yang disebabkan oleh beban in-plane bending. Tegangan akibat beban in-plane bending lebih besar dibandingkan beban termal. Tekanan internal meningkatkan tegangan yang disebabkan pembebanan termal dan mengurangi tegangan yang disebabkan pembebanan in-plane bending
One of the problems in archipelagic countries is the land transportation system that has not been integrated between islands. In a relatively wide strait and with a high level of depth, it is impossible to build a bridge. In this case, a submerged floating tunnel bridge/SFTB would be an effective choice. SFTB is an underwater tunnel transport route submerged between the seabed and the surface. Known as the "Archimedes Bridge", the basic principle is balancing buoyancy and tension in the mooring cables. Previous studies on SFTB are still in the form of theoretical concepts and ideas. Further research is needed in all relevant sub-topics to actualize the SFTB. This article reviews previous studies, which are grouped into three sub-topics : (1) materials and construction, (2) dynamic analysis, and (3) feasibility/sustainability studies. At the end of this article, a list of research topics that need further study is presented.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.