Kepastian identitas setiap benih yang diuji dalam pemuliaan melalui program seleksi harus diketahui, sehingga diperlukan penandaan individual, terutama menggunakan PIT (Passive Integrated Transponder) tag. Hingga saat ini, penandaan PIT tag pada benih ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) baru berhasil dilakukan pada benih berukuran 8-10 g melalui pemasangan ke dalam daging bagian punggung (intramuscular), sedangkan pemasangan ke dalam rongga perut (intraperitoneal) belum dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji coba pemasangan PIT tag secara intramuscular dan intraperitoneal pada benih ikan lele Afrika yang berukuran lebih kecil. Uji coba pemasangan PIT tag secara intramuscular dan intraperitoneal ini dilakukan pada masing-masing sebanyak 30 ekor benih ikan lele Afrika strain Mutiara yang berukuran panjang total 5-7 cm (bobot 2-3 gram) dan 7-9 cm (bobot 4-5 gram) untuk mengetahui efektivitasnya. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pemasangan PIT tag secara intraperitoneal memberikan hasil yang lebih baik (tidak menyebabkan mortalitas maupun terlepasnya PIT tag pada benih berukuran panjang total 7-9 cm dan menyebabkan mortalitas sebesar 5,00% dan tidak adanya PIT tag yang terlepas pada benih berukuran panjang total 5-7 cm) daripada melalui injeksi secara intramuscular (menyebabkan mortalitas sebesar 13,33% dan sebanyak 43,33% PIT tag yang terlepas pada benih berukuran panjang total 7-9 cm serta menyebabkan mortalitas sebesar 46,67% dan sebanyak 60,00% PIT tag yang terlepas pada benih berukuran panjang total 5-7 cm). Dengan demikian, pemasangan PIT tag secara intraperitoneal dapat dilakukan dengan efektif pada benih ikan lele Afrika yang berukuran panjang total 7-9 cm, dan memungkinkan juga dilakukan pada benih yang berukuran panjang total 5-7 cm.
Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi telah berhasil membentuk strain ikan nila Srikandi untuk dibudidayakan pada perairan payau dari hasil perkawinan antara induk betina ikan nila Nirwana (Oreochromis niloticus) dengan induk jantan nila biru (O. aureus). Pengembangan budidaya ikan nila Srikandi pada perairan payau perlu didukung oleh aspek perbenihan. Dalam perbenihan, informasi performa reproduksi induk merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan budidaya. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi ikan nila Nirwana (O. niloticus) sebagai induk tetua ikan nila Srikandi yang dipelihara pada salinitas 5 ppt. Ikan nila Nirwana betina berukuran 150-200 g dipelihara selama 40 hari dalam bak fiberglass yang berisi 250 liter air tawar dan air bersalinitas 5 ppt. Masing-masing sebanyak tiga ulangan. Parameter aspek reproduksi yang diamati pada akhir pemeliharaan meliputi tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas, dan diameter telur. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan gonad ikan nila Nirwana betina yang dipelihara dalam air bersalinitas 5 ppt tidak berbeda dari yang dipelihara dalam air tawar, yaitu sama-sama terdiri atas TKG III (tingkat pematangan) dan TKG IV (tingkat matang), dengan indeks kematangan gonad yang juga tidak berbeda (2,66 ± 1,33% dibandingkan 2,76 ± 1,14%); sedangkan diameter telur ikan nila Nirwana yang dipelihara dalam air salinitas 5 ppt relatif lebih kecil (2,05 ± 0,50 mm dibandingkan 2,13 ± 0,09 mm), dengan fekunditas relatif yang lebih tinggi (8 ± 3 butir/g bobot ikan dibandingkan 5 ± 2 butir/g bobot ikan)
Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu ikan budidaya yang mempunyai toleransi lingkungan yang baik, termasuk terhadap salinitas. Toleransi salinitas di antara jenis-jenis ikan nila yang berbeda kemungkinan berbeda-beda. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketahanan benih ikan nila Nirwana, nila biru, dan nila Srikandi terhadap salinitas 30 ppt menggunakan uji lethal time 50% (LT-50). Benih-benih ikan nila Nirwana, nila biru, dan nila Srikandi yang digunakan berukuran 10-12 g. Masing-masing sebanyak 10 ekor benih ikan nila Nirwana, nila biru, dan nila Srikandi dimasukkan secara bersamaan ke dalam wadah pengujian berupa bak plastik berisi 8 L air bersalinitas 30 ppt secara langsung tanpa melalui proses aklimatisasi. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak dua kali. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa kematian 50% (LT-50) benih ikan nila biru mempunyai nilai yang tertinggi, yaitu 215 menit, diikuti benih ikan nila Srikandi yang relatif sama, yaitu 205,5 menit, sedangkan benih ikan nila Nirwana mempunyai nilai yang terendah, yaitu 128,5 menit. Hal tersebut menunjukkan bahwa benih ikan nila biru dan nila Srikandi cocok untuk dibesarkan di perairan payau (tambak)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.