Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Namun ada beberapa penyebab ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami/keluarga, penghasilan, usia, pendidikan yang menyebabkan terjadinya depresi postpartum sehingga menghambat proses laktasi. Tujuan penelitian untuk menyimpulkan dan memeriksa literature (examine literature) apakah gejala depresi pada ibu postpartum berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI. Metode penelitian menggunakan studi appraisal dengan Critical Appraisal Joana Brigs Institute, dan metode sintesis menggunakan PEOS. Pencarian dibatasi pada studi yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan menyajikan data periode 2012-2019. Studi yang terindentifikasi ditinjau menggunakan PRISMA Flowchart. Studi dengan desain kuantitatif terkait gejala depresi postpartum mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif. Hasil penelitian adalah depresi postpartum diukur menggunakan EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) yang dilakukan pada ibu postpartum usia 2-6 minggu pascapersalinan. Gejala depresi dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI dan beberapa faktornya karena kurangnya dukungan emosional, pendidikan, pengetahuan, pendapatan yang rendah, dan terdapat riwayat depresi sebelumnya. Namun hal yang paling dominan terjadinya depresi postpartum yaitu kurangnya dukungan suami/keluarga. Kesimpulan penelitian ini adalah gejala depresi postpartum dapat mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif dikarenakan ada perubahan hormon dan mood yang terjadi pada ibu seperti tidak nafsu makan, gangguan tidur, cemas, sensitif sehingga dapat menggaggu kelancaran ASI. Breastmilk (ASI) is the only perfect and best food for babies because it contains nutritional elements for optimal baby growth and development. However, there are several reasons why mothers do not exclusively breastfeed, such as not getting support from their husbands/families, stage, education which causes postpartum depression which hinders the lactation process. This study aims to conclude and examine the literature (examining the literature) whether the symptoms of depression in postpartum mothers are associated with breastfeeding. The method of the study using appraisal study using Joana Brigs Institute Critical Appraisal, and synthesis method using PEOS. Base search on studies published in English and present data for the period 2012-2019. Identified studies were reviewed using PRISMA Flowchart. A quantitative design study of postpartum depressive symptoms affects exclusive breastfeeding. The results showed postpartum depression was measured using the EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) which was performed on postpartum mothers aged 2-6 weeks postpartum. Depressive symptoms can affect the situation of offering breast milk and several factors due to emotional support, education, low income, a previous history of depression. But the worst thing that happens in postpartum depression is support from family. The conclusion was postpartum depressive symptoms can affect exclusive breast milk because there are hormonal and mood changes that occur in the mother such as lack of appetite, sleep disturbances, anxiety, sensitivity so that they can interfere with the smoothness of breast milk.
Latar Belakang: Kelancaran pengeluaran ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya faktor psikologis yaitu kecemasan. Pada umumnya ibu pasca persalinan sering mengalami kelelahan dan perubahan mood seperti kecemasan, cemas terhadap dirinya dan cemas memikirkan bayinya. Kecemasan tersebut dapat mempengaruhi kelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum. Tujuan Penelitian: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gejala depresi pada ibu postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI. Metedologi: Penelitian ini menggunakan metode mixed method. Pendekatan kuantitatif menggunakan cross sectional untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan terikat. Responden dalam penelitian ini sebanyak 38 ibu postpartum. Pendekatan kualitatif secara fenomenologi dengan melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui pengaruh gejala depresi pada ibu postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Chi-Square. Hasil: Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Chi-Square didapatkan p 0,420 (0,05) berarti bahwa gejala depresi postpartum tidak berpengaruh pada keberhasilan pemberian ASI. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini, ibu yang tidak memiliki gejala depresi lebih berhasil memberikan ASInya dari pada ibu yang memiliki gejala. Faktor yang mempengaruhi gejala depresi postpartum yaitu faktor obstetri, biologi, psikologi dan sosiodemografi. Namun faktor yang paling dominan mempengaruhi yaitu faktor sosiodemografi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.