Background: Nursing handover is an essential part of nursing practice to safe patient care, which occurs among nurses between shifts for transferring professional responsibility and accountability. However, there is limited information about the implementation and evaluation of nursing handover in Indonesian hospitals. Objective: This study aimed to describe the structures, processes, and barriers of the nursing handover in the Indonesian hospital context. Methods: This study employed a case study design in five inpatient units, especially in the medical-surgical wards of a referral hospital in Indonesia. The study was conducted from August to November 2018. A total of 100 handovers and 76 nurses were included. Focus group discussions were conducted in head nurses, nurse team leaders, and registered nurses. Observations were implemented to capture the handover process, including the number of the nurses in and out and the content of the information covered situation, background, assessment, and recommendations (SBAR). Data were analyzed using content analysis and fishbone analysis.Results: The nursing handover consisted of three phases: before, during, and after. The handover barriers were divided into manpower, material, money, method, environment, and machine. The content of handover varied according to nurses’ familiarity with the patients and their complexity. The nurses also actively participated during the handover process, although some nurses were absent in the handover time. About 75% of nurses had sufficient knowledge about the shift handover process using SBAR. The SBAR was adopted as a standard for handover, but no specific guideline or standard operating procedure.Conclusion: The results of this study can be used as basic information to develop a guideline of nursing handover and supervision in the context of hospitals in Indonesia and beyond. This study was funded by the Department of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia.
Sivitas akademika dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki tugas utama untuk mentransformasi, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam membantu meningkatkan kualitas kehidupan di masyarakat. Publikasi ilmiah menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sivitas akademika dalam menyalurkan ilmu yang didapat dari hasil riset baik yang bersifat riset murni maupun telaah literatur kepada masyarakat umum. Masih rendahnya pemahaman sivitas akademika terhadap telaah literatur menyebabkan fokus penulisan masih berkutat kepada publikasi riset murni, padahal telaah literatur mampu menjadi suatu bentuk pendekatan baru dalam menghasilkan pengetahuan dari suatu topik tertentu. . Pembuatan panduan penulisan telaah literatur dapat menjadi jembatan yang membantu peneliti untuk memulai melakukan penulisan artikel telaah literatur.
Many factors would affect the accuracy of Central Venous Pressure (CVP) measurement such as patient’s position during the measuring. Any fault that occurs while measuring could bring a fatal impact such as death. This study aimed to determine the effect of the CVP measuring position towards the results CVP measurement of critical care patients. This study is a quasi-experimental study with Pre and Post Test design without control by measuring the CVP of 45 respondents with supine and semi-fowler positions. Statistical test using paired samples T-test. The results showed a significant difference in the results of measuring CVP in critical care patients between before and after changing positions with p-value = 0.003. In conclusion, this study indicates that there are differences in the results of the CVP measurement position and it is hoped that nurses can take measurements correctly to avoid any intervention error throughout providing patient care.
Pendahuluan: Adanya gap antara dunia akademik dan praktik klinis keperawatan menjadi tantangan bagi dunia keperawatan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas di dunia kerja. Oleh sebab itu, perlu suatu strategi untuk menjembatani gap dunia akademis dan klinis khususnya keperawatan.
Metode: Studi ini menggunakan metode simple narrative literature review. Pencarian artikel melalui online database ScieneDirect, Proquest, dan Google scholar. Keta kunci yang digunakan meliputi: reflective practice, journal reflective, reflective writing, AND nursing. Artikel yang digunakan dalam bahasa Inggris dengan tidak ada batas tahun terbit.
Hasil: Hasil studi menunjuukkan ketidaksesuaian praktik dengan standar dan kebaruan yang dipelajari di akademis, rancangan system pendidikan yang kurang relevan dengan kondisi di lapangan, serta supervisi dan perceptorship yang tidak sejalan. Jurnal reflektif memberikan berbagai manfaat meningkatkan perkembangan personal dan profesional baik mahasiswa maupun klinisi, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, mensintesis dan menganalisis, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Jurnal reflektif dapat dilakukan sebelum, saat, atau setelah pengalaman praktik.
Kesimpulan: Dunia akademik dan praktik keperawatan sering menemukan berbagai gap yang dapat mengganggu kualitas dan profesionalitas dalam bekerja. Jurnal reflektif menjadi salah satu strategi untuk menjembatani gap antara dunia akademik dan praktik tersebut, sehingga keselarasan antara akademis dan praktis diharapkan dapat tercapai.
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis. The World Health Organization (WHO) melaporkan Indonesia menduduki posisi ketiga dengan kasus TB tertinggi di dunia dan merupakan negara penyumbang 60% dari seluruh kasus TB dunia. Upaya menurunkan kasus TB adalah melalui suatu literasi yang baik pada tentang sistem pernafasan. Tenaga kesehatan berusaha mengedukasi masyarakat dengan skrining. Pelayanan Keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan asuhan kepada pasien, tenaga kesehatan merupakan garda depan yang melayani masyarakat, terlebih pada masa pandemi COVID 19 sehingga berusaha memberikan pendampingan dan skrining kesehatan pada sistem pernafasan yang selaras dengan program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Metode yang digunakan adalah ceramah dengan tatap muka yang diikuti oleh kader Kampung Cililitan berjumlah 15 orang. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan kader dengan kriteria baik naik dari 15,3% menjadi 90,6%. Kegiatan upaya literasi dan pendampingan skrining kesehatan sistem pernafasan meningkatkan pengetahuan kader dalam upaya program gerakan masyarakat sehat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.