Batik merupakan kerajinan melukis menggunakan media kain. Salah satu jenis batik yang digemari yaitu batik Pekalongan yang mempunyai kekhasan menggunakan hingga delapan jenis warna. Kendala yang dialami IKM Batik Kraton bahwa perilaku konsumen yang berubah-ubah mempengaruhi permintaan produk batik dan secara langsung dapat mempengaruhi proses produksi batik. Perusahaan harus memperhatikan manajemen rantai pasoknya untuk menghasilkan rantai pasok yang bagus. Pengukuran kinerja rantai pasok akan dilakukan untuk mengetahui apakah rantai pasok industri tersebut unggul atau tidak dalam mengelola rantai pasok. Pengukuran kinerja akan melibatkan proses-proses rantai pasok dan metrik indikator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model SCOR 12.0 dan Analytical Hierarchy Process yang mana untuk tipe proses produksinya yaitu make to order. Hasil dari pengukuran kinerja rantai pasok menunjukan rata-rata nilai 69,39 di mana nilai tersebut termasuk ke dalam kategori average atau sedang. Masing-masing nilai kinerja proses inti, yaitu plan, source, make, deliver, return, dan enable adalah 87,05; 94,25; 68,13; 79,79; 75,47; 11,66. Diketahui bahwa nilai kinerja proses yang tertinggi yaitu source dan yang terendah adalah enable. Indikator-indikator ini menginformasikan bahwa proses rantai pasok di IKM Batik Kraton masih memerlukan perbaikan di beberapa sektor.
Intisari— Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak covid-19 diberbagai sektor perekonomian, salah satunya adalah Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM). Ketidakstabilan rantai pasok mengakibatkan banyak UMKM tidak dapat menjalankan aktivitas bisnis seperti biasa. Terjadinya wabah pandemi covid-19 pada rantai pasok merupakan contoh dari distruption risk yaitu risiko yang tidak sering terjadi namun memiliki dampak yang besar terhadap rantai pasok. Salah satu UMKM yang terdampak covid-19 adalah IKM Batik Keraton yang merupakan salah satu industri penghasil batik yang terletak di Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian risiko dan agen risiko yang dapat terjadi pada aliran rantai pasok IKM Batik Keraton yang diakibatkan pandemi Covid-19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 26 potensi risiko dan 36 agen risiko yang berhasil teridentifikasi. Terdapat beberapa agen risiko yang muncul akibat dampak pandemi covid-19 yaitu agen risiko A27, A32, A33, A34 dan A35. Dengan pemetaan menggunakan House of Risk dan diagram pareto didapatkan 3 agen risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan strategi penanganan risiko dengan nilai ARP terbesar yaitu kestidakseimbangan lintasan produksi (A3), pekerja yang kurang kompten dibidangnya (A10) dan kelalaian tenaga kerja A29. Abstract— Indonesia is one of the countries affected by Covid-19 in various economic sectors, one of which is Small and Medium Enterprises (MSMEs). Supply chain instability has resulted in many MSMEs unable to carry out business activities as usual. The occurrence of the Covid-19 pandemic outbreak in the supply chain is an example of distruption risk, which is a risk that does not occur frequently but has a large impact on the supply chain. One of the MSMEs affected by covid-19 is the IKM Batik Keraton, which is one of the batik-producing industries located in Pekalongan City. This study aims to analyze the risk events and risk agents that can occur in the supply chain for the IKM Batik Keraton caused by the Covid-19 pandemic. The results of this study indicate that there are 26 potential risks and 36 risk agents identified. There are several risk agents that have emerged due to the impact of the covid-19 pandemic, namely risk agents A27, A32, A33, A34 and A35. By mapping using the House of Risk and Pareto diagram, there are 3 risk agents that are prioritized for risk management strategies with the largest ARP value, namely imbalance in the production line (A3), workers who are less competent in their fields (A10) and negligence of labor A29.
CV. XYZ is one of small and medium entrepreneurship producing a wide range of bamboo handicrafts such as chairs, tables, partitions, etc. The company wants to increase profit by saving on production costs and optimizing transport material handling distances between the production process directly related to the layout of the factory. In research conducted in CV XYZ, there is an inefficient layout. This is indicated by irregular material flows, storage of the residual material production and a lot of material movement between operations. Type of layout used is process layout design, with the objective to minimize the total movement moment. The algorithm used is the CRAFT algorithm that requires data of transfer materials cost (multiplication of the distance with the frequency of movement). Besides methods used in this research is qualitative method that ' s using map relations activity diagram relations activity. Beside that simulation is performed to compare the existing layout with the proposed layout. Based on the research that has been done, the layout of the proposed methods can reduce the CRAFT movement of the moment of total material to 16.25% with yields as much as 21 Product Family Chair in one month while the layout of the proposed use of the ARC produces as many as 20 products only.
Cilongok merupakan salah satu kecamatan di Banyumas Provinsi Jawa Tengah yang memproduksi gula kelapa sebanyak 200 ton per bulan. Dengan permintaan yang semakin meningkat ini menjadikan Kabupaten Banyumas sebagai penghasil gula kelapa terbesar di Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) tahun 2015, bahwa jumlah penderes di Kabupaten Banyumas sebanyak 26.282 pekerja. Namun, pada tahun 2014 jumlah penderes berkurang menjadi 27.117 pekerja dikarenakan faktor kelalaian saat bekerja yang dapat menimbulkan kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan pada penderes gula kelapa, mengetahui potensi bahaya apa saja ketika penderes naik pohon kelapa, mendata dan menilai semua jenis bahaya dan risiko di lingkungan kerja, dan memberikan usulan mitigasi risiko untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Data primer yang didapatkan berupa observasi dan wawancara kemudian data disajikan dalam bentuk tabel lalu dianalisis. Hasil dari penelitian ini bahwa penderes gula kelapa di Cilongok terdapat 1 jenis risiko yang berkategori Abnormal, 9 jenis risiko yang berkategori Normal, 4 jenis risiko yang berkategori Darurat. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan mitigasi risiko terhadap penderes gula kelapa melalui penggunaan safety belt dan mengevaluasi pengendalian risiko yang nantinya dapat dijadikan dasar penerapan K3 pada penderes gula kelapa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.