Tujuan: Untuk mengetahui efek minyak ikan toman (Channa micropeltes) terhadap profil lipid pada mencit jantan (Mus musculus). Metode: Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium menggunakan rancangan randomized pre- dan post-test dengan menggunakan hewan coba yaitu 35 ekor mencit jantan (Mus musculus) yang telah diinduksi model hiperkolesterol menggunakan pakan tinggi lemak, kemudian dikelompokkan menjadi 7 kelompok untuk perlakuan, yaitu: kontrol negatif, kontrol positif dengan Simvastatin, kontrol positif dengan Gemfibrozil, minyak ikan dosis I (0,05g/30gBB), minyak ikan dosis II (0,1g/30gBB), minyak ikan dosis III (0,2g/30gBB), dan minyak ikan dosis IV (0,4g/30gBB). Pemeriksaan profil lipid dilakukan dengan mengambil sampel darah mencit dan diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil: Minyak ikan toman dapat menurunkan kadar kolesterol total, Low-Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida pada mencit dengan Dosis II, dosis III, dan dosis IV sedangkan untuk kadar High-Density Lipoprotein (HDL) dapat turun pada dosis iv. Simpulan: Minyak Ikan toman dapat menurunkan kadar profil lipid pada mencit jantan model dislipidemia.
Kriteria International Headache Society (IHS) mengelompokkan beberapa faktor kausatif yang berperan dalam terjadinya nyeri kepala primer, yaitu; disfungsi oromandibular, stres psikososial, ansietas, depresi, dan stres otot.Residen adalah dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS). Stres yangtinggi pada residenmerupakan faktor risiko terjadinya nyeri kepala primer pada residen.Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain studi potong lintang.Tujuan penelitian ini adalah untuk melaporkan distribusi pasien dan faktor risiko nyeri kepala primer di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang.Hubungan departemen dengan kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2017mendapatkan nilai psebesar 0.930 (p>0.05). Nilai pyang didapatkan dari analisis hubungan jenjang pendidikan dengan kejadian nyeri kepala mendapatkan nilai 0.253 (p>0.05).Untuk hubungan jenis kelamin residen dengan kejadian nyeri kepala primer, nilai pyang didapatkan berdasarkan hasil uji Chi-square sebesar 0.159 (p>0.05). Hubungan rata-rata lama waktu tidur pada residen dengan kejadian nyeri kepala primer mendapat nilai psebesar 0.786 (p>0.05). Hubungan frekuensi jaga/shift malam pada residen dengan kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2017mendapatkan nilai p sebesar 0.006 (p<0.05).Sedangkanhasil uji Chi-square sebesar 0.040 (p<0.05untuk hubungan stres dengan kejadian nyeri kepala primer).Stres dan lama waktu tidur merupakan faktor risko kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang.
Dismenore, gangguan menstruasi yang paling sering terjadi pada remaja, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidap siswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dismenore dan kualitas hidup siswi SMA Xaverius 1 Palembang Tahun Ajaran 2018-2019.Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Juli-Desember 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SMA Xaverius 1 Palembang Tahun Ajaran 2018-2019. Dengan total sampling didapat jumlah sampel sebanyak 423 siswi. Data didapatkan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi-Square. Siswi berkisar antara 14-18 tahun. Prevalensi siswi yang menderita dismenore 67,5%. Proporsi siswi nyeri ringan 28,7%, nyeri sedang 60,5%, dan nyeri berat 10,8%. Dari 423 siswi, 54,3% fungsi fisik buruk, 68,1% fungsi emosional buruk, 29,6% fungsi sosial buruk, 74,5% fungsi sekolah buruk dan 37,6% kualitas hidup siswi buruk. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara dismenore dan kualitas hidup, fungsi fisik, fungsi emosional dan fungsi sekolah (p < 0,05). Tidak terdapat hubungan antara dismenore dan fungsi sosial (p > 0,05). Terdapat hubungan antara derajat nyeri dismenore dan kualitas hidup, fungsi fisik, fungsi emosional, fungsi sosial, dan fungsi sekolah (p < 0,05). Terdadapat hubungan antara dismenore dan kualitas hidup siswi SMA Xaverius 1 Palembang Tahun Ajaran 2018-2019.
Pediculosis capitis infestation is caused by Pediculus humanus capitis louse. The prevalence of the disease is still quite high in Indonesia. This disease can cause a variety of problems, from reduced self-esteem, negative social stigma, lack of quality sleep and learning disorders. The study aimed to determine the prevalence and determinants factors that influence the behavior of people with pediculosis capitis in orphanage Kemuning. The cross-sectional design were sampled whole orphanages in the three subdistrict. The respondents were interviewed and examined with pediculosis using a lice comb and a magnifying glass. Later, parasites were storage into bottles containing 70% alcohol. Results showed the prevalence of pediculosis capitis 62% (36 respondents). The highest category was in the age 11-16 years (50.9%); female (60%) and elementary education (54.5%). Based on the illness practice (100%) of the respondents had a bad illness behavior. There is no relationship of age, gender, education, and perception of illness behavior. Further research should proceed on best practice toward disease.
Background Specific language impairment (SLI) is the most common developmental disorder in preschool children, causing serious impairments on behavioral development. To date, there have been few studies on SLI and behavioral disorders in Palembang. Objective To assess for an association between SLI and behavioral disorders in preschool children in Palembang. Methods Subjects in this cross-sectional study were children who attended kindergarten. Their general characteristics, developmental history and physical examination results (including weight and height) were recorded. We administered the Specific Language Impairment checklist for language impairment and the Data was analyzed by Chi-square test. Results externalization and mixed behavioral disorders. Mixed language impairment was associated with internalization, attentive, and mixed behavioral disorders. However, receptive language disorder was not associated with any behavioral disorders. Conclusion SLI is significantly associated with behavioral disorders. With regards to the individual SLI types, expressive language impairment is associated with externalization and mixed behavioral disorders; mixed language impairment is associated with internalization, attentive and mixed behavioral disorders; but receptive language disorder is not associated with behavioral disorders. [Paediatr Indones. 2014;54:22-7.].
Latar belakang. Pada pertengahan tahun 2000 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri dan tetanus yang dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Peningkatan ini diperkirakan karena menurunnya konsistensi pelaksanaan program imunisasi sebagai dampak krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia.Tujuan. Mengukur kadar anti toksin antidifteri (IgG difteri) dan antitetanus (IgG tetanus) pada anak SD kelas 1 di Palembang pada bulan Oktober 2008, untuk menggambarkan efektivitas imunisasi DPT pada anak yang lahir antara tahun 2001 – 2003 di Palembang.Metode. Subyek penelitian adalah murid SD kelas 1 dari 5 SD negeri di 5 Kecamatan di Kota Palembang. Kadar IgG antidifteri dan tetanus ditetapkan dengan cara ELISA dan dikelompokkan menjadi terproteksi penuh jika kadar IgG ≥0,1 IU/ml, proteksi dasar jika kadar 0,01 IU/ml - 0,1 IU/ml dan tanpa proteksi jika kadar <0,01 IU/ml. Hasil.Seratus tujuh puluh subyek kelompok difteri dan 164 kelompok tetanus memiliki rentang usia 5 – 8 tahun, status imunisasi dasar lengkap masing-masing 44% dan 43%, dan imunisasi DPT ≥3 kali88% dan 87%. Rerata kadar IgG antidifteri 0,268 IU/ml, IgG antitetanus 0,253 IU/ml. Tingkat proteksi terproteksi penuh terhadap difteri dan tetanus masing-masing terdapat pada 56% dan 60% subyek, proteksi dasar 41% dan 38%, tanpa proteksi 3% dan 1%. Kelengkapan status imunisasi DPT secara bermakna berhubungan dengan tingkat proteksi terhadap difteri (p=0,022; OR=2,97; 95% CI: 1,13 – 7 ,78) dan tetanus (p=0,001; OR=5,64; 95% CI: 1,94 – 16,42). Kesimpulan.Tingkat proteksi terproteksi penuh terhadap difteri dan tetanus masing-masing adalah 56% dan 60%. Tingkat proteksi tersebut dipengaruhi oleh kelengkapan status imunisasi DPT.
To find the relationship between level of obesity and adverse maternal outcomes in pregnant women Methods: An observational analytic study with a cross sectional design with secondary data from medical record. Subjects were pregnant women who gave birth at RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in January 2015-December 2017. Samples were taken by purposive sampling technique. BMIs were divided into 5 categories based on WHO criteria, normoweight, overweight, obese level I, II, and III. Underweight was excluded from the study. Results: Of 252 research subjects, 94 (37.3%) were subjects with normal BMI, 102 (40.5%) were overweight, 44 (17.5%) were obese level I, 6 (2.4%) were level II, and 6 (2.4%) were level III. The maternal outcome consisted of 135 cases (53.6%) of preeclampsia, 6 cases of gestational diabetes mellitus (2.4%), 41 cases of uterine inertia (16.3%), 56 cases of preterm labor (22.2%), assisted delivery 111 cases (44%), and healthcare associated infections (HAIs) 6 cases (2.4%). Further analysis showed that increased level of maternal obesity is related significantly with preeclampsia, gestational diabetes mellitus, uterine inertia, and assisted delivery. Conclusion: There are statistically significant association between obesity level and the incidence of preeclamsia, gestational diabetes, uterine inertia and assisted delivery.
Background Socioeconomic status is one of the external factors
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.