Pertumbuhan ikan nila jantan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan ikan nila betina. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan nila yaitu dengan sex reversal. Sex reversal melalui maskulinisasi memungkinkan ikan betina berdiferensiasi menjadi ikan jantan. Air kelapa mengandung kalium (312 mg/100 g) berfungsi sebagai alternatif bahan alami pengganti hormon sintetis 17α- Methyltestosterone. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air kelapa yang berbeda terhadap persentase kelamin jantan ikan nila yang dihasilkan melalui perendaman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu Perlakuan A (kontrol), B (konsentrasi air kelapa 25%), C (konsentrasi air kelapa 35%) dan D (konsentrasi air kelapa 45%). Data dianalisis ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perendaman larva ikan nila dalam air kelapa berpengaruh nyata (α<0,05) terhadap persentase kelamin jantan denga persentase tertinggi pada konsentrasi 35% (86,87%).
This research aims to find out the composition of the coral and benthic organisms at Tiaka Oilfield. This study was conducted in July 2015. Monitoring of coral and benthic organisms used line intercept transect and visual census method. The research results indicated that 16 coral species were consisting of 6 genera. Coral species dominated by the genus Acropora. Benthic organisms that live in symbiosis with coral reef ecosystems in the Tiaka Oil Field were found 11 benthic species consisting of 54 species
Penggunaan bahan tambahan pada pakan ikan yang dibudidaya bertujuan untuk melengkapi kebutuhan ikan, terutama secara fungsional, dan mengoptimalkan pertumbuhan dan sintasan ikan tersebut. Salah satu bahan tambahan yang relatif murah dan mudah didapatkan adalah temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb). Temulawak adalah salah satu bahan nabati yang dilaporkan mampu meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan, sekaligus sebagai imunostimulan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan benih ikan mas koi dengan penambahan tepung temulawak dalam dosis berbeda pada pakan komersil. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan: A (pakan komersil tanpa penambahan temulawak), B (pakan komersil +2,5% tepung temulawak), C (pakan komersil +5% tepungtemulawak, dan D (pakan komersil +7,5% tepung temulawak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nayta terhadap sintasan dan penggunaan pakan komersil dengan penambahan 5% tepung temulawak (perlakuan C) memberikan pertumbuhan terbaik pada benih ikan mas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.