This activity aims to provide training and assistance to teachers of SMP N (State Junior High School) 1 Gubug and SMP N 2 Gubug in classroom action research as well as scientific articles. The outputs that intend to be achieved after the teachers participate in PTK training are they can compile proposals, implement PTK in the class, compile PTK reports and create scientific articles for publication. The training method is carried out by lectures and question and answer demonstrations, exercises, and practices. Training materials are presented with more practices than theories, with a ratio of 25% theory and 75% practice. The training place was held in the hall of the SMP N 1 Gubug and the SMP N 2 Gubug in Grobogan District. During the workshop, evaluation was done by post-test. The output of this service that meets the target are 80% of the teachers in both schools attended training and pass cognitive skills based on the results of post-PTK training. Meanwhile 30% of teachers in both schools were able to make proposals, and 10 of it ready to be written in scientific article to be published on journal or seminar.
AbstrakPenelitian dilatar belakangi hasil observasi yaitu kesulitan siswa dalam mengaitkan materi dengan dunia nyata. Peneliti berinisiatif melakukan inovasi pembelajaran yaitu mengembangkan bahan ajar matematika SMA berbentuk tabloid berbantuan Wolfram Mathematica dengan pendekatan kontekstual materi integral. Penelitian bertujuan memperoleh tabloid layak digunakan dan mengetahui keefektifan penggunaan tabloid di SMA N 1 Gubug. Jenis penelitian Research and Development dengan 4-D. Penelitian didapat: tabloid telah divalidasi dan hasil uji-t, yakni thitung = 2,728825, taraf signifikan 5%, ttabel = 1,67, karena thitung> ttabel, maka Ho ditolak, disimpulkan penggunaan tabloid lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan proses dan hasil belajar siswa, yaitu keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar kelas eksperimen dengan ranah kognitif nilai rata-rata sebesar 83,128, data ranah afektif 78,92%, data ranah psikomotorik sebesar 80,50%, serta hasil belajar kelas kontrol ranah kognitif nilai rata-rata sebesar 77,128, data ranah afektif 77,48%, data ranah psikomotorik sebesar 75,54%.
AbstrakTujuan program ini adalah mengembangkan model pelatihan kewirausahaan yang cocok mahasiswa dan menciptakan wirausaha baru yang mandiri berbasis ipteks yang siap beraktivitas di masyarakat. Pelatihan kewirausahaan didesain 3-Box yang dilaksanakan secara bertahap meliputi: tahapan pertama, mahasiswa diberikan bekal pengetahuan tentang Entreprenuership, Change Mindset and Paradigm Entreprenuership, Inspirasi, Kreativitas dan Ide Usaha, Membuat Usaha dan Kualitas konsep usaha. Pada tahapan kedua, aktivitas belajar difokuskan pada upaya peningkatan pemahaman terhadap realitas dunia usaha dengan melalui pengkajian kasus yang terjadi atau berlaku di dunia usaha. Pada tahap ketiga, mengadakan evaluasi proses pelatihan. Evaluasi ini akan dilaksanakan dalam bentuk presentasi revisi desain usaha yang akan dilaksanakan setelah mendapatkan materi pada tahap pertama dan tahap kedua. Program ini telah melahirkan wirausaha mandiri, meliputi: Bimbel BEE, Pin dan Name Tag, Usaha pangsit, Bantal Karakter Handmate, Cappucino Cincau dan Chocolate, dan budidaya burung kenari.Kata Kunci: Pelatihan, Kewirausahaan dan Wirausaha. A. PENDAHULUANBanyak lulusan perguruan tinggi belum siap untuk memasuki dunia kerja dan belum mampu/berani membuka usaha baru.Mahasiswa pemikir dan intelektual harus mampu membangun dirinya, lingkungannya, serta menjadi agen perubahan yang berdaya guna bagi pribadinya maupun masyarakat
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menelusuri komunikasi matematis siswa kelas VII SMP berdasarkan gaya kognitif impulsif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Gubug Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, Teknik keabsahan data yang digunakan dengan triangulasi metode. Analisis data mengikuti konsep Miles dan Huberman dengan proses: (1) Reduksi data, (2) Sajian data; dan (3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa mampu membuat tulisan dalam pemecahan masalah matematika, tetapi cenderung tergesa-gesa dan salah, membuat tabel dalam proses pemecahan masalah yang diberikan, dapat mengisi hal – hal yang diketahui dan ditanyakan tetapi cenderung salah, mengerjakan soal yang diberikan dengan tahapan – tahapan secara terurut terkait dengan masalah yang diberikan, dapat menyelesaikan langkah-langkah tersebut walaupun cenderung salah, mampu secara lengkap dan jelas dalam mengkomunikasikan ide – idenya kepada orang lain secara lisan, tetapi cenderung tergesa – gesa dan cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi SPLTV ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Juwana. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 5. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes gaya kognitif yaitu 1 siswa dengan gaya kognitif reflektif dan 1 siswa dengan gaya kognitif impulsif. Selain dari hasil tes gaya kognitif, subjek dipilih berdasarkan saran dari guru pengampu matematika dan siswa telah memperoleh materi-materi SPLTV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes MFFT (Matching Familiar Figure Test), tes pemecahan masalah untuk memunculkan berpikir kreatif, dan pedoman wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, artinya membandingkan hasil informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil tes dan wawancara yang dihasilkan antara lain 1) siswa dengan gaya kognitif reflektif memenuhi 3 indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency) yang ditandai dengan kemampuan memahami masalah dan dapat membuat rencana penyelesaian masalah, fleksibilitas (flexibility) ditandai dengan kemampuan melaksanakan penyelesaian, dan kebaruan (novelty) ditandai dengan kemampuan menguji kembali jawaban yang diperoleh, 2) siswa dengan gaya kognitif impulsif hanya memenuhi 2 indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency) yang ditandai dengan kemampuan memahami masalah dan dapat membuat rencana penyelesaian masalah, dan indikator fleksibilitas (flexibility) ditandai dengan kemampuan melaksanakan penyelesaian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.