Many scholars have argued that security, peace and conflict are gender neutral. However, studies have shown that women and men experience conflict differently. This article analyses the need to increase women's role in peace and conflict resolution agenda, particularly based on the experience of the Indonesian Female Peacekeepers in the United Nations Peacekeeping Operation. Feminist theoretical framework and gender analysis were used to look at the impact experienced by men and women during wartime, and women's role in peace and conflict resolution agenda. It is argued that the change of warfare characteristics from interstate to intrastate conflict, and the new human security framework require the ability of peacekeepers to move closer to communities. In this regard, in line with the United Nations Security Council Resolution 1325 on Women, Peace and Security, Indonesia has committed to increase its female peacekeepers. The participation of women peacekeepers increases community acceptance, and optimize the capability of the military to fulfil its role in protecting democratic societies.
LIPI Press berkolaborasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menerbitkan rangkaian buku seri Indonesia Emas Berkelanjutan 2045: Kumpulan Pemikiran Pelajar Indonesia Sedunia. Rangkaian bunga rampai ini terdiri dari 12 buku dengan sejumlah topik yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Buku ini merupakan seri kedua dari rangkaian tersebut. Dari 17 target SDGs yang ada, beberapa yang dianggap erat dengan budaya terletak pada target 5 dan 11, berisikan isu-isu mengenai gender dan perlindungan anak, serta kota dan permukiman yang aman dan inklusif. Selain itu, Seri Kebudayaan ini menekankan pada aspek budaya yang sering kali terpinggirkan dalam narasi-narasi mengenai negara maju. Para penulis menggali tradisi lokal, pemahaman budaya, dan warisan alam (dan budaya) yang ada di Indonesia. Selanjutnya, hal tersebut dikaitkan dengan wacana mengenai pembangunan. Walaupun pembahasan dituliskan dalam sejumlah bab yang terpisah dan dengan topik yang berbeda, sejatinya para penulis melakukan diskusi besar mengenai keterkaitan dan peran penting aspek kultural dalam diskursus dan wacana soal pembangunan. Buku ini diharapkan dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para pemangku kepentingan di bidang pembangunan. Temukan beragam sudut pandang serta sumbangsih pemikiran dari perwakilan pelajar Indonesia di seluruh dunia terkait kekayaan khazanah kebudayaan Indonesia yang berkelanjutan. Selamat membaca!
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.