ABSTRAK. Minyak cengkeh dan cendawan Gliocladium sp. diketahui memiliki potensi sebagai agens pengendali cendawan Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc), penyebab penyakit layu pada tanaman pisang. Pengujian kompatibilitas antara minyak cengkeh dengan cendawan Gliocladium sp. perlu dievaluasi dalam rangka menyusun paket pengendalian terpadu terhadap penyakit layu Fusarium. Tujuan penelitian ialah mengevaluasi pengaruh minyak cengkeh terhadap pertumbuhan koloni cendawan Gliocladium sp. dan daya hambatnya terhadap cendawan Foc ras 4. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika pada bulan Mei sampai Juli 2008. Perlakuan terdiri atas minyak cengkeh volume 3, 9, dan 18 µl disusun dalam rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miselium cendawan Gliocladium sp. yang mendapat perlakuan minyak cengkeh masih mampu tumbuh hingga memenuhi ruang cawan petri. Jumlah konidia cendawan Gliocladium sp. yang diperlakukan dengan minyak cengkeh terbukti lebih sedikit dibanding cendawan yang tidak diperlakukan dengan minyak cengkeh. Cendawan Gliocladium sp. yang telah mendapat perlakuan minyak cengkeh masih memiliki sifat antagonistik yang efektif terhadap cendawan Foc. Efektivitas antagonisme cendawan tersebut tidak berbeda nyata dengan efektivitas antagonisme yang tidak diperlakukan dengan minyak cengkeh. Hasil ini memberikan harapan karena minyak cengkeh tidak memberikan efek negatif terhadap aktivitas Gliocladium sp., sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu komponen dalam program pengendalian secara terpadu penyakit layu Fusarium pada pisang. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh minyak cengkeh terhadap pertumbuhan tanaman.Katakunci: Minyak atsiri cengkeh; Gliocladium sp.; Fusarium oxysporum f. sp. cubense; Antagonisme.
Propagation of snake fruit (Salacca zalacca) plants can be done by layering with the advantage that the plant is identical to its parent, the fruiting age is earlier and the type of male or female plant can be known in advance. For the purpose of propagation, it was necessary to get the proper concentration of cow urine on snake fruit propagation by layering. This research was carried out in April-December 2017 in Bintan Regency Seed Unit, Riau Islands. The materials used for the layering were lateral shoots of Sari Intan snake fruit which had 3 to 4 leaves. This design research used was a Randomized Block Design, consist of five treatment levels of cow urine concentrations, i.e. 0 (control), 10%, 20%, 30%, and 40%, with three replication. Every treatment consisted of 5 shoots. The variables researched were leaf number, plant height, primary root number and length, root weight, percentage of successful layering, percentage of seedlings that had dry shoots. The results indicated that the number of primary roots and height of snake fruit seedlings increased by application of 20% cow urine. Thus, the use of cow urine at the right concentration of 20% in snake fruit layering could increase its success. Keywords: cow urine, layering, plant propagation, Salacca zalacca ABSTRAK Perbanyakan tanaman salak (Salacca zalacca) bisa dilakukan melalui cangkok dengan keuntungan yaitu hasil buahnya sama dengan induknya, umur berbuah lebih cepat serta jenis salak jantan atau betina dapat diketahui sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi urine sapi yang tepat pada perbanyakan salak secara cangkok. Penelitian telah dilakukan pada bulan April-Desember 2017 di Balai Benih Kabupaten (BBK) Bintan, Kepulauan Riau. Bahan yang digunakan untuk cangkok yaitu tunas anakan salak Sari Intan yang berdaun 3-4 pelepah. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, terdiri atas lima level konsentrasi urine sapi, yakni 0 (kontrol), 10%, 20%, 30%, dan 40%, dengan pengulangan tiga kali. Setiap perlakuan terdiri atas 5 tunas anakan. Peubah yang diamati meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah dan panjang akar primer, bobot akar, persentase benih hidup, persentase benih mengalami kekeringan pada pucuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah akar primer dan tinggi bibit salak dapat meningkat dengan pemberian urine sapi pada konsentrasi 20%. Dengan demikian, penggunaan urine sapi dengan konsentrasi yang tepat yakni pada konsentrasi 20% pada pencangkokan salak dapat meningkatkan keberhasilannya. Kata kunci: cangkok, perbanyakan, Salacca zalacca, urine sapi
One of the main obstacles in tropical fruit cultivation is pests and diseases. It is necessary to apply safe pest control for consumers and the environment. Indonesian Tropical Fruit Research Institute (ITFRI) studies the potency of several essential oils for pests and disease control on tropical fruit for many years. These studies aimed to evaluate the effectiveness of Citronella and clove oils in controlling pests and diseases. These studies were conducted in laboratory and field conditions by comparing the development of pest and disease symptoms on essential oils treated plants and untreated control or among several essential oils treated plants. The results showed that clove oil could inhibit the development of powdery mildew in rambutan and Phytophthora palmivora that caused diseases in durian. Citronella oil decreased ant attack and scarring symptoms on mangosteen fruits. Research activities to test the effectiveness of these two essential oils in field conditions need to be intensified so that this technology is truly effective, efficient, and right on target.
One of the problems in papaya cultivation is the high attack of pests and diseases. The mealybug, P. marginatus L (Hemiptera: Pseudococcidae) is currently found to attack papaya plants. The infestation of mealybugs greatly affects the yield and quality of fruits. The purpose of this study was to determine the effect of the concentration of citronella oil on mealybugs on papaya plants. The study for the observation of mortality and fecundity used a Randomized Block Design (RAK), with 4 treatment levels of citronella oil concentration, namely 0 (control), 0.5 mL/L, 1 mL/L and 2 mL/L. Observation parameters included preference level of papaya mealybugs on the aroma of citronella oil, repellency, fecundity and mortality of mealybugs, with the application of citronella oil. The results showed that citronella oil has the potential to be used to control papaya mealybugs. The application of citronella oil at concentrations of 0.5, 1 and 2 mL/L showed repellent activity against mealybugs, reducing fecundity and causing mortality. The higher the concentration of citronella oil applied, the more potential to control mealybugs. However, the application of citronella oil must be considered for its impact on plants. Too high a concentration can cause toxicity to plants. Keywords: Citronella oil, mealybug, papaya ABSTRAK Salah satu kendala dalam budidaya pepaya adalah tingginya serangan hama dan penyakit. Kutu putih, P. marginatus L (Hemiptera: Pseudococidae) saat ini ditemukan banyak menyerang tanaman pepaya. Infestasi hama kutu putih sangat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas buah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak serai wangi terhadap kutu putih pada tanaman pepaya. Penelitian untuk pengamatan mortalitas dan keperidian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 taraf perlakuan konsentrasi minyak sereh wangi, yaitu 0 (kontrol), 0,5 mL/L, 1 mL/L dan 2 mL/L. Parameter pengamatan meliputi preferensi (tingkat kesukaan) hama kutu putih pepaya terhadap aroma minyak serai wangi, daya repelensi, keperidian, serta tingkat kematian (mortalitas) hama kutu putih dengan pemberian minyak sereh wangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak sereh wangi berpotensi digunakan untuk pengendalian hama kutu putih pepaya. Aplikasi minyak sereh wangi pada konsentrasi 0.5, 1 dan 2 mL/L menunjukkan aktivitas repelen (penolak) terhadap kutu putih, menurunkan angka keperidian dan menyebabkan kematian (mortalitas). Semakin tinggi konsentrasi minyak sereh wangi yang diaplikasikan, semakin berpotensi mengendalikan hama kutu putih. Namun, aplikasi minyak serai wangi harus diperhatikan dampaknya pada tanaman. Konsentrasi terlalu tinggi bisa menyebabkan toksisitas pada tanaman. Kata kunci: Kutu putih, minyak sereh wangi, pepaya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.