Penguatan Pendidikan karakter menjadi perhatian utama di era revolusi industry, dimana dunia anak mulai dipengaruhi oleh tekhnologi yang juga membawa dampak negatif bagi anak jika control guru dan orang tua lepas kendali. Penguatan Pendidikan karakter adalah Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Dimana penguatan Pendidikan karakter ini dilakukan secara terintegrasi kedalam semua mata pelajaran yang disajikan berdasarkan tema dengan menghadirkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Pada tahap perencanaan dengan mengacu pada perangkat pembelajaran tertuang secara jelas nilai-nilai karakter yang termuat pada KI, KD, dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Begitupun pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan sudah memunculakn penguatan Pendidikan karakter, meskipun tidak memunculkannya secara keseluruhan namun sudah mewakili beberapa nilai karakter yang diharapkan. Evaluasi penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan melihat karakter spiritual siswa dan karakter sosial siswa melalui lembar observasi saat proses pengamatan secara langsung di kelas, catatan penting lainnya, dan protofolio.
Untuk mempersiapkan dan mematangkan pemahaman siswa menghadapi new normal, perlu dilakukan edukasi dan eksekusi secara serius terkait penerapan protokol kesehatan, sehingga tidak hanya sekedar narasi berupa perintah penerapannya, namun memberikan pemahaman secara mendalam dan praktik kepada siswa sebagai bentuk kepedulian dan kesadaran diri dalam siswa setelah ia memahami maksud dan tujuan dari penerapan protokol kesehatan itu sendiri. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa dan guru di SD Negeri 1 Masiri. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 tahap kegiatan, di antaranya 1) kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui metode ceramah terkait panduan pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi daerah zona hijau dimasa pandemik melalui penerapan protokol kesehatan; 2) kegiatan simulasi, dengan mempraktikkan secara langsung tahapan pelaksanaan protokol kesehatan secara runtut dan tepat; 3) kegiatan evaluasi, pembagian masker gratis, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan. Kegiatan ini dianggap penting, merujuk pada beberapa pengabdian serupa yang belum menekankan pada pembentukan kesadaran dalam diri anak dan menanamkan kebiasaan baru secara runtut terkait protokol kesehatan. Hasil Pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, berdasarkan analisis perbandingan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan menunjukkan adanya perubahan perilaku ke arah positif.
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menjawab bagaimana penanaman karakter religious kepada anak melalui kegitan TPA di kelurahan Holimombo. Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan, karena karakter religious merupakan nilai esensial dari pada pendidikan di Indonesia. Sasaran dari pada kegiatan ini adalah anak-anak TPA yang ada di Kelurahan Holimombo. Metode penyampain pelatihan dalam kegiatan ini adalah (1). dengan menggunakan metode ceramah dan tanya terjawab terkait dengan materi tentag karakter religius. (2) demonstrasi pada saat mempraktekkan atau melafalkan ayat-ayat Allah. Kegiatan ini sangat direspon baik oleh masyarakat setempat, mulai dari Lurah, segenap perangkat di kelurahan, toko agama,toko masyarakat dan juga anak-anak TPA sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Tujuannya adalah untuk membentuk karakter religious anak seperti jujur, Sabar,Rajin, Disiplin dan bertanggung jawab serta patuh dan taat kepada Allah, Rasulnya dan orang tua. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini memberikan dampak dan respon yang positif bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Holimombo.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh komunikasi guru terhadap minat belajar pada pelajaran matematika di sekolah dasar. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan ex-post facto. Data didapatkan melalui hasil kejadian secara langsung. Populasi dalam penelitian adalah semua peserta didik SDN 1 Watuampara, Sulawesi Tenggara. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling yang mencakup peserta didik kelas tinggi sebanyak 93 peserta didik. Data dikumpulkan menggunakan angket yang terdiri dari 15 pernyataan komunikasi guru dan 15 pernyataan minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan komunikasi guru terhdapat minat belajar. Perbaikan pada komunikasi guru selama proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Pada akhirnya keadaan ini meningkatkan hasil belajar.
Pengabdian ini bertujuan sebagai sarana meningkatkan minat dan meningkatkan keahlian dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 20 peserta mahasiswa. Pengabdian yang menggunakan Teknik ini dilakukan dengan pemecahan masalah yang ditempuh meliputi: (1) spesifikasi kegiatan menulis dalam makalah, (2) penjelasan isi, dan (3) pemberian tugas, serta (4) evaluasi akhir yang merupakan tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini dengan menggunakan pre-test dan post-test. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahapan, pertama: tahap persiapan, kedua, tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap evaluasi. Hasil menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa meningkat setelah mengikuti pelatihan penulisan makalah pada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalah yang terjadi di lapangan. Hasil observasi peneliti menyatakan bahwa hanya terdapat 20% siswa yang dinyatakan mampu mengerjakan soal yang diberikan dan 80% siswa yang dinyatakan tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan. Soal yang diberikan merupakan soal-soal yang berbasis kemampuan penalaran pada anak. Soal evaluasi yang diberikan pun mengharuskan siswa untuk menganalisis, berpikir secara kritis, kreatif dan mampu menyimpulkan dalam mengerjakan soal tersebut. Penyebab permasalah tersebut dikarenakan metode pembelajaran di kelas yang kurang variatif. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model pembelajaran group investigation sebagai alternatif pembelajaran yang tepat untuk anak.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa kelas V di SDN Topa melalui pembelajaran group investigation. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan, dokumentasi, observasi guru dan siswa, tes dan non tes. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN TOPA Pada bulan Agustus 2018. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan penalaran pada siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata presentase siswa pada tindakan siklus I yaitu 54 % sedangkan pada siklus II mencapai 88%. Implikasi dari penelitian ini adalah model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan kemampuan penalaran pada siswa kelas V SDN
Salah satu pendukung efektivitas proses belajar mengajar di kelas khususnya di Sekolah Dasar adalah pelibatan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat menampilkan objek dalam bentuk dan ukuran yang lebih kecil dan mudah dibawa di dalam kelas adalah media tiga dimensi jenis diorama. Karena jenis media ini didesain berwujud benda asli atau miniature yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Sehingga diperlukan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru dalam mengembangkan keterampilannya dalam mendesain media diorama sesuai dengan langkah-langkah pembuatan yang benar dan mencakup pembelajaran tematik. Metode kegiatan ini diawali dengan observasi lapangan dengan meninjau masalah yang dihadapi sekolah salah satunya temuan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran di kelas, selanjutnya menyusun rancangan pemecahan masalah melalui pelatihan pembuatan media diorama, dan tahap pelaksanaan. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam yang diikuti oleh guru Sekolah Dasar Negeri 1 Topa dengan diawali pemaparan materi seputar pemanfaatan media pembelajaran dan langkah pembuatan media diorama, selanjutnya praktik pembuatan media yang didampingi oleh narasumber. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan disambut baik oleh guru, ditandai dengan kemampuan guru dalam mendesain diorama secara kelompok dan mandiri sehingga memberikan pengalaman dan menambah khasanah keilmuan dalam pembuatan media pembelajaran diorama serta menumbuhkan motivasi guru dalam memenuhi kebutuhan siswa dan memberikan kemudahan kepada guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.