Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami peningkatan penduduk setiap tahunnya. Peningkatan ini mengakibatkan volume dan jenis sampah juga mengalami peningkatan. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah merupakan tahap akhir dari pemrosesan sampah dimana sampah hasil pengumpulan atau pengangkutan maupun sisa hasil dari pemrosesan daur ulang disuatu daerah atau kota ditampung untuk dikelola. Untuk itu TPA harus dipersiapkan dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan berdampak buruk bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui tahapan pemilihan lokasi TPA sesuai standar yang berlaku menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG); 2) mengetahui dimana alternatif lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Kab. Minahasa Tenggara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa, tahapan pemilihan lokasi TPA berdasarkan SNI 03-3241-1994 dan Peraturan Menteri PU Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013 terdapat 3 tahapan yaitu Tahap Regional , Tahap Penyisih dan Tahap Penetapan . Tiga tahap tersebut dianalisis menggunakan SIG dengan metode Buffering dan Overlay dengan pendekatan kuantitatif Binary. Lokasi yang menjadi alternatif TPA dengan perolehan skor tertinggi 311 yaitu berada di Kecamatan Pusomaen. Lokasi tersebut berada cukup jauh dengan lokasi TPA eksisting sehingga alternatif TPA terpilih ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk perencanaan tata ruang di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.