Mining is vital for human sustenance and a crucial sector in the state economy. However, its impacts on the environment and biodiversity cannot be underestimated. Which are potent to the attract government’s attention. Environment and wildlife are subject to the harmful impacts of mining and its related activities. In this study, districts, namely Mardan and Mohmand have been targeted with respect to mining impacts. The assessment was carried out on wildlife adversely affected by the mining sector. The fauna has been keenly observed to bring the calculated risks and threat perception of the regional wildlife. Total 9 species of mammals, 21 species of birds, were recorded in District Mardan. While in District Mohmand 2 species of mammals, 9 species of birds, and 4 species of reptiles were studied. The Study explored that mining primarily responsible for land degradation. Which lead to food and agriculture losses. Several other factors like blasting, pollution, hunting, deforestation, habitat loss was also observed. Deforestation surfaced one of the major causes for extinction of fauna in the said region. preemptive measures are needed to seize the man-made catastrophe.
Artikel ini bertujuan membahas penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining berbantuan media catur terhadap keaktifan belajar siswa mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ingin Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian eksperimen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan angket. subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS2 SMAN 1 Ingin Jaya. Pada teknik analisis data meliputi teknik uji validitas data dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripsi persentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining berbantuan media catur terhadap keaktifan belajar siswa mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ingin Jaya dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan angket dengan jumlah persentase mencapai 80% persetiap indikatornya, hal itu menunjukkan bahwa siswa senang dan terbukti lebih aktif belajar dengan menggunakan model pembelajaran student facikitator and explaining berbantuan media catur.
The research, entitled Military Strategy in Resolving the DI/TII Rebellion in Aceh in 1953-1959, aims to (1) describe the implementation of any military strategy used in resolving the DI/TII rebellion in Aceh, (2) explain the impact of the enactment of military-assisted regions. (Militaire Bijstand) and the Application of the Conceptual Wise Principle to the settlement of the DI/TII rebellion in Aceh in 1953-1959. This study uses a qualitative approach with the help of historical methods. The data collection techniques were carried out through documentation, literature review, and interviews. The results obtained from this study are (1) The implementation of Military Assisted Regions (Militaire Bijstand) became the first strategy to be implemented by sending troops and armed equipment to secure conditions in Aceh, then the next military strategy was implemented called the Wise Principle Concept which became a new beginning for settlement of the rebellion in Aceh. The success of this conception was finally proven by the establishment of the Lamteh Pledge agreement, (2) Development after the completion of the DI/TII rebellion occurred from various sectors in Aceh.
Mawardy Nurdin adalah teknokrat tulen yang berhasil mengikuti perjalanan karier kepemimpinannya yang diawali sebagai pegawai harian sampai menjadi Walikota Banda Aceh sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar belakang kehidupan keluarga Mawardy Nurdin, (2) menjelaskan perjalanan karier Mawardy Nurdin dan (3) menjelaskan peranan Mawardy Nurdin dalam membangun Kota Banda Aceh pasca tsunami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode sejarah. Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Mawardy Nurdin dipercayakan menjadi tokoh pembangunan Kota Banda Aceh yang diawali oleh kepemimpinan ayahnya sebagai tokoh masyarakat dan politisi, sehingga sangat mendukung dalam pencapaian keberhasilan yang telah diraih dan mengantarkan kepercayaan dirinya untuk mengambil tonggak kepemimpinan selama dua periode, (2) situasi dan kondisi menjadi faktor pendukung besarnya dari perjalanan karier yang telah dilalui sehingga ia pantas mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar lagi dalam menata kembali Kota Banda Aceh pasca bencana gempa dan tsunami, (3) Mawardy Nurdin menjadi tokoh pembangunan Kota Banda Aceh karena memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan bagi masyarakat, sehingga Mawardy Nurdin dapat meraih prestasi dan penghargaan berupa adipura pada tahun 2009, 2010, 2012 dan 2013. Disarankan penelitian ini dapat disebarluaskan guna mengisi bahan bacaan generasi muda agar dapat mengetahui tentang tokoh yang telah berjasa pada masanya.
Penelitian ini berjudul “Perempuan Pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) dari Aceh: Biografi Suraiya Kamaruzzaman (1968-2022)”, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah; menjelaskan latar belakang kehidupan Suraiya Kamaruzzaman sejak dini hingga dewasa serta riwayat pendidikannya, menjelaskan faktor yang mempengaruhi ia menjadi aktivis HAM, dan menjelaskan kiprahnya sebagai aktivis perempuan HAM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian sejarah. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Sumber-sumber yang digunakan meliputi sumber primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui Suraiya Kamaruzzaman terjun menjadi aktivis perempuan HAM tidak lepas dari dukungan keluarga dan kerabat untuk membantu perempuan korban konflik di Aceh, semangat keberanian Suraiya selama menjadi akivis diwariskan dari nama besar kakeknya sebagai ulama kharismatik Aceh dengan julukan Abu Lam U. Faktor yang mendorong Suraiya Kamaruzzaman menjadi aktivis perempuan HAM di latar belakangi oleh kondisi sosial, budaya, dan politik Aceh yang tidak stabil akibat konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan bencana Tsunami, Suraiya juga menempuh pendidikan pascasarjana Jurusan Social Human Right di Hongkong University sehingga secara bidang keilmuan semakin mendukung Suraiya sebagai aktivis HAM. Kiprahnya sebagai aktivis di awali dengan adanya peran dalam pendirian Flower Aceh dan Balai Syura Uerung Inong Aceh (BSUIA) lembaga yang berfokus pada pemberdayaan perempuan serta memberikan bantuan advokasi kepada masyarakat yang membutuhkan, membuat Suraiya Kamaruzzaman memperoleh prestasi dan penghargaan sebagai aktivis perempuan yang inspiratif dari Aceh dan pantas menjadi suri tauladan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya keaktifan siswa saat belajar pelajaran sejarah kelas X IPS 1 di SMA Negeri 2 Peusangan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW bisa meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dan bagaimana respon siswa ketika diterapkan model TTW dalam pembelajaran sejarah. Jenis penelitian ialah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis one shot case study. Adapun yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan angket. Hasil dari pengamatan di lembar observasi menjunjukkan hasil bahwa tingkat keaktifan belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi, yaitu dengan kecenderungan 87 ³ 73,3. Keaktifan belajar sebelum diterapkan model TTW masuk dalam kategori sangat rendah, yaitu bernilai 42 73,3. Respon yang diberikan siswa terhadap penerapan model TTW berada dalam kategori tinggi dengan persentase 99,96%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model TTW dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dan mendapatkan respon yang baik dari siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar menggunakan metode pembelajaran SQ3R dan metode diskusi pada mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Gunung Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian true-experimental design dengan desain posttest-only control design. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang terdiri atas 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 A sebagai kelas eksperimen yang terdiri atas 18 siswa dan siswa kelas XI IPS 3 A sebagai kelas kontrol yang terdiri atas 18 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai = 2,24 dan nilai pada taraf α = 0,05 dengan dk = 34 adalah 2,03 berarti atau 2,24 2,03. Oleh karena itu, sesuai kriteria pengujian maka ditolak dan diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar menggunakan metode pembelajaran SQ3R dan metode diskusi, dan pada penelitian ini prestasi belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran SQ3R lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode diskusi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.