Penyuluhan dilakukan pada 24 September di Desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat Desa Tarikan tentang bagaimana cara membudidayakan ikan lele di dalam ember secara akuaponik dengan memanfaatkan perkarangan rumah masyarakat. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi dan pengaplikasian sebagai contoh kepada masyarakat dalam proses pembuatan BUDIKDAMBER. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) oleh Tim Pengabdian Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Peternakan Universitas Jambi target yang ingin dicapai ialah masyarakat Desa Tarikan mampu memanfaatkan lahan perkarangan rumah sebagai tempat untuk digunakan melakukan usaha budidaya ikan di dalam ember dan tanaman sayur organik serta dapat menambah pendapat dari usaha BUDIKDAMBER
Ada enam alat tangkap yang biasa digunakan nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu sondong, jaring insang (gill net), togok, trawl, rawai dan bubu, dengan hasil tangkapan yang beranekaragam. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman hasil tangkapan menggunakan alat tangkap Bottom gill net (jaring insang dasar) 2 inchi di Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir. Penelitian dilakukan dengan metode survei dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak 10% dari 50 nelayan menjadi 5 orang nelayan selama 10 kali penangkapan. Data yang dihimpun meliputi total hasil tangkapan, jenis ikan, berat ikan, dan ukuran tangkapan untuk menganalisis komposisi jenis, indeks keseragaman, indeks keanekaragaman, dan indeks dominansi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sebanyak 9.772 ekor dengan komposisi terdiri dari 9 spesies yaitu ikan Kurau (E. tetradactylum), ikan Gulamah (Johnius trachycephalus), ikan Lomek (Harpodon nehereus), ikan Baji-baji (Grammoplites scaber), ikan Selangat (Anodontostoma selangkat), ikan Lidah (Cynoglossus lingua), ikan Biang (Setipinna breviceps), ikan Duri (Hexanematichthys sagor) dan ikan Malung (Gnathopis nystromi). Hasil tangkapan tertinggi yaitu ikan Lomek sebanyak 3.447 ekor dan hasil tangkapan terendah yaitu ikan baji-baji sebanyak 129 ekor. Indeks keseragaman bernilai 0,79, indeks keanekaragaman bernilai 1,74, dan indeks dominansi sebesar 0,23.
Efficiency is important in landing with the aim that the catch as soon as possible reaches the hands of consumers in good quality condition. Sondong fishing gear is a type of active fishing gear with an application process that is not too long so it is useful for maintaining the quality of shrimp because shrimp have organoleptic properties that rot quickly. The purpose of this study was to determine the efficiency level of landing time of catches using sondong fishing gear at the Fish Landing Base, Dumai City, Riau Province. The research was carried out at the Fish Landing Base, Dumai City, Riau Province, from June 5-25, 2021. The material in the research object was a sondong fishing boat, while the equipment needed was stationery, a stopwatch, a camera, and a laptop. The data collected are basic data, namely unloading time, effective time, wasted time, and supporting data, namely fleet size (GT), number of fish landed (kg), number of unloading personnel (people), and age of activity actors (years). The efficiency of the landing time of the catch using sondong fishing gear at the fish landing base in the city of Dumai is classified into the less efficient category, while the factors that influence fishing productivity are fishing experience, crew, and fishing time.
Kelurahan Kampung Laut merupakan Kelurahan yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi yang memiliki Area hutan bakau yang cukup luas. Salah satu biota laut yang terdapat di perairan bakau adalah kepiting bakau, Nelayan di Kelurahan Kampung Laut menangkap kepiting bakau menggunakan alat tangkap bubu lipat Dengan menggunakan umpan sebagai pemikat, Umpan yang digunakan biasanya umpan belut yang diasinkan dan Umpan kepala ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil tangkapan kepiting bakau menggunakan umpan belut yang diasinkan dan kepala ayam di kampung laut. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tanggal 24 Juni – 24 Juli 2021. Metode yang digunakan adalah experimental fishing, dengan menggunakan 2 jenis umpan yang berbeda yaitu umpan belut yang diasinkan dan umpan kepala ayam, dilakukan selama 16 kali pengulangan. Pemasangan alat tangkap dilakukan dengan cara selang-seling dan jarak antar alat tangkap ± 2 m. Peubah yang diamati meliputi jumlah hasil yangkapan, berat hasil tangkapan dan lebar karapas. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil tangkapan kepiting bakau menggunakan umpan belut yang di asinkan dan kepala ayam baik dari segi jumlah, berat, maupun ukuran lebar karapas kepiting bakau (P<0,05). Penggunaan umpan belut yang diasinkan mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak yaitu sebesar 38 ekor dengan berat total 14841 (gr) dan rata-rata lebar karapas per ekor yaitu 141,78 (mm), sementara itu umpan kepala ayam memiliki hasil tangkapan 27 ekor dengan berat total hasil tangkapan 10407 (gr) dan rata-rata lebar karapas per ekor yaitu 134,44 (mm). Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil tangkapan kepiting bakau dengan menggunakan jenis umpan belut yang diasinkan mendapatkan hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan jenis umpan kepala ayam baik dari segi jumlah, berat dan ukuran lebar karapas kepiting bakau.
Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan yang akan dilakukan dengan mitra para nelayan pengguna jaring insang di Desa Teluk Majelis Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Target luaran dari kegiatan ini adalah : 1. Nelayan dapat mengenal/memahami teknik merakit jaring insang, 2. Nelayan dapat menyusun komponen komponen jaring insang sesuai kebutuhan dan ukuran, 3. Nelayan dapat merakit secara mandiri jaring insang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metoda penyuluhan dan pelatihan. Program ini dilakukan terhadap nelayan yang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan penggunaa jaring insang. Permasalahan utama adalah; nelayan pada umumnya belum memahami teknik merakit jaring insang yang benar. Nelayan belum memahami komponen-komponen dan kebutujan biaya untuk merakit menjadi konstruksi jaring insang, Sehingga hal tersebut menjadi salah satu kendala nelayan terhadap kelangsungan usahanya dalam meningkatkan produksi hasil tangkap. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan solusi peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dan pelatihan tentang: Penyuluhan Tentang Merakit Jaring Insang Berdasarkan Ukuran Mata Jaring di Desa Teluk Majelis Kuala Jambi Tanjung Jabung Timur
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.