Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Aliran progresivisme ini mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik. Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik. Dengan menerapkan aliran progresivisme dalam pendidikan, harapannya dapat membahwa perubahan dan kemajuan pendidikan di Indonesia menjadi lebih berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: (1) konsep kurikulum pendidikan multikultural diTaman dan (2)
Orang tua menjadi tumpuan utama pada kelekatan aman setiap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kelekatan aman anak pada ibu terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier sederhana. Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling purposive yaitu anak usia 5-6 tahun (kelas B). Subjek pada penelitian ini 23 anak kelompok B TK PKK Banaran, Ponorogo. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan instrumen berupa skala kelekatan aman dan skala kemandirian. Teknik analisis data penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji heterokesdastisitas, uji regresi linear sederhana untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 16.Temuan penelitian ada pengaruh positif dan signifikan antara kelekatan aman anak pada ibu terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun dengan nilai Fhitung sebesar 14.883 dengan tingkat signifikansi 0.001 yang berarti hasil analisis dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima.
Mental health of early childhood cannot be separated from parents' parenting. Mental health is strongly influenced by social-emotional conditions. Children's social development includes the child's ability to establish and form healthy relationships with others. Emotional development includes the ability to control and adjust one's feelings to others. The form of treatment and attitudes of parents greatly determine the social-emotional development of early childhood. When the social-emotional development of early childhood is impaired, it will indirectly have an impact on their mental health. For this reason, parents must determine the appropriate parenting style so that children's mental health develops well. Explorative qualitative method was used in this research. The researchers attempted to understand and examined the relationship between parenting style and early childhood mental health by understanding and analyzing the findings of previously published research. The results of this research indicated that parenting style has a very important role in the mental health of early childhood. Authoritative parents have a positive impact on children's mental health, whereas authoritarian parents have a negative impact on children's mental health. Authoritative care is characterized by warm treatment from parents and always concerned about the needs and development of children. Meanwhile, the authoritarian parenting is characterized by abuse by parents and being unresponsive to children.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada anak usia dini, serta hambatan-hambatan yang dialami guru dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Partisipan terdiri dari kepala, guru, dan siswa Bustanul Athfal Aisyiyah Kabupaten Ponorogo. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyah di Bustanul Athfal Aisyiyah Kabupaten Ponorogo dilakukan melalui program pembiasaan, meliputi: 1) membaca iqra; 2) mengucapkan janji Bustanul Athfal; 3) menyanyikan lagu Aisyiyah dan Kemuhammadiyah; 4) mengerjakan shalat dhuha berjama’ah; 5) berdzikir bersama; dan 6) menghafal surat-surat pendek, hadits dan do’a sehari-hari. Adapun hambatan-hambatan guru dalam pembelajarannya, yaitu: 1) pengucapan anak masih pelan dan kurang jelas; 2) kurang fashih bacaan; 3) suka bercanda sendiri dan sulit dikendalikan; dan 4) masih suka mainan. Singkatnya, penelitian mengungkapkan bahwa program-program pembiasaan sangat penting dan menjadi salah satu kunci keberhasilan pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada anak usia dini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.