Kale and catfish are the most popular vegetables and fish in Indonesia. The production of these two commodities can be done using an aquaponics system. This study aims to determine the growth of water spinach plants and the survival of catfish in the aquaponic system. Plant growth parameters were measured every three days which included plant height, leaf width, leaf length, number of leaves and plant weight after harvest. The development of catfish that was observed every three days included the number of dead catfish and the weight of catfish measured every nine days. The data obtained were then tabulated and processed in graphical form and analyzed descriptively. The results showed The growth rate of kale planted in the aquaponic system includes plant height, leaf length, and leaf width, respectively, 2.51 cm / three days, 0.75 cm / three days and 0.24 cm / three days, while in kale plants (control) 1.30 / three days, 0.5 cm / three days, and 0.12 cm / three days, respectively. The yield of water spinach planted with the aquaponics system weighed 350 grams / pot, while the control water spinach was only 135 grams / pot. During 30 days of maintenance there was an increase in weight of catfish as much as 11.25 grams / head with the survival rate (SR) of catfish seeds by 93%.
Daun gaharu mengandung senyawa antioksidan sehingga potensial sebagai bahan baku dalam pembuatan teh. Salah satu perusahaan yang memproduksi teh daun gaharu adalah CV Barokah Access, Sambas, Kalimantan Barat namun dalam pengembangan usaha masih mengalami banyak kendala. Penelitian ini bertujuan memperoleh alternatif strategi pengembangan usaha melalui pendekatan Business Model Canvas dan SWOT. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, yang kemudian diolah menggunakan metode kualitataif berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian, dihasilkan satu strategi untuk CV Barokah Access dalam mengembangkan usaha teh daun gaharu yaitu pengembangan pasar, perbaikan kemasan produk, memperkuat jaringan kerjasama kemitraan, penambahan tenaga kerja, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penambahan modal usaha, dan pengurusan beberapa perijinan usaha.
Suhu dan kelembaban tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Pada fase awal dan vegetative, tanaman memerlukan kelembaban yang tinggi sedangkan pada fase akhir tanaman membutuhkan kelembaban yang rendah. Alat ukur suhu dan kelembaban tanah telah berhasil dibuat namun belum terhubung dengan jaringan internet sehingga hasil pembacaan sensor harus dibaca secara langsung pada layar LCD. Penelitian ini bertujuan melakukan rancang bangun sistem monitoring suhu dan kelembaban tanah. Sistem monitoring yang dibangun dilengkapi dengan SD Card sebagai backup data hasil pembacaan sensor untuk berjaga jika internet tidak stabil. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rekayasa teknik dengan tahapan studi literature, analisis dan perancangan, pembuatan perangkat keras, pembuatan perangkat lunak dan pengujian sistem. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 sensor yaitu sensor DHT22, sensor DS18B20, dan sensor moisture yang dikendalikan oleh NodeMCU ESP32 dengan sumber tenaga baterai sebesar 3000 mAh 7.2 A yang di-step down menjadi 5.0 A oleh LM2596. Sistem memiliki ketahanan baterai sebesar 10 jam 27 menit, akurasi sensor suhu tanah sebesar 98,05%, akurasi sensor kelembaban tanah sebesar 90,2%, akurasi suhu udara sebesar 98,3%, dan akurasi kelembaban udara sebesar 96,88%.
<p>Ketersediaan bahan baku biji kopi yang terus meningkat dan tidak diimbangi dengan tumbuhnya industri pengolahan menyebabkan banyak biji kopi yang dijual dalam bentuk kopi ceri. Padahal pengolahan kopi tidak hanya memberikan nilai tambah tetapi juga peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis teknoekonomi perencanaan industri kopi bubuk dalam kemasan <em>sachet</em> di Kabupaten Sumedang. Penelitian diawali dengan formulasi produk yang ditentukan dengan uji organoleptik. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data lapang melalui pengujian dan wawancara langsung. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah untuk mengetahui kapasitas produksi, dan rendemen produk. Pemilihan teknologi proses dilakukan menggunakan sistem pendukung keputusan berbasis indeks kinerja sedangkan analisis finansial dilakukan pada teknologi terpilih untuk mengetahui besarnya biaya produksi, harga pokok produksi, <em>Net Present Value (NPV), Benefit cost ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Pay back Period (PBB)</em> dan harga jual minimal produk kopi <em>sachet. </em>Hasil penelitian menunjukkan pada formulasi yang paling disukai adalah perbandingan 7 g kopi dan 7 g gula. Teknologi terpilih yang digunakan untuk mengolah kopi adalah <em>full was, </em>dengan kapasitas produksi yang direncanakan sebesar 77 ton bahan baku pertahun dan lokasi terpilih berada di Kecamatan Rancakalong. Analisis kelayakan finansial dihitung pada suku bunga kredit usaha mikro 14% dan umur proyek 10 tahun menunjukkan bahwa biaya produksi sebesar Rp195.797.223,32 per bulan, harga pokok produksi sebesar Rp1.1164 per <em>sachet.</em>, pada harga jual produk sebesar Rp.1.500 per <em>sachet</em> diperoleh nilai NPV sebesar Rp2.044.861.731,91, BCR sebesar 1,14, IRR sebesar 7,43% dan modal kembali pada bulan ke-14 dan harga jual minimal produk sebesar Rp1.350,00 per <em>sachet</em>.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.