The purpose of this study is to describe the perceptions of village government officials regarding the factors driving diamond fraud based fraud. Diamond fraud theory explains the factors of someone committing fraud. The methodology of this research is qualitative, the data used are primary data that is questionnaire. The sample in this study used a purposive sampling method with criteria of 256 employees of the Lumajang district government. The results showed that the perception of village government officials about the factors driving fraud was quite good, with mode 4 which means agreeing with the proxy of the diamond fraud theory.
Laporan keuangan komersial dan fiscal menuntut adanya penyesuaian karena adanya perbedaan. Perbedaan yang ada antara lain perbedaan pengakuan biaya dan penyusutan aktiva tetap. Berdasarkan perbedaan tersebut penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perbedaan antara akuntansi komersial dana kuntansi perpajakan, menjelaskan, serta menghitung perbedaan tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan perpajakan. Koreksi fiskal digunakan sebagai alat dalam perhitungan pajak penghasilan terutang. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dalam perhitungan penyusutan mengunakan garis lurus dan saldo menurun ganda. Perhitungan pajak penghasilan dihitung berdasarkan regulasi undang-undang pajak penghasilan pasal 31E. Hasil penelitian koreksi fiscal atas laporan keuangan komersial laba rugi adalah laporan keuangan menunjukan bahwa perhitungan dan pelaporan pajak penghasilan belum sesuai dengan undang- undang. Koreksi fiscal menunjukan ada beberapa biaya yang dikoreksi antara lain biaya penyusutan bangunan dikoreksi negatif sebesar Rp2.874.500,00. Biaya penyusutan peralatan dikoreksi positif sebesar Rp7.243.275,00. Biaya penyusutan kendaraan dikoreksi positif sebesar Rp1.734.808,64. Biaya gaji direktur dikoreksi positif sebesar Rp54.000.000,00. Biaya cadangan kerugian piutang dikoreksi positif sebesar Rp30.000.000,00. Biaya pajak dikoreksi positif sebesar Rp69.590.000,00. Biaya promosi dikoreksi positif sebesar Rp9.400.000,00. Jumlah koreksi positif sebesar Rp171.968.083,64 dan koreksi negatif sebesar Rp2.874.500,00. Akibat dari koreksi tersebut mengakibatkan kenaikan dalam penghasilan kena pajak dari Rp2.241.427.939,36 menjadi Rp2.518.021.523,00, dan pajak penghasilan yang harus dibayar sebesar Rp299.510.257,62 dikurangi dengan beban pajak Rp69.590.000,00 sehingga jumlah pajak terutang kurang bayarsebesar Rp229.920.257,62 dengan demikian perhitungan pajak penghasilan termasuk dalam PPh pasal 29 tentang pajak kurang bayar
This paper aims to examine the conceptual framework that describes the relationship between environmental management accounting, energy efficiency and green economy outcomes. In this paper, the authors argue that environmental management accounting and energy efficiency can directly influence the achievement of a green economy. This paper examines survey responses of top management in an East Java textile company registered with the Indonesian Central Bureau of Statistics. The time horizon for data collection is cross-sectional. The hypothesis was tested using a multiple linear regression analysis approach, by interpreting the regression model through the significance coefficient value to see the partial effect. In general, the proposed framework obtains adequate fit statistical results. Furthermore, the results support the argument that there is a positive and significant effect of environmental management accounting and energy efficiency on achieving a company's green economy. The limitations of this study relate to the small sample size, because environmental results and energy use are still considered confidential by many companies in Indonesia. These results can be a specific reference for policy making in companies to continue to support the achievement of green economy goals in Indonesia. This study contributes to the accounting literature, particularly in the mechanism of environmental management accounting information through empirical evidence.
Pengelolaan penerapan TI dalam suatu usaha bisnis tidak terbatas pada ketersediaan tools yang ada, tetapi memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam penguasaan e-commerce. Namun, sayangnya belum semua pengelola usaha memiliki SDM yang mendukung untuk pengelolaan TI. Keterbatasan SDM yang dimiliki bisa disebabkan karena ketidakmampuan pengelola dalam memanfaatkan penggunaan e-commerce, atau keterbatasan modal yang dimiliki sehingga belum mampu untuk merekrut pegawai yang kompeten dalam bidang TI. Belum banyak pengelola suatu usaha atau bisnis yang memanfaatkan media online sebagai alat untuk memasarkan produknya agar lebih dikenali masyarakat. Padahal dengan memanfaatkan media online sebagai media untuk memasarkan produk akan memberikan banyak manfaat. Manfaat yang didapatkan diantaranya masyarakat dapat mengetahui produk yang ditawarkan dengan mudah, bagi calon pembeli dapat melakukan perbandingan dengan produk lain sebelum melakukan transaksi pembelian, peluncuran atau promosi produk baru bisa dilakukan seefektif mungkin, meminimalkan biaya promosi, dan jangkauan pasar atau pangsa menjadi tak terbatas karena bisa diakses darimana saja dan oleh siapa saja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.