Tomato was classified as a climacteric fruit with a fast ripening period andthen followed by the increase of fruit softening. The inhibition of fruit softening was needed to maintain the quality and shelf life of the fruit. One of the way to inhibit the tomatoes softening was calcium application. However, the best concentration and timing of calcium application for tomato was still limited. The aimed of research was to determine the best combination of concentration and time of application of calcium chloride (CaCl2) to the physicochemical of tomato. Experiment was arranged in factorial completely randomized design (CRD) with two factors and three replications. First factor was concentration of CaCl2 which consisted of 5 levels (0 M; 0.3 M; 0.6 M; 0.9 M; 1.2 M), while the second factor was application time of CaCl2 (pre- and post-harvesting). The results showed that there was no interaction between concentration and application time of CaCl2 to the physicochemical of tomatoes. Treatment of CaCl2 1.2 M could increased fruit calcium content, inhibited weight loss and fruit softness, increased total titrated acid content, and inhibited the degradation of vitamin C. The application time of CaCl2 in pre- and post-harvest was not significantly different in term of physicochemical properties. Keywords: fruit softness, quality, weight loss, shelf life, vitamin C
Porang adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dibawah tegakan hutan. Porang termasuk tanaman komersial banyak diminati oleh masyarakat karena mengandung glukomanan yang cukup tinggi. Kebutuhan bibit melalui katak dan umbi relative mahal dalam budidaya porang sehingga dengan pendekatan kultur jaringan melalui Somatic Embryogenesis (SE) dan suspensi sel untuk perbanyakan masal bibit porang sangat memungkinkan. Hasil SE digunakan untuk kultur suspensi sel agar menghasilkan bibit dalam jumlah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan SE dalam jumlah banyak sebagai bahan kultur suspensi sel. Perbanyakan SE menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) factorial, factor pertama konsentrasi NAA dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, dan 1,5 ppm. Factor kedua konsentrasi 2,4-D konsentrasi 1 ppm dan 2 ppm sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil SE terbaik selanjutnya dikultur suspensi sel menggunakan hormon NAA 0,25 ml di-shaker selama 8 minggu diinkubasi pada kondisi gelap. Parameter pengamatan terdiri dari kedinian munculnya kalus, persentase kalus, struktur, warna kalus, proliferasi kalus, histologi kalus, respon hasil suspensi, proliferasi kalus hasil kultur suspensi. Data dianalisis menggunakan DMRT pada taraf 5%, sedangkan parameter suspensi sel dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian SE terbaik pada perlakuan kombinasi 1 ppm NAA + 2 ppm 2,4-D menghasilkan persentase kalus tertinggi yaitu 90%, warna kalus dengan skoring 5Y 8/6 berwarna putih susu yang remah. Hasil kultur suspensi menggunakan hormon NAA dengan konsesntrasi 0,25 ppm menunjukkan pertumbuhan kalus tertinggi yaitu dengan menghitung volume endapan kalus terjadi pada fase eksponensial (7 minggu inkubasi) mencapai 3,67 ml.
Kolesom Jawa merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak kasiat bagi Kesehatan tubuh manusia sehingga memiliki harga yang tinggi ketika telah menjadi produk siap saji. Kolesom yang bernilai tinggi menjadi tidak bernilai diantara warga di desa Arjasa dan sekitarnya, sehingga hal ini perlu diidentifikasi penyebab permasalahan itu terjadi. Kolesom Jawa ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu rumah tangga dimasa pandemic untuk memperoleh tambahan penghasilan dari nilai ekonomi olahan tanaman kolesom Jawa. Identifikasi permasalahan suatu kondisi di dalam lingkungan dapat menggunakan berbagai macam metode.untuk mengetahui akar masalahnya sehingga bisa memperoleh solusi yang tepat. Pada kegiatan ini dilakukan analisa akar masalah menggunakan root couse analysis dengan menggunakan Teknik fishbone dan teknik 5 whys. Penerepan RCA pada penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu teknik fishbone menggunakan kategori sehingga dapat digunakan sebagai arahan kemudian 5 why diagram untuk membantu mengidentifikasi faktor penyebabnya sehingga akar masalah mengerucut. Hasil dari kegiatan ini diperoleh bahwa Identifikasi akar masalah diperoleh dari kegiatan analisis deskripsi kualitatif melalui survey wawancara kemudian dianalisis menggunakan Teknik fishbone untuk memperoleh penyebab terjadinya masalah yang dihadapi. Teknik fishbone ini sebagai arahan kemudian dilanjutkan dengan teknik 5 whys karena dapat menunjukkan hubungan kausal sebab akibat, dan mampu menggabungkan cara berpikir aksi maupun kondisi. Akar masalah yang didapat adalah kurangnya sarana dan prasarana sebagai pusat informasi pengembangan warga. Solusi yang dilakukan adalah dalam bentuk penyuluhan berupa solusi dan praktek sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan warga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik morfologi tanaman garut dan pola penyebarannya di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Kegiatan inventarisasi dilaksanakan di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Arjasa, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Silo, Kecamatan Tanggul, kecamatan Semboro, dan Kecamatan Wuluhan mulai bulan Juli 2021 sampai Oktober 2021 dengan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Hasil analisis dendogram berdasarkan karakter morfologi menunjukkan bahwa Kecamatan Sumbersari, Wuluhan dan Arjasa merupakan daerah yang cukup banyak ditemukan tanaman garut dibandingkan 3 Kecamatan lainnya. Terbentuk tiga kelompok utama berdasarkan kemiripan karakter morfologi dari aksesi garut yang diperoleh, umumnya aksesi dari kecamatan atau desa yang berdekatan secara geografis memiliki kemiripan morfologi yang lebih besar. Panjang daun memiliki keeratan hubungan dengan lebar helai daun, panjang pelepah daun dan diameter tangkai daun. Jarak antar ruas batang memiliki korelasi dengan tinggi batang. Akar serabut terpanjang dan diameter batang kurang berkontribusi terhadap keragaman garut. Jumlah ruas berkorelasi positif dengan lingkar umbi, panjang umbi dan bobot umbi. Aksesi tanaman garut tumbuh berkelompok sesuai dengan karakteristik morfologi tertentu, yang juga menunjukkan hubungan kekerabatan di antara aksesi tersebut. Kata kunci: aksesi, garut, hubungan kekerabatan, karakteristik morfologi
Garut (Maranta arundinacea L.) merupakan tanaman perenial yang umbinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif, pakan, dan bahan baku industri. Tanaman garut di Kabupaten Jember masih sebagai tanaman liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman fisikokimia garut dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember. Variabel fisikokimia yang diamati meliputi kadar air, sukrosa, protein terlarut, antioksidan, flavonoid, phenolic, gula reduksi, dan karbohidrat. Data yang diperoleh dianalisis korelasi dan biplot. Hasil korelasi menunjukkan semakin tinggi kadar air maka semakin rendah kandungan sukrosa pada umbi garut (r= -0.480), juga dengan kandungan protein terlarut (r=-0.515) dan gula reduksi (r=-0.698). Semakin tinggi kandungan sukrosa pada umbi garut maka semakin tinggi pula kandungan protein terlarut (r=0.515), phenolik (r=0.513) dan gula reduksi (r=0.657). Berdasarkan hasil analisis biplot, total keragaman fisikokimia garut di Kabupaten Jember sebesar 58.6%. Kandungan flavonoid memiliki nilai keragaman kecil dibanding variabel lainnya. Umbi garut yang diperoleh dari Kecamatan Wuluhan (Desa Tanjangrejo dan Glundengan) memiliki kandungan gula reduksi dan protein terlarut rendah, dan umbi garut dari Kecamatan Sumbersari (Desa Kranjingan) memiliki kandungan antioksidan dan karbohidrat paling tinggi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.