Penelitian ini bertolak dari keinginan kami untuk menjaga kearipan lokal di berbagai daerah dan suku yang mendiami pulau Kalimantan. Kali ini fokus penelitiannya pada tataran subsuku Dayak Iban berkaitan dengan tradisi adat Melah Pinang di Desa Laja Sandang Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Adat melah piang ini dalam Bahasa Indonesia adalah bentuk adat pernikahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Peneliti hanya memaparkan hasil penelitian dalam bentuk narasi tanpa memanipulasi hasil yang diperoleh dari lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Adat melah pinang ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak Iban dari jaman nenek moyang terdahulu; (2) dalam tradisi Melah Pinang ada makna yang terkandung, seperti hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan; (3) disampiang terdapat makna, dalam tradisi Melah Pinang terdapat pula nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, keagamaan dan kebersamaan.Kata kunci: KebudayaaanLokal, Melah Pinang, Dayak Iban
Penelitian ini bertolak dari keprihatinan guru terhadap proses belajar siswa di sekolah, terutama ditengah pandemi wabah Virus Corona yang melanda seluruh bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Hal demikian telah membuat proses belajar mengajar di sekolah cukup terhambat dan menyebabkan siswa terus diliburkan. Kondisi demikian menjadi kendala yang cukup serius bagi para guru dan siswa untuk terus melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif di sekolah seperti dahulu. Untuk itu, diperlukan upaya kreatif dari para guru supaya pembelajaran tetap dapat dilangsungkan walaupun hanya dari rumah dengan memanfaatkan teknologi berupa aplikasi Zoom Meeting. Upaya kreatif yang dimunculkan guru supaya proses pembelajaran dapat terus berlangsung dan diyakini tidak membuat siswa bosan adalah model pembelajaran diskusi. Adapun permasalahan umum yang berusaha dicari pemecahannya, antara lain: (1) Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode diskusi; (2) Hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran PKn; (3) kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran diskusi. Proses pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan instrumen yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses belajar mengajar di SMP Negeri 3 Dedai menggunakan metode diskusi cukup berhasil; (2) Hasil belajar siswa cukup baik, walaupun sebenarnya kalau mau jujur, nilai mereka menurun, namun karena guru mempunyai pertimbangan yang cukup banyak, maka nilai siswa paling tidak diusahakan stagnan (3) Kendala yang dihadapi adalah pengeluaran orang tua siswa yang cukup besar berkaitan dengan kuota untuk internet, seringkali gangguan signal terutama pada saat cuaca buruk dan bagi siswa yang tinggal jauh dari pusat kecamatan diperlukan tempat khusus yang ada signal untuk mengakses internet. Kata kunci: Mata Pelajaran PKn, Metode Diskusi, Hasil Belajar
Penelitian ini bertolak dari asumsi bahwa sikap bela negara siswa di daerah perbatasan cenderung kurang. Ini dikarenakan mereka setiap hari berinteraksi dengan warga dari negara tetangga. Lokasi penelitian berjarak sekitar 4 jam berjalan dari tapal batas. Namun, kenyataannya rasa kebangsaan siswa tersebut amat kental, walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka lebih banyak mengandalkan barang-barang dari luar negeri.Kenyataan tersebut merupakan sebuah kebutuhan, bukan keinginan. Artinya, apabila mereka harus turun ke pusat kabupaten, jarak tempuh memakan waktu yang cukup lama. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Peneliti hanya memaparkan hasil penelitian dalam bentuk narasi tanpa memanipulasi data dari lapangan. Hasil penelitian menujukkan: (1) sikap bela negara siswa pada dasarnya baik. Ini terbukti, setiap hari senin mereka selalu melaksanakan upacara bendera. Disamping itu, siswa aktif dalam kegiatan ektrakurikuler, berupa pramuka, voly, bola kaki dan bela diri. Yang menjadi pendamping dalam kegiatan pramuka dan bela diri (karate) adalah TNI Angkatan Darat yang kebetulan pada saat itu bertugas sebagai penjaga perbatasan.(2) pelaksanaan kegiatan tersebut rutin yakni satu kali dalam seminggu. (3) setiap hari senin siswa mengikuti upacara bendera, setiap hari selasa latihan karate, setiap hari rabu latihan voly, setiap kamis latihan bola kaki, dan setiap jum’at latihan pramuka. Kata Kunci: Analisis, Sikap Bela Negara Siswa, Mata Pelajaran PPKn.
Penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa guru-guru PKn masih banyak yang cenderung apatis dengan politik. Menurut mereka, politik hanyalah sebuah dinamika siklus pemerintahan dalam mobilisasi pejabat yang akan memimpin negeri ini lima tahunan. Keapatisan tersebut, sebenarnya bukan tanpa alasan. Artinya, para guru merasa tidak ada perubahan yang berarti ketika mereka terlibat dalam politik. Yang berikutnya, bagi mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri secara atruan tidak diperbolehkan ikut berpolitik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan secara sistematis mengenai persepsi guru PKn, baik pada tingkat SMP dan SMA terhadap budaya politik di kecamatan Ketungau Hilir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru-guru PKn terhadap budaya politik di Kecamatan Ketungau Hilir cenderung menguatnya politik identitas berdasarkan unsur SARA. Kata Kunci: Politik Identitas, Guru PKn, Kecamatan Ketungau Hilir
Abstrak Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan Pemahaman Siswa Terhadap Nilai-nilai Pancasila Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ketungau Tengah. Untuk mendeskripsikannya melalui pembinaan jam sekolah dan menerapkannya di lingkungan sekolah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dipelajari pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ketungau Tengah, untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dengan bentuk penelitian studi kasus. Kemudian teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pemahaman siswa terhadap Nilai-nilai Pancasila melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan mencoba menerapkannya di lingkungan sekolah dan menerapkannya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) menanamkan nilai-nilai Pancasila mengikuti upacara bendera setiap hari senin maupun saat memperingati hari besar nasional, kerja kelompok. 3) faktor pendukung mewujudkan visi misi sekolah dengan menerapkan tata tertib sekolah dengan adanya kebijakan kepala sekolah. Faktor penghambatnya siswa belum mengerti dan tidak mempunyai niat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya diterapkan, meskipun sudah diarahkan oleh gurunya kurangnya rasa peduli mereka terhadap guru dan nilai-nilai Pancasila tersebut, sehingga menghamat penerapan dan penanaman nilai-nilai Pancasila tersebut, maka dari itu perlu lebih dalam mereka memahami nilai-nilai Pancasila tersebut guna untuk menerapkan dan menanamkannya di lingkungan sekolah. Kata kunci: Pemahaman Siswa, Nilai-nilai Pancasila.
Dewasa ini pemerintah mengajak masyarakat untuk memiliki usaha yang ditekuni. Usaha tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga, terutama ditengah kondisi pandemi Covid 19, dimana daya beli masyarakat relatif menurun. Karena persaingan bisnis yang cukup ketat, menyebabkan UMKM sukar bertahan dalam jangka waktu lama. Kesulitan yang sering dialami adalah modal, pemasaran dan kualitas dari produk yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peran pemerintah daerah dalam membina masyarakat yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang identik dengan Home Industry di Kabupaten Sintang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data, antara lain: Observasi, Wawancara dan Studi dokumentasi. Setelah melakukan penelitian, peneliti menemukan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Sintang ada beberapa sektor. (1) Sektor kerajinan tangan berupa Tenun Ikat; (2) Sektor transportasi berupa jasa taksi Bandara Tebelian; (3) Sektor pariwisata berupa perhotelan.
Karya tulis ilmiah ini dilatarbelakangi oleh tantangan kemiskinan yang dialami menjadikan lemahnya motivasi belajar anak. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi belajar anak keluarga penerima manfaat program keluarga harapan di kabupaten sintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Hasil pembahasan menyatakan bahwa: 1. anak-anak mengalami peningkatan motivasi belajar. 2. Motivasi anak-anak untuk sekolah terdiri dari dua, yakni secara internal dari kesadaran diri sendiri si anak dan faktor ekternal yakni dari motivasi orangtua dan lingkungan. 3. Terdapat 59 anak yang berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik, baik ditingkat lokal, nasional hingga ketingkat internasional.Kata Kunci : motivasi belajar anak, keluarga penerima manfat PKH
Penelitian ini bertolek dari adanya tipe pemilih yang setiap kali pemilu selalu muncul. Adapun perilaku tersebut, yakni (1) pemilih rasional; (2) pemilih konvensional; (3) pemilih karena ada imbalan tertentu yang diberikan kandidat; (4) pemilih karena melihat visi-misi dan ikatan suku, agama juga budaya; (5) pemilih berdasarkan figur, dan partai pengusung. Tipe pemilih demikian, berlaku secara nasional. Artinya, diseluruh Indonesia, dipastikan ada pemilih yang demikian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Kedabang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat khususnya pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan tipe pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, (2) perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat pengumpulan data lembar observasi, paduan wawancara, dan dokumentasi. Hasli penelitian menunjukkan 1) pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 mayoritas tipe rasional, 2) perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 merupakan perilaku rasional, berdasarkan figur dan partai pengusung, 3) faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, seperti budaya masyarakat, lingkungan politik, Lingkungan sosial Masyarakat, dan faktor kepribadian yang tercermin dari kandidat. Kata Kunci: Perilaku Pemilih, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.