<p>Patogen Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) ras 1 dilaporkan tidak patogenik terhadap pisang kelompok Cavendish, namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ras 1 pada kondisi tertentu juga dapat menyerang pisang kelompok Cavendish. Sedikit laporan tentang variasi virulensi Foc ras 1 dalam VCG complex 0124 terhadap pisang Ambon Kuning (AAA/Gros Michel) dan Ambon Hijau (AAA/Cav.subgroup). Tujuan penelitian ialah mengetahui variasi virulensi isolat Foc dalam VCG complex 0124 terhadap pisang Ambon Kuning dan Ambon Hijau. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi dan Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok, dari Bulan April sampai Oktober 2011. Rancangan yang digunakan ialah acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan setiap perlakuan terdiri atas 10 tanaman. Faktor pertama ialah lima isolat Foc dalam VCG complex 0124: F1=0124/5 (WJP 02), F2=0124/5/8 (WJG 03), F3=0124/5/8 (WJG 09), F4=0124/5 (Indo 119), dan F5=0124/5/20 (02020114B) dan faktor kedua ialah dua varietas pisang yaitu: V1= varietas Ambon Hijau (AAA/Cav.subgroup) dan V2=varietas Ambon Kuning (AAA/Gros Michel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat Foc dalam VCG complex 0124 yang diuji dapat menyerang pisang Ambon Kuning dan Ambon Hijau dengan persentase serangan yang sangat tinggi yaitu 96,67–98,33%. Perlakuan tunggal jenis isolat terhadap peubah masa inkubasi menunjukkan bahwa isolat 0124/5/8 (WJG 03) masa inkubasinya paling panjang yaitu 26,57 hari dan berbeda nyata dengan isolat lainnya. Masa inkubasi penyakit oleh semua isolat yang diuji pada Ambon Kuning lebih panjang (24,27 hari) dan berbeda nyata dengan Ambon Hijau (16,42 hari). Semua isolat Foc yang diuji sangat virulen pada pisang Ambon Kuning (AAA/Gros Michel) dan Ambon Hijau (AAA/Cav.subgroup) dengan indeks keparahan penyakit pada daun dan bonggol berkisar antara 4,72–5,22 dan 5,03–5,14. Hasil penelitian ini mendorong kajian lebih lanjut tentang biologi dan virulensi patogen dalam rangka memperoleh teknik pengendalian yang tepat.</p>
Pepaya Merah Delima berpotensi untuk dibudidayakan di lahan rawa lebak. Permasalahan lahan rawa lebak yaitu pH rendah dan ketersediaan hara dalam tanah rendah sehingga perlu diberikan pengapuran dan pemupukan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kapur, pupuk P dan K terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pepaya Merah Delima. Penelitian dilakukan di lahan rawa lebak TTP Siak, Kecamatan Sai Mandau (BPTP Riau) dari bulan Januari 2018 sampai Desember 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama yaitu dua taraf dosis kapur (6 dan 9 t ha-1) dan anak petak kombinasi dari tiga taraf dosis pupuk P2O5 (100, 200, 300 g tan-1) dan tiga taraf dosis pupuk K2O (150, 300, 450 g tan-1), setiap perlakuan terdapat tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kapur dosis 6 t ha-1 dan kombinasi P dan K dosis 300 g tan-1+ 300 g tan-1 berturut-turut, dapat meningkatkan produksi pepaya Merah Delima sampai 51% dengan rata-rata produksi 98,00 kg tan-1, jumlah buah rata-rata 95,45 tan-1, bobot buah 1.031,30 g buah-1, PTT 11,81 oBrix, dan kekerasan buah 55,08 kg cm-2. Pemberian kapur dan tambahan pupuk P dan K efektif untuk memperbaiki sifat lahan rawa lebak sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman pepaya Merah Delima. Papaya CV. Merah Delima is potential to be cultivated on tidal swampland. The problems of tidal swampland are low degree of pH and low nutrient availability in the soil, thus it needs additional liming and fertilization. This study aimed to obtain the best dose of lime, also phosphorus and potassium fertilizers to increase the productivity and quality of papaya cv. Merah Delima. The study was conducted at TTP Siak, Sai Mandau district (BPTP Riau) from January 2018 to December 2019. The study used a Split Plot Design with the main plot was two doses of lime (6 and 9 t ha-1) and the subplot was combination of three doses of P2O5 fertilizer (100, 200, 300 g plant-1) and three levels of K2O fertilizer (150, 300, 450 g plant-1), with three replications. The results showed the application of lime at dose of 6 t ha-1 combined by P and K fertilizer of 300 g plant-1 + 300 g plant-1, respectively, could increase papaya production up to 51%, whereas average production 98.00 kg plant-1, average number of fruits 95.45 plant-1, fruit weight 1,031.30 g fruit-1, TSS 11.81 °Brix, and fruit hardness of 55.08 kg cm-2. Application of lime and additional fertilizer into the tidal swampland are effective to improve its characteristics and able to increase the papaya Merah Delima production.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.