Perilaku preventif yang diharapkan selama masa pandemi covid-19 ini adalah penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan ini sudah menjadi kebiasaan baru (new normal). Penyebaran covid-19 perlu diakhiri sebab berdampak pada hampir seluruh sendi kehidupan, namun di sisi lain masyarakat kita kurang patuh menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Teknik sampling menggunakan metode nonprobability sampling dengan pendekatan Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang selanjutnya diolah menggunakan SPSS versi 24 dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasilnya adalah kategori usia terbanyak dewasa 75%, kategori jenis kelamin terbanyak perempuan 61%, kategori tingkat pendidikan terbanyak adalah pendidikan menengah 47%, kategori pengetahuan terbanyak baik 59%, dan kategori perilaku pencegahan covid-19 terbanyak baik 78%. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p untuk masing-masing hubungan variabel adalah usia (0,026), jenis kelamin (0,968), pendidikan (0,001) dan pengetahuan (0,000) dengan tingkat signifikansi a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk usia, pendidikan dan pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19 artinya orang yang dewasa, tingkat pendidikannya tinggi dan pengetahuan baik memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik. Namun untuk jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19, artinya seorang yang berjenis kelamin perempuan bisa saja memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang kurang baik. Sehingga perlu kedewasaan, peningkatan kualifikasi pendidikan dan pengetahuan yang baik agar memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik pula.
Abstrak: Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana banjir yang sangat berisiko mengakibatkan kerugian materi hingga korban jiwa. Berdasarkan pengamatan selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan pasca bencana (post event) berupa emergency response dan recovery daripada kegiatan sebelum bencana berupa disaster reduction atau mitigasi dan disaster preparedness. Padahal, apabila kita memiliki sedikit perhatian terhadap kegiatan-kegiatan sebelum bencana, kita dapat mereduksi potensi bahaya/kerugian (damages) yang mungkin timbul ketika terjadi bencana banjir. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir melalui edukasi dan simulasi menggunakan Tabletop Disaster Exercise (TDE). Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar dengan jumlah peserta 30 masyarakat di RW 10, Kel Batua, Kec Manggala Makassar. Kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi berupa penyuluan kesehatan tentang bencana banjir dan simulasi bencana banjir menggunakan table top disaster. Untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan ini, maka tim membagikan angket untuk menilai kesiapsiagaan perserta terhadap bencana banjir. Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar serta telah terjadi peningkatan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat yaitu 30 (100%) peserta berada dalam kategori baik dalam menghadapi bencana banjir sehingga diharapkan masyarakat dapat meminimalisir dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir.Abstract: Indonesia is one of the countries that are prone to flood disasters that are very risky to cause material losses to fatalities. Based on observations so far, we do more post-disaster activities (post events) in the form of emergency response and recovery than activities before disasters in the form of disaster reduction or mitigation and disaster preparedness. In fact, if we have more attention to activities before the disaster, we can reduce the potential danger / loss (damages) that may arise when a flood disaster occurs. The purpose of this activity is to increase knowledge and preparedness in the face of flood disasters through education and simulation using Tabletop Disaster Exercise (TDE). This activity was held in the working area of the “Puskesmas” Batua Makassar with a total of 30 participants in RW 10, District Manggala, Makassar City. The activities carried out are education in the form of health counseling about flood disasters and simulation of flood disasters using table top disasters. To evaluate the success of this activity, the team distributed questionnaires to assess the preparedness of participants for flood disasters. This activity is carried out well and smoothly and there has been an increase in public knowledge and preparedness, namely 30 (100%) participants are in the good category in dealing with flood disasters so that it is hoped that the community can minimize the impact and losses caused by flood disasters.
Being physically disabled due to a natural disaster is a traumatic experience in a person's life that can make a person feel slumped and helpless in his life. It takes a psychotherapeutic intervention such as Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to foster resilience of victims of natural disasters who have physical disabilities in order to be able to bounce back, be productive, and be able to play their role again in society. The purpose of this study was to analyze the effect of ACT therapy on increasing the resilience of victims of natural disasters in Sigi who experienced physical disabilities. The research method used is quasy experiment with a one group pre-post test approach. The number of samples in this study was 22 respondents collected using purposive sampling techniques. This research was conducted in August-September 2022 in Sigi Regency, Central Sulawesi Province. The statistical test used is the Wilcoxon test. The results of this study showed that there was an effect of ACT therapy on increasing respondents' resilience (p=0000). In addition, this study showed that after being given ACT therapy, most respondents' resilience was in the high category (59%). This study indicates that a person who experiences a traumatic event such as a physical disability due to a natural disaster will face a difficult time in life, psychological vulnerability and the ability to cultivate low resilience. Therefore, it is important for health providers to pay attention to psychological aspects, as well as provide psychotherapeutic interventions such as ACT to victims of natural disasters, especially those who experience physical disabilities in the rehabilitative phase so that they can accept themselves, be committed, productive, and return to play their role in society
Bullying sudah menjadi masalah global yang kerap dijumpai dan dihadapi banyak orang khususnya remaja, baik sebagai pelaku bullying maupun korban dari perilaku bullying. Bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik maupun mental yang dilakukan oleh anak ataupun sekelompok anak terhadap anak yang lain. Kejadian bullying yang dihadapi remaja dapat berdampak pada efikasi diri remaja. Efikasi diri merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi sehingga dapat mencapai tujuan yang dalam mengatasi hambatan yang di alami. Remaja dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan kontrol kinerja yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah propotional stratified random sampling dengan jumlah sampel 200 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner. Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai ? = 0,000 dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05. Hal ini menunjukkan p<?, artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Dengan demikian semakin tinggi perilaku bullying maka semakin rendah efikasi diri remaja ataupun sebaliknya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.