Sering kita mengalami dalam keseharian pada saat musim hujan adanyapengaruh kilatan halilintar pada pesawat televisi kita menjelang bunyiguruh yang mengikutinya. Atau pengaruh telepon seluler (yangberdekatan) pada tayangan televisi menjelang ponsel tersebut berdering.Sehingga pengaruh pancaran energi gelombang elektromagnetik itumemang ada dan terjadi. Fakta pengalaman itu kemudian melahirkananggapan bahwa setiap sumber energi gelombang elektromagnetik(GEM), jauh maupun dekat dapat mempengaruhi sistem elektronik yanglain di seputar sumber tersebut. Hal ini melahirkan juga kekuatiran, bahwasetiap peralatan elektronik yang berada on-board di pesawat penumpangkomersial akan mengganggu peralatan navigasi udara dan komunikasipilot pesawat bersangkutan. Dalam paper ini, akan dikaji pengaruhtersebut pada penggunaan peralatan elektronik khususnya telepon selulerdalam transportasi udara komersial terhadap kecelakaan penerbangan.Kajian ini akan didukung oleh satu penelitian lapangan pengaruh/efekinterferensi terhadap kinerja peralatan navigasi dan komunikasi dalampenerbangan tersebut di Indonesia. Penelitian dijalankan di PusatPemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Garuda (GMF, Garuda MaintenanceFacilities) di Bandara Soekarno-Hatta-Cengkareng.
The increasing number of operators, making competition in the telecommunications industry are becoming increasingly stringent. These circumstances spurred operators to compete in achieving the best quality of services. Macro Additional 3G Sector (LTC) Project is one effort of the operator in maintaining the quality of data services. The general philosophy of the design of telecommunications networks are getting the best performance with minimal implementation costs. In this work will be analyzed with the techno-economic approach for the feasibility of the implementation of 3G Macro Additional Sector Project by operator telecommunication in Jakarta. Analysis model used is based on the principle of techno-economic by throughput and number of user approach with bottom-up models, to determine the design of 3G Macro Additional Sector Project, and then measure the feasibility of the costs incurred for the implementation of 3G Macro Additional the Sector Project.Keywords: Low Throughput, users demand,, Revenue, CAPEX, OPEX, NPV, IRR, PBP Abstrak Meningkatnya jumlah operator, membuat persaingan di industri telekomunikasi menjadi semakin ketat. Keadaan ini membuat operator bersaing dalam mencapai kualitas layanan terbaik. Proyek Macro Additional 3G Sector (LTC) merupakan salah satu upaya operator dalam menjaga kualitas layanan data. Filosofi umum perancangan jaringan telekomunikasi mendapatkan kinerja terbaik dengan biaya implementasi minimal. Dalam karya ini akan dianalisis dengan pendekatan tekno-ekonomi untuk kelayakan pelaksanaan Proyek Sektoral Macro Macro oleh operator telekomunikasi di Jakarta. Model analisis yang digunakan didasarkan pada prinsip tekno-ekonomi melalui throughput dan jumlah pendekatan pengguna dengan model bottom-up, untuk mengetahui disain Proyek Sektor Tambahan Makro 3G, lalu mengukur kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi 3G. Makro Tambahan Proyek Sektor.
Era konvergensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi(TIK), telah mengubah tatanan industri dan memerlukan perubahan kebijakan/regulasi. Perubahan tersebut, dibutuhkan agar dapat menampung kemajuan teknologi dan inovasi untuk pengembangan industri kedepannya. Solusi regulasi tersebut telah mulai dibangun dalam Rancangan Undang-Undang(RUU) TIK Indonesia. Yang menarik dari regulasi konvergensi TIK ini adalah pengaturan terhadap penyelenggaraan TIK, diantaranya; agar mengurangi kesenjangan digital(digital divide), perubahan struktur industri TIK dll. Hal ini, dikarenakan sistem pengaturan memiliki peranan penting untuk sistem lainnya dalam era konvergensi dalam bidang TIK
AbstrakOperasional dan pelayanan kepada nasabah suatu bank dengan system online sangat tergantung kepada kinerja dari jaringan komunikasi data, baik komunikasi data antara kantor pusat dengan kantor cabang maupun pelayanan langsung kepada nasabah melalui terminal atau channel transaksi. Biaya suatu bank untuk mengoperasikan jaringan komunikasi data merupakan salah satu biaya operasional bank yang terbesar. Usaha melakukan efisiensi biaya dan optimasi pemakaian data rate jaringan system banking online harus dilakukan guna menurunkan biaya operasional sekaligus peningkatan kinerja jaringan. Untuk itu digunakan kerangka kerja terukur berdasarkan e-TOM (Enhanced Telecom Operation Map). Untuk mendapatkan nilai-nilai Key Performance Indicators (KPI) dilakukan pengukuran terhadap besarnya data rate yang diperlukan oleh banking system, jumlah seluruh paket data yang ditransmisikan, besarnya data yang mampu ditransmisikan, dan banyaknya data yang tak dikehendaki pada segmen jaringan. Berdasarkan Key Performance Indicators (KPI) tersebut dilakukan perubahan setting data rate dan pengaturan alokasi port data komunikasi pada segmen jaringan hingga didapatkan nilai KPI terbaik.
Dengan lebih dari 1000 juta pengguna aktif berdasarkan survey 2017 perkembangan ini semakin meningkat setiap tahunnya. Perlu diketahui bahwa WhatsApp mempunyai suatu tabel database yang tersimpan secara rasahsia didalam sistem sistem Android yang selalu update secara realtime. Database ini selau dicadangkan secara otomatis melalui fitur autobackup yang tersimpan berbeda dengan database utama. Database hasil backup ini mempunyai format file .crypt12. File crypt12 ini tidak dapat diakses secara sembarang karena telah dienkripsi oleh apliksi ini.Beberapa penelitian telah banyak membahas tentang WhatsApp forensics diperangkat android dengan menggunakan beberapa medode salah satunya adalah metode “logical Extraction” .Dalam melakukan uji coba forensics muncul permasalahan ketika akan dilakukan uji forensics pengguna aplikasi telah menghapus percakapan yang telah dilakukan ini bertujuan untuk menghilangkan jajak dari pengguna WhatsApp. Didalam kasus ini sebenarnya kita dapat melihat percakapan yang telah dihapus dengan melihat data crypt12 dari WhatsApp dengan cara mendeskripsikan data base tersebut. Ada beberapa tools untuk mendeskripsikan file crypt12. Pada penelitian ini akan membandingkan tools untuk mendeskripsikan file data base WhatsApp. Hasil penelitian menghasilkan dalam menganalisa uji forensics tidak lah cukup hanya mengandalkan tools yang dibandingkan akan tetapi harus melihat database hasil deskripsi. File crypt12 (database backup) dan file asli dalam system pada dasarnya mempunyai isi yang sama, akan tetapi terjadi perbadaan dikarenakan dalam proses backup tidak lah update karena WhatsApp hanya akan membackup setian 24 jam sekali.
AbstrakIndustri manufaktur pada saat ini dituntut untuk mempunyai asset-asset dan proses-proses yang efektif dan efesien untuk dapat meningkatkan produktivitas secara terus-menerus agar dapat memenangkan persaingan. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi yang semakin pesat membuat PT. Indonesia Epson Industry dalam mencapai tujuan perusahaan dan melancarkan strategi bisnisnya menggunakan infrastruktur teknologi informasi pada proses produksi, penyelarasan antara tujuan bisnis perusahaan dan tujuan produksi dengan menggunakan infrastruktur teknologi informasi dipetakan, sehingga peningkatan produktivitas produksi dapat tercapai dengan optimalisasi infrastruktur teknologi informasi, pengukuran dengan metode IT Balanced Scorecard dilakukan untuk mengukur kinerja infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada, dengan begitu bisa didapatkan skala prioritas untuk mengoptimalisasikan infrastruktur teknologi informasi yang sekarang. Kata Kunci: Produktivitas produksi, optimalisasi infrastruktur teknologi informasi, IT Balanced Scorecard PENDAHULUAN Latar BelakangPT. Indonesia Epson Industry telah mencapai angka produksi sebesar 7 juta per tahunnya, dalam Fiskal Year 2010, kebijakan manajemen untuk menaikkan produksi ke angka 12 juta per tahun karena pangsa pasar yang selalu meningkat setiap tahunnya, berbekal filosofi Epson yaitu "Zero Based" yang berarti untuk mencapai tujuan tersebut, sebisa mungkin dihilangkan pekerjaan-pekerjaan yang double input, mengandung kesia-siaan(muda), intinya kita me-review ulang dan merubah cara kinerja kita tanpa mengurangi informasi dalam setiap proses pekerjaan kita.Pada dasarnya, kata optimalisasi mengacu pada pemilihan elemen yang terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia, dengan tujuan memecahkan 89
AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih opsi yang tepat bagi regulasi layanan pita frekuensi radio 2,3 GHz khususnya pita frekuensi radio 2360 -2390
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.