ABSTRAKTelah dilakukan kajian tentang aktivitas hambatan kombinasi madu mangga-susu probiotik Lactobacillus acidophilus (L.a) dan Lactobacillus casei (L.c) terhadap pertumbuhan Eschericia coli ATCC 6538 dan Staphylococcus aureus ATCC 8739. Susu fermentasi dibuat dengan cara inokulasi L.a dan L.c ke dalam susu perah pada suhu 43ºC, selanjutnya diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam. Metode difusi agar dengan media nutrient agar digunakan untuk menilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH susu fermentasi mencapai 5. Biomassa yang dihasilkan dihitung sebagai Angka Lempeng Total (ALT) L.a dan L.c masing-masing adalah 1,3 x 10 7 cfu/mL dan 20,7 x 10 13 cfu/mL. Diameter zona hambat kombinasi madu mangga-susu fermentasi L.c menunjukkan daya hambat maksimal terhadap E. coli dan S. aureuspada perbandingan 1:9, menghasilkan KHM masing-masing sebesar 10% and 5%. Kombinasi madu mangga-susu fermentasi L.c menunjukkan daya hambat maksimal terhadap E.coli dan S.aureus pada perbandingan2:8 dengan KHM masing-masing sebesar 6,25% dan 3,125%. ABSTRACTGrowth inhibitory activity of combination of mango honey-probiotic milk produced by Lactobacillus acidophilus (L.a) and Lactobacillus casei (L.c) against E. coli and S. aureus has been studied. The fermented milk was prepared by inoculating each probioticin milk at 43ºC and then incubated at room temperature for 24 hours. Diffusion agar technique by using nutrient agar media was used to assess the minimum inhibition concentration (MIC). Result of the research showed that pH of fermentation broth of the probiotic milk reached 5. Biomass obtained that calculated by Total Plate Count of L.a and L.c was 1.3 x 10 7 cfu/mL and 20.7 x 10 13 cfu/mL respectively. Inhibition zone diameter ofthe mangohoney-L.c showed an optimum antimicrobial effect against tested bacteria at 1:9 ratio. The MIC value against E. coli and S. Aureus was 15.7 ± 6,1 mm and 13.3 ± 3.0 mm respectively. The activity of mango honey-L. aexhibite dan optimum antimicrobial effect against tested bacteria at 2:8.The MIC value againstE. coli and S. Aureuswas14,7 ± 1,1mm and 13.3 ± 1.3mm respectively.
Penggunaan gentamisin untuk mengatasi infeksi kulit masih menduduki peringkat perlu perhatian, baik dalam bentuk sediaan injeksi, tetes mata, tetes telinga, maupun sediaan topikal. Penetuan kadar gentamisin menurut USP sampai saat ini masih menggunakan cara mikrobiologi, namun beberapa cara kimia menggunakan instrumen juga telah banyak dilaporkan. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri (KLT-Densitometri) untuk penentuan kadar gentamisin dalam sediaan krim. Kromatografi Lapis Tipis dilakukan pada Silika gel GF 254 menggunakan larutan pengembang KH 2 PO 4 20% dan penampak noda larutan ninhidrin 2% dalam metanol 96%. Kromatogram menghasilkan tiga noda, yang merupakan komponen gentamisin dengan rerata harga Rf 0,51, 0,47, dan 0,36. Ketiga noda memberikan serapan maksimum yang sama pada panjang gelombang 400 nm. Intensitas tertinggi diperoleh pada noda dengan harga Rf 0,51 yang merupakan komponen mayor, dengan nilai batas deteksi atau limit of detection (LoD) dan batas kuantitasi atau limit of quantitation (LoQ) masing-masing 0,019 µg dan 0,064 µg. Parameter validasi yang lain untuk penetapan kadar gentamisin dalam krim memenuhi persyaratan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.