Masyarakat Film Indonesia merupakan bagian dari masyarakat sipil Indonesia yang memiliki perhatian dalam perkembangan perfilman Indonesia. Penelitian ini membahas tentang upaya MFI dalam mendorong demokratisasi di Indonesia. Mereka menuntut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman perlu direvisi, karena dianggap tidak relevan. Teori yang akan digunakan dalam artikel ini untuk menganalisis upaya MFI adalah teori masyarakat sipil dan perannya dalam mendukung demokratisasi oleh Larry Diamond dan Els van Enckevort. Temuan artikel ini adalah; MFI berhasil mendorong Mahkamah Konstitusi untuk merevisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Film dengan menjadikan IMLPC (Indonesian Media Law and Power Centre) sebagai konsultan, mencari saksi dan mengumpulkan bukti yang terkait dengannya, membuat perbandingan dengan UUD 1945 sebagaimana telah diubah, dan mempublikasikan komunitas.
Abstrak ASEAN membentuk integrasi ekonomi, seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+1, dan ASEAN Economic Community (AEC), untuk meningkatkan perdagangan intra dan investasi antarnegara ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dampak integrasi ekonomi ASEAN terhadap ASEAN FDI (AFDI) dan perdagangan intra ASEAN (AIT). Penelitian ini menggunakan data sepuluh negara ASEAN dan enam negara mitra selama periode 2001-2017 dan di estimasi dengan menggunakan Generalized Least-Square (GLS). Hasil estimasi menunjukkan CEPT-AFTA ASEAN6 tidak dapat meningkatkan AIT dan AFDI. Dampak positif CEPT-AFTA pada AFDI dan AIT hanya terjadi pada tahun 2015, meskipun dampak pada AIT tidak signifikan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa AFTA+ dapat meningkatkan AIT dan AFDI antara negara-negara ASEAN+6. AEC memiliki dampak positif pada AFDI dan dampak negatif pada AIT. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa jika dengan kerangka ASEAN+ menyebabkan investment creation di kawasan ASEAN+6. Untuk memperkuat perdagangan dan investasi, maka pemerintah perlu memperkuat kerja sama melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Kata Kunci: ASEAN, FDI, AFTA, Perdagangan Intra, AEC Abstract ASEAN created several economic integrations, such as the ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+1, and ASEAN Economic Community (AEC), to increase intra-trade and investment between ASEAN countries. This study aimed to examine the impact of ASEAN economic integration to ASEAN FDI (AFDI) and ASEAN Intra-Trade (AIT). The data consists of ten ASEAN countries and six partner countries from 2001 to 2017. It was estimated using the Generalized Least-Square (GLS). Estimation results showed that CEPT-AFTA ASEAN6 could not increase AIT and AFDI. The positive impact of CEPT-AFTA on AFDI and AIT occurred in 2015, with insignificance on AIT. The study also indicated that AFTA+ could increase AIT and AFDI between ASEAN+6 countries. Contrarily, AEC provided a positive impact on AFDI and an insignificant negative impact on AIT. The study concluded that the ASEAN+ framework causes investment creation in ASEAN and partner countries. The government needs to strengthen cooperation through Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) to escalate FDI and trade. Keywords: ASEAN, FDI, AFTA, Intra-Trade, AEC JEL Classification: F13, F14, F15
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.