<div class="WordSection1"><div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="left"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p><em>The community has an important role in breaking the chain of transmission of COVID-19 so as not to cause new sources of transmission/clusters in places where the movement of people, the interaction between humans, and large gatherings of people occurs. The community must be able to carry out activities again in the COVID-19 pandemic situation by adapting to new habits that are healthier, cleaner, and more obedient, which are implemented by all components in the community and empower all existing resources. The community's role in breaking the chain of transmission of COVID-19 (the risk of contracting and transmitting it) must be done by implementing health protocols.</em><em> </em><em> To provide an overview of the behavior and response of the community to implement health protocols by the Covid-19 Education Team in public places during the New Normal era in the city of Dumai.</em><em> </em><em> This study is research with a qualitative approach. The data used in this study is to use observation which sees and directly observes people's behavior in the field and also takes some data online due to situations that require social distancing. This research was carried out in several public places, including the task stations of the Dumai City Covid-19 Education Team, which began in June-July 2020. The research subjects were the sources of data observed by the research problem.</em><em> </em><em> In general, the behavior and response of the community to the implementation of health protocols during the New Normal period in public places by the Covid-19 Education Team could have been better. Moreover, several factors cause this, namely education, knowledge, and the community's economy. As well as developing issues, public confidence decreases about the dangers of the Covid-19 virus. The educational activities provided will only be meaningful if there is compliance and mutual community support. </em><em></em></p></td></tr></tbody></table></div></div>
Tuberkulosis merupakan penyakit menular dengan jumlah kematian 34 orang per 100.000 penduduk. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengobatan tuberkulosis menjadi penting dari segi penghantaran obat maupun efektivitas obat. Kopolimer etil selulosa-graft-poli(2di(metilamino)etil akrilat) atau ES-g-PDMAEA mempunyai potensi sebagai pembawa obat karena dapat membentuk misel yang sesuai untuk jenis obat hidrofobik yaitu rifampisin. Pemahaman perilaku molekular dan interaksi ES-g-PDMAEA terhadap rifampisin menjadi bagian yang penting dalam sintesis dan aplikasi kopolimer dari etil selulosa kedepannya. Berdasarkan simulasi dinamika molekul menggunakan GROMACS 2020.6, ES-g-PDMAEA menghasilkan pola loading rifampisin yang mirip dengan pola loading dari etil selulosa (ES). Pola unloading dari ES-g-PDMAEA menunjukkan tren data yang lebih baik dibandingkan dengan ES dari segi pergeseran puncak Radial Distribution Function yang diamati untuk rifampisin dari jarak 0,86 menuju 0,96 nm.
Hiperglikemia merupakan suatu permasalahan pasien Diabetes Melitus, kondisi hiperglikemia yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan komplikasi seperti gangguan aliran pembuluh darah perifer, menyebabkan ulkus diabetik. Gangguan vaskularisasi dapat dicegah dengan penerapan terapi fisik modalitas untuk meningkatkannilai ABI. Tujuan penelitian untuk melihat intervensi terapi modalitas terhadap nilai ABI pada penderita Diabetes Melitus. Desain penelitian adalah Quasi Experiment Prepost test two groups dengan 68 responden.Hasil penelitian menujukkan ada peningkatan nilai ABI sesudah dilakukan intervensi.Kesimpulan terjadi peningkatan nilai ABI pada kelompok setelah dilakukan intervensi. Intervensi terapi fisik modalitas dapat direkomendasikan sebagai terapi alternatif sebagai pencegahan komplikasi penyakit arteri perifer.
Diabetes Melitus (DM) telah menjadi masalah kesehatan di seluruhidunia khususnya di negaraiberkembang karenaitingginya angka komplikasi akibat penyakit tersebut. Salah satu faktor pencetus penyakit DM adalah pola hidup yang tidak sehat.Oleh karena itu pola hidup sehat harus diterapkan agar terhindar dari penyakit DM serta komplikasinya.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman pentingnya pencegahan dan komlikasi DM melalui edukasi pola hidup sehat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan seperti kadar gula darah, tekanan darah, berat badan serta pemberian edukasi dengan sasaran kepada lansia masyarakat desa Pati’di Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju sebanyak 100 orang. Edukasi meliputi pengertian DM, penyebab dan faktor resiko, tanda gejala, jenis diabetes melitus, proses terjadinya penyakit, pencegahan DM serta penatalaksanaannya. Pelaksanaan edukasi dilakukan dengan Metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Adapun proses penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis sebelum dan sesudah edukasi. Hasil analisis membuktikan bahwa tingkat pengetahuan Masyarakat desa Pati”di terkait penyakit DM Sebelum dilakukan edukasi sebesar 81 orang mempunyai pengetahuan kurang dan 19 berpengatahuan baik, setelah diberikan edukasi berubah menjadi 88 orang berpengatahuan sangat baik dan 12 orang berpengetahuan baik. Evaluasi proses menunjukkan keaktifan dari peserta edukasi dari awal sampa akhir kegiatan. Simpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah edukasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit DM. Disarankan agar edukasi DM dapat dilakukan sejak dini di usia produktif sebagai upaya pencegahan dan sebelum terjadinya komplikasi.
Diabetes Melitus telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia khususnya di negara berkembang karena tingginya angka komplikasi akibat penyakit tersebut. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengawasan medis, edukasi dan perawatan diri secara berkelanjutan sebagai pencegahan terhadap terjadinya komplikasi. IDF mengungkapkan prevalensi Diabetes di Dunia pada tahun 2017 sebanyak 415 juta orang, prevalensi ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah Pasien Diabetes di Asia Tenggara sebanyak 87 juta orang dimana Indonesia menempati urutan ke 6 dunia. hal yang dihadapi masyarakat Desa Pati’di, Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju adalah masalah kesehatan. Dimana masyarakat kurang peduli tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pemeriksaan kadar gula darah (KGD). Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darag dalam tubuh apakah dalam batas normal, kurang atau melebihi batas normal. Sedangkan di lapangan masyarakat masih apatis dalam melakukan pemeriksaan, hal ini salah satunya disebabkan oleh karna kurangnya pengetahuan dan masalah ekonomi masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dimana peserta kegiatan pengabdian ini menjadi lebih paham dan lebih tahu tentang bagaimana cara dalam menjaga kadar gula darah untuk mencegah terjadinya komplikasi khususnya dimasa pandemic ini. Penilaian tersebut didasarkan atas respon dan antusiasme peserta dalam menerima materi yang diberikan. Termasuk respon positif peserta dalam menjawab pertanyaan secara benar Ketika diberikan pertanyaan oleh pemateri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.