Leaving the XX century and entering the XXI century, the development of society was marked by the emergence of a new form of society, the information society The objective conditions faced by the Indonesian people today are severe conditions that can be seen in various dimensions of the problem, from the limited issue of public guarantees, low human quality, conflicts and violence that have emerged, to the government's low credibility.The spirit of nationalism or nationalism must be nurtured and developed to be relevant to today's challenges. Related to the concept of nationalism, Democracy education needs to be implemented because the nation's democratization process is very dependent on education. A democratic state of education constraints choice among good lives not only out of necessity but out of concern for civic virtue. Multicultural education is in line with the development of democracy. For Indonesia which is multi-ethnic, education that enhances multicultural spirit is an urgent need. Learning history has important relevance related to the formation of national character. Based on learning style tests, students are grouped in the categories of visual students and auditory students. For the experimental class the visual students were 42 people, and the auditory students were 45 people. In the control class, there were 26 visual students, and 21 auditory students. Based on data from previous research results obtained ¬ score learning outcomes for the visual experimental class and auditory experimental class. where for the visual experimental class the average value of the posttest and pretest was 151.12 and 140.56, while for the average posttest and pretest the auditory experimental group was 151.89 and 140.18. person.
Kemultikulturan merupakan suatu kekuatan dan kelemahan bagi sebuah bangsa oleh karena itu, kemultikulturan harus dikelola untuk menghindari disintegrasi. Salah satu solusi alternative dalam mengelola kemultikulturan pada pedesaan adalah dengan cara mengemas kemultikulturan tersebut menjadi daya tarik wisatawa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis wujud multikultural masyarakat Desa Patoman Blimbingsari, Banyuwangi dan menganalisis model desa wisata berbasis multikulturalisme di Desa Patoman, Blimbingsari, Banyuwangi. Metode penelitan yang digunakan adalah Deskriftif Kualitatif. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud kemultikulturan terintegrai dalam nilai-nilai yang terkandung dalam kemultikulturan masyarakat Desa Patoman meliputi: Nilai Social, Simpati, Toleransi dan Empati, Religious, Nasionalisme, Gotong Royong, Demokrasi, Bersahabat/Komunikatif, kecintaan terhadap lingkungan, cinta damai, dan peduli sosial. Selain itu, terjadi interaksi intra dan antar agama dengan pola interaksi asosiatif. Sedangkan model desa wisata berbaisis multikultur yang berkembang menggunakan model terpadu dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari indikator yang ada berupa demand, suplay, dan ekternal factor dengan didukung oleh sistem pemberdayaan masyarakat desa.
This article attempts to analyse the cultural values that exist in the village of Patoman and how to manage the Kemultikulturan resulting in the harmony of both inter religious, ethnic, ethnic, and cultural. The method used in this study is qualitative deskriftif analysis with the steps: 1) Determination of the research site; 2) research time; 3) forms and strategies used qualitative descriptive analytic; 4) data retrieval techniques in the form of in-depth interviews, direct observation, and document studies; 5) data validation by using data triannggulation, researcher, theory, and Methodelogis; 6) While the data analysis technique uses qualitative data analysis techniques which include data collection, data reduction, data feeds, and withdrawal/verification. The results showed that the values contained in the modernation of Patoman village community include: Social value, sympathy, tolerance and empathy, religious, nationalism, Gotong Royong, democracy, friendly/communicative, love for the environment, peace and social care. In managing the Kemultikulturan in Patoman village is carried out in several ways, namely dialogue and cooperation between religious people, believing their own religion and respecting the religion of others, mutual prayer, intercultural communication, tolerance, sympathy, and empathy, the national village, the national interweaving Forum, and the inter-religious harmony Forum.
Pembelajaran daring mempunyai kelehaman yaitu mahasiswa merasa bosan karena proses pembelajaran monoton dan kurang menarik. Sehingga mahasiswa tidak tertarik belajar dan menyelesaikan pembelajaran yang dilakukan di e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran project-based learning (PjBl) berbantuan penilaian teman sebaya dalam pembelajaran daring untuk meningatkan kemampuan berpikir Kritis mahasiswa. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester II PGSD yang ada di Singaraja yang berjumlah 170 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan tes. Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh. Pengujian hipotesis digunakan adalah uji-t untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji dilaksanakan dengan langkah membandingkan t hitung dengan t tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. yang diperoleh kurang dari 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang dibelajarakan project-based learning (PjBl) berbantuan teman sebaya dengan mahasiswa yang dibelajarkan tanpa pembalajaran project-based learning (PjBl) berbantuan teman sebaya. Implikasi penelitian ini diharapkan dengan adanya model pembelajan ini mahasiswa akan belajar lebih aktif dalam membangun pengetahunnya sendiri yang berdampak terhadap kemampuan berpikir kritis.
ABSTRAKTujuan pengabdian ini adalah untuk melatih masyarakat dalam memproduksi dan melakukan pengemasan gula semut berbahan nira kelapa. Lokasi pengabdian berada di Dusun Patoman Tengah, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Sementara itu, mitra yang dijadikan objek pengabdian adalah kelompok masyarakat tidak produktif dalam meproduksi gula merah dan masyarakat yang dulu pernah memproduksi gula merah cetak akan tetapi sekarang sudah berhenti karena berbagai macam masalah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan mendatangkan tenaga ahli dari Desperindag Banyuwangi yang menguasai bidang pembuatan gula semut. Proses produksi gula semut di Desa Patoman dimulai dari penyaringan nira kelapa menggunakan kain penyaring untuk membuang kotoran-kotoran, nira kelapa yang sudah bersih selanjutnya dimasukkan ke dalam wajan dan kemudian dimasak dengan kompor. Setelah nira kepala menjadi kental dilanjutkan dengan solidifikasi (pemadatan). Nira kelapa yang sudah padat terus diaduk hingga menjadi kristal (pengkristalan). Setelah berbentuk kristal dilakukan pula penghalusan dengan menggunakan ulekan berbahan kayu. Setelah itu dilakukan penyaringan dengan menggunakan ayakan yang sudah disiapkan. Gula semut selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari selama 3-4 jam. Terakhir dilakukan pengemasan gula semut dengan menggunakan plastik dan botol plastik. ABSTRACTThe purpose of this service is to train the community in producing and packaging sugar ants made from coconut sap. The service location is in Patoman Tengah Hamlet, Patoman Village, Blimbingsari District, Banyuwangi Regency. Meanwhile, the partners that were made the object of service were unproductive groups of people in producing brown sugar and people who had previously produced printed red sugar but had now stopped because of various kinds of problems. The method used in this training is to bring in experts from the Desperindag Banyuwangi who master the field of making ant sugar. The sugar production process of ants in Patoman Village starts from filtering coconut sap using a filter cloth to remove impurities, the clean coconut juice is then put into a pan and then cooked with a stove. After the head juice becomes thick, it is continued by solidification (compaction). Solid coconut sap continues to stir until it becomes a crystal (crystallization). After the crystal is formed, refinement is also carried out by using wood made of pressure. After that filtering is done using a sieve that has been prepared. The ant sugar is then dried under the sun for 3-4 hours. Finally, the packaging of ant sugar is done using plastic and plastic bottles.
The purpose of this study was to see the effect of the Tri Hita Karana-oriented Value Clarification Technique (VCT) learning model on the spiritual attitudes and social attitudes. The sample in this study were students of class G and B semester I of the PGSD Department in the 2022/2023 school year. This type of research is quasy experimental research. The data method used in this research is the observation method and the questionnaire method. Observation methods and questionnaires were used to collect data on students' social attitudes and spiritual attitudes. The data analysis used in this study was Manova. Based on the research that has been done, it can be denied that: 1) there is a significant effect of the Tri Hita Karana-oriented VCT learning model with the students' spiritual attitude, 2) there is a significant influence on the Tri Hita-oriented VCT learning model on the student's social attitude, and 3) Simultaneously, there is a significant effect of the Tri Hita Karana oriented VCT learning model on students' spiritual attitudes and social attitudes
Pembelajaran daring tidak selamanya baik banyak masih kekurangannya salah satunya adalah mahasiswa merasa bosan karena proses pembelajaran monoton dan kurang menarik. Sehingga mahasiswa tidak tertarik belajar dan menyelesaikan pembelajaran yang dilakukan di di e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model model Project-Based Learning berbatuan penelian teman sebaya terhadap hasil belajar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian semu. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan posttest only control group design Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester II PGSD yang ada di Singaraja yang berjumlah 170 mahasiswa yang tersebar secara merata di 6 kelas yaitu kelas A-F. Data diperoleh dari hasil perhitungan skor tes hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis dengan uji t diperoleh terdapat perbedaan antara mahasiswa yang belajar dengan model Project-Based Learning berbatuan penelian teman sebaya dengan mahasiswa yang belajar dengan daring. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00. Jadi, model Project-Based Learning berbantuan penilaian teman sebaya memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar. Sehingga di rekomdasikan sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran daring.
Pembelajaran daring juga mempunyai keterbatasan karena metode yang digunakan bersifat monoton sehingga berdanpak terhadap hasil belajar siswa serta berdampak terhadap rendahnya kempuan social mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pembelajaran daring berbantuan Paired Storytelling terhadap hasil belajar mahasiswa PGSD. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian semu. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VI PGSD yang ada di Singaraja yang berjumlah 176. Data diperoleh dari hasil perhitungan skor tes hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial.Hasil analisis dengan uji t diperoleh terdapat perbedaan antara mahasiswa yang belajar secara daring berbatuan paired Storytelling dengan mahasiswa yang belajar secara daring. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00. Terdapat perbedaan antara mahasiswa yang belajar secara daring berbatuan paired Storytelling dengan mahasiswa yang belajar secara daring.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.