Mathematics is still viewed as a culture-free subject. This forms a negative perception for students on mathematics. Most students assume that mathematics and culture are not related. This may occur because mathematics taught in school is not contextual and far from the reality of everyday life. Historically, mathematics has become a part of everyday life. As a maritime nation, Indonesia has a diverse culture. But many teachers are not yet aware of the integration of the culture into mathematics learning. Barongko cake is one of the Buginese cultural heritages. Buginese people have unconsciously been practicing mathematics in making these cakes. Therefore, this research aims to explore activities in making Barongko cakes in the Buginese community that involves mathematical concepts. This research is a qualitative descriptive with an ethnographic approach. The data collection methods are carried out through observation, documentation, interview with an expert in making Barongko cake. This research found that Barongko making process involves mathematics in the concept of division, congruence, and similarity, as well as a triangular prism, and half sphere. This cake has the potential to be used as a source of contextual mathematics learning in schools.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara matematika dan budaya, khususnya pada kebudayaan masyarakat Bugis. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi etnomatematika pada makanan tradisional Bugis yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah human instrument, di mana peneliti berhubungan langsung dengan penelitian dan berperan sebagai pengumpul data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian diperoleh beberapa makanan tradisional Bugis, yaitu barongko, onde-onde, doko-doko, paso, tumpi-tumpi, jompo-jompo, burasa', dan putu coppa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan tradisional Bugis tersebut mengandung konsep matematika yaitu geometri khususnya bangun datar dan bangun ruang. Tumpi-tumpi, jompo-jompo, dan burasa' mengandung konsep bangun datar, sedangkan barongko, onde-onde, doko-doko, paso, dan putu coppa mengandung konsep bangun ruang. Makanan tradisional Bugis tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar matematika di sekolah khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah. Dengan demikian, pembelajaran matematika akan lebih bermakna karena sumber belajarnya berasal dari lingkungan budaya mereka sendiri.

Ethnomathematics can empirically improve the cognitive abilities of students in elementary and secondary schools. However, in undergraduate study, there are still limited studies on integrating ethnomathematics in learning resources. This study aims to apply interpolation in modelling polynomial functions and integral volume on the shape of Buginese and Makassarese traditional foods. Furthermore, it can be used by students as relevant learning resources regarding interpolation and the concept of volume of solid of revolution (VOSR). This is a qualitative study using an ethnographic approach. The data were collected through observations to obtain general information, interviews with informants to find out food-making techniques, and documentation to obtain physical models of each type of food. Data Analysis Techniques consist of the domain analysis to obtain an overview of Buginese and Makassarese traditional foods and the taxonomic analysis to categorize mathematical concepts obtained from the modeling and simulation. The result of this research reveals that lammang is suitable with the slabs. It can be represented as constant functions that revolved around the x-axis or the y-axis. While paso, bolu cukke, and cantik manis as well as barongko batara, Putu, and cucuru can be outlined in linear functions rotating about the x-axis, y-axis, or others fixed-line. They meet the criteria of the disks method. However, they are described in the function of polynomials of n-degree. The use of washers can be described in the model of blundered and sarang semut with a hole in the middle caused by the intersection of two curves rotated about the x-axis or the y-axis. For shells, the model can be applied to determine the cover volume of the cover of pisang ijo flour and onde-onde. Thus, all types of traditional foods in this study can be appropriate objects for a learning resource in modelling the VOSR.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh game online mobile legends terhadap minat belajar mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif korelasional, dimana populasi yang diambil yaitu mahasiswa/i aktif FST UINAM yang bermain game online mobile legend. Untuk menentukan sampel digunakan teknik quota sampling dengan menentukan porsi sebanyak 10 orang tiap jurusan di Faklutas Sains dan Teknologi. Pengambilan data responden melalui google form kemudian data diolah dengan aplikasi SPSS. Game online mobile legend adalah salah satu dari 5 besar game MOBA yang paling banyak dimainkan di pasar android dan banyak digemari oleh kaum pelajar tidak lain ialah mahasiswa. Variabel game online mobile legends terdiri dari tiga indikator yaitu: 1) Terpaan Media, 2) Motivasi Bermain dan 3) Perilaku Imitasi. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan uji hipotesis diperoleh nilai F hitung 3,620>F tabel 2,71 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Terpaan Media (X1), Motivasi Bermain (X2) dan Perliaku Imitasi (X3) secara simultan terhadap Minat Belajar (Y). Nilai R2 (R Square) sebesar 0,112 artinya pengaruh variabel Game Online Mobile Legend terhadap Minat Belajar sebesar 11,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dikaji pada penelitian ini.

No abstract

Model epodemik SIR merupakan salah satu model matematika di bidang epidemiologi. Model ini terbagi ke dalam tiga subpopulasi yaitu Susceptible, Infection, dan Removed.. Pada paper ini, dilakukan analisis terhadap penyakit yang disebabkan oleh COVID-19. Dari model SIR yang telah dibentuk, diperoleh 0 = + . Pada simulasi numeric yang dilakukan dengan mengambil initial value berdasarkan waktu mulai diterapkannya PSBB di beberapa wilayah di Indonesia yaitu pada tanggal 07 April 2020 dan disusul beberapa wilayah lainnya, diketahui bahwa jumlah individu terinfeksi akan semakin menurun dan sebaliknya jumlah individu sembuh akan meningkat jika PSBB diberlakukan.

Penelitian ini membahas tentang model Susceptible Exposed Infectious Recovered (SEIR) penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) untuk memprediksi laju penyebaran penyakit ISPA di Kabupaten Bulukumba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  model penyebaran penyakit ISPA dengan menggunakan SEIR, untuk mengetahui analisis titik kesetimbangan dan kestabilan dari model penyebaran penyakit ISPA dan untuk mengetahui simulasi dari model tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh model matematika SEIR yang terdiri dari tiga persamaan differensial yang mempresentasikan laju peningkatan atau penurunan disetiap kelompok indivisu. Dari model tersebut diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit, endemik penyakit dan Reproduksi Dasar.

Indonesian government issued a policy of e-learning system to replace offline learning during this global pandemic. Parents must be adaptable quickly, being companions or second teachers, although not all parents are prepared for this changing. The important to note is the ability to be mentors and the psychology of parents. The method used is the chi-square test with SPSS application. Respondents were 215 parents of students by a questionnaire instrument (G-form) at Sulawesi island in random sampling technique. By the results of this research in using the chi-square method, there is a relation between the readiness of parents in e-learning assistance with the psychological sides of parents, such as emotions, fatigue and stress in the case study of parents in Sulawesi island. This research can be improved by expanding the sample to all islands in Indonesia and also as an education for parents to provide the variety fun learning assistants for their children by the qualified psychological readiness.