AbstrakPenelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk nilai moral yang ada di dalam cerita rakyat di Banten. Moral merupakan pengajaran baik atau buruk perbuatan dan tingkah laku. Moral dapat digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan baik dan buruknya akhlak atau perilaku seseorang. Cerita rakyat adalah sebuah cerita yang berkembang dan hidup di suatu masyarakat. Cerita rakyat pada zaman dahulu disebarkan dari mulut ke mulut, meskipun pada saat ini sudah banyak cerita rakyat yang ditulis. Di dalam sebuah cerita rakyat, terdapat nilai moral budi pekerti yang digambarkan melalui cerita atau tokoh-tokohnya. Nilai moral tersebut dapat dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kualitatif Sumber data dalam penelitian ini adalah enam cerita rakyat dari Banten diantaranya Masjid Terate Udik yang Keramat, Legenda Batu Kuwung, Legenda Gunung Pinang, Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari, Legenda Tanjung Lesung, Legenda Prasasti Mujul, dan Sultan Maulana Hasanuddin. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk nilai moral yang menunjukkan sikap terhadap sesama manusia diantaranya (1) saling membantu, (2) jujur, (3) menghargai orang lain, (4) bertanggung jawab, (5) menghargai perempuan, dan (6) menghormati orang tua. Kata kunci: nilai moral, cerita rakyat, banten A. PENDAHULUANSastra merupakan sebuah teks yang berisi pedoman atau instruksi dan mengandung suatu pengajaran. Sastra merupakan sebuah karya tulis yang berbeda dengan karya tulis lainnya. Perbedaan tersebut treletak pada cirinya diantaranya katakata, estetika, dan keaslian. Sastra juga memberikan pengetahuan dan wawasan umum mengenai manusia, sosial, lingkungan, dan gambaran lainnya dengan gaya yang khas.Dalam Bahasa Indonesia, istilah sastra merujuk pada sebuah karya yang mengandung unsur imajinatif dan keindahan yang dibuat oleh pengarang dengan mengimitasi atau meniru kondisi masyarakat yang sesungguhnya.Seiring perkembangan zaman, terdapat dua penggolongan sastra yang ada di Indonesia. Kedua penggolongan tersebut adalah sastra tulis dan sastra lisan. Sastra tulis merujuk pada karya sastra dalam bentuk tulisan dan sastra lisan merujuk pada karya sastra yang persebarannya melalui oral atau dari mulut ke mulut. Akan tetapi, sejauh ini sudah banyak sastra lisan yang mulai ditulis dan menjadi bagian dari sastra tulis. 238
Penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam teks Babad Tanah Jawa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Babad Tanah Jawa. Data penelitian ini berupa hasil telaah dokumen naskah lama Babad Tanah Jawa berupa kutipan-kutipan teks yang menunjukkan bentuk-bentuk nilai pendidikan karakter. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik noninteraktif dengan metode content analysis. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif.. Dalam teks Babad Tanah Jawa, terdapat tiga nilai pendidikan karakter yang dominan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut di antaranya (1) nilai karakter religius yang digambarkan melalui sikap yang sesuai dengan agama yang dianut, (2) nilai karakter semangat kebangsaan yang digambarkan melalui semangat mengusir penjajah di tanah Mataram, dan (3) nilai karakter cinta tanah air yang digambarkan melalui kegigihan menjaga tanah kerajaan agar tidak diambil oleh kerajaan lain.
Abstrak Puisi merupakan salah satu karya sastra yang memiliki fungsi estetik paling baik dan dominan. Hal ini terbukti bahwa puisi memiliki arti dan makna yang begitu indah. Keindahan puisi dapat diperoleh dari aktivitas pemadatan yakni mengemukakan sesuatu secara garis besarnya saja, sehingga puisi memiliki esensi dan menjadi ekspresi esensi. Kemudian ekpresi yang disampaikan melalui kiasan merupakan ekspresi tidak langsung. Ketaklangsungan ekspresi dalam puisi disebabkan oleh penggantian arti, penyimpanan arti, dan penciptaan arti (Pradopo, 2002: 315-318). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin dengan menggunakan pendekatan struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan struktural. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukannya keseluruhan struktur fisik dan struktur batin dalam puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin. Struktur fisik berupa wujud puisi, diksi, kata konkret, gaya bahasa dan citraaan. Sedangkan struktur batin yang dianalisis dalam puisi berupa tema, nada, suasana, dan amanat.Kata kunci : puisi, puisi tanah air, struktur puisi, pendekatan struktural
Penelitian ini membahas tentang bentuk-bentuk citra tokoh perempuan yang ada di dalam cerita rakyat Jawa Timur. Tokoh perempuan yang dibahas adalah tokoh utama dalam cerita. Pendekatan penelitian ini menggunakan feminisme dengan sumber data sepuluh cerita rakyat dari Jawa Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam cerita rakyat Jawa Timur yang menggambarkan citra perempuan. Keenam cerita rakyat tersebut menggambarkan dua bentuk citra tokoh perempuan, yaitu citra fisik dan tingkah laku atau psikis. Hasil penelitian ini menunjukkan yaitu terdapat dua bentuk citra perempuan, yaitu citra diri dan citra sosial. Citra fisik dideskripsikan melalui tokoh Putri Dyah Ayu Pusparani dan Putri Kemuning. Kedua tokoh tersebut digambarkan dengan fisik yang cantik. Selanjutnya, citra psikis tokoh perempuan digambarkan di antaranya citra perempuan baik hati melalui tokoh Putri Candra Kirana, citra perempuan setia melalui tokoh Dewi Sekartaji, citra perempuan sabar melalui tokoh Rara Anteng. Adapun citra sosial perempuan digambarkan dalam hubungan perempuan dengan masyarakat, yaitu perempuan berani mengambil keputusan digambarkan melalui tokoh Ratu Ayu Kencana Wungu. Kata-kata kunci: citra perempuan, cerita rakyat, Jawa Timur
Puisi merupakan cara yang digunakan pengarang untuk menyampaikan sesuatu yang sedang ia rasakan melalui pemilihan kata-kata yang apik. Puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi Djoko Damono merupakan puisi yang ditulis pada tahun 1989 lalu diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama Aggota IKAPI, Jakarta, pada tahun 2013. Sapardi memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan makna tersirat yang terkandung pada puisi”Dalam Doaku” tersebut. Pentingnya melakukan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bacaan hermeneutik dengan mengunakan kajian semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce pada puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi Djoko Damono. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi Djoko Damono. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya; (1) 7 ikon yang terdapat dalam puisi adalah kata memejamkan mata, menerima ketika, senantiasa, hinggap, menyusup dan mengusut; (2) 9 indeks yang terdapat dalam puisi adalah kata menjelma, meluas bening, melengkung hening, bersitahan, rahasia, bernyanyi, mencintaimu, dan keselamatanmu; serta (3) 9 simbol yang terdapat dalam puisi adalah kata subuh, cahaya pertama, muskil, mendesau, magrib, nun bersijingkat, doa, dan malamku.Kata Kunci: Puisi, Semiotik, Ikon, Indeks, Simbol
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.