Buzzer dan perang siber yang menyebar dalam aktivitas media sosial muncul karena eforia reformasi dan era digital media. Kebebasan menyampaikan pendapat dalam suatu negara demokrasi menjadi kebablasan akibat didukung teknologi media sosial. Hal ini menjadi sangat efektif ketika berubah menjadi ujaran kebencian, dukung mendukung, hingga perang siber setiap menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Penelitian ini menganalisis fenomena buzzer dan perang siber yang terjadi jelang Pemilu 2024 dalam sudut pandang Netizen Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data diambil melalui wawancara terhadap netizen yang menjadi opinion maker di media sosial. Hasil analisis menunjukan perang siber yang dilakukan oleh buzzer di media sosial dapat membentuk polarisasi netizen, yang dapat di identifikasi dari wacana, opini, isu maupun rumors berbagai kelompok kepetingan di mesia sosial. Temuan penelitian ini menerangkan adanya perubahan konsep opinion leader pada teori two step flow communication yang kini lebih mengedepankan opinion maker anonym dalam tradisi media baru.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.