ABSTRAKData Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD meningkat dua kali lipat dibandingkan Tahun 2010. Tiga kasus DBD tertinggi di Kota Pekanbaru, salah satunya berada pada kecamatan Tampan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Metode penelitian dengan desain Kasus Kontrol yang dilaksanakan pada bulan September-Desember 2011 di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jumlah sampel 224 terdiri dari 56 kasus dan 168 kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data untuk bivariat dengan uji Chi-Square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan untuk faktor Perilaku Masyarakat yang dominan berhubungan dengan kejadian DBD adalah variabel Kebiasaan menggantung pakaian, OR= 6,29 (95% CI: 3,09-12,81) dan faktor Kondisi lingkungan yang dominan berhubungan dengan kejadian DBD adalah variabel Keberadaan jentik pada tempat penampungan air, OR=6,35 (CI95%=2,12). Diharapkan pihak Puskesmas lebih mengintensifkan kegiatan pemeriksaan jentik berkala, masyarakat untuk lebih memperhatikan kegiatan 3M plus dan pelaksanaan PSN-DBD secara mandiri dan teratur serta memperhatikan perilaku menggantung pakaian. OR = 6.29 (95% CI: 3.09 to 12.81) and environmental conditions are dominant factors related to the incidence of dengue is the presence of variable larvae in the water penambungan place with OR = 6.35 (CI95% = 2.66 to 15.12). The health center is expected to further intensify the activities of larvae periodic inspection, the community to pay more attention to activities plus 3M and the implementation of PSN-DBD independently and regularly and observe the behavior of hanging clothes.
ABSTRAKTarget nasional pemberian ASI eksklusif adalah 80 %. Laporan Dinas Kesehatan Propinsi Riau, cakupan pemberian ASI Eksklusif untuk wilayah Riau tahun 2010 adalah 25,40%. Puskesmas Rambah Hilir I merupakan salah satu dari 4 puskesmas di Kabupaten Rokan Hulu dengan angka pencapaian yang rendah yaitu 26,% %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, informasi dari tenaga kesehatan dan dukungan keluarga dengan dengan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan jenis desain cross sectional, penelitian dilakukan selama 2 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu, dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat dengan uji Chi_Square. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu, informasi tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan p value masing-masing adalah 0,001, 0,006 dan 0,029. informasi dari tenaga kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan p value 0,006 dan dukungan keluarga berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan p value adalah 0,029. Pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan p value 0,590. Diharapkan bagi Puskesmas agar memberikan informasi tentang ASI Eksklusif mengacu pada sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga.Kata Kunci : ASI Eksklusif, pengetahuan ibu, informasi dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga. ABSTRACK Keywords: Exclusive breastfeeding, factors associated PENDAHULUANPemberian ASI secara Eksklusif dapat mencegah kematian balita sebanyak 13%. Pemberian makanan pendamping ASI pada saat dan jumlah yang tepat dapat mencegah kematian balita sebanyak 6 % sehingga pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia > 2 tahun bersama makanan pendamping ASI yang tepat dapat mencegah kematian balita sebanyak 19% ( Roesli, 2008).Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tentang kesehatan, khususnya pada Bab VII tentang gizi, pada pasal 142 ayat 1, menyatakan : upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan, meliputi bayi dan balita, remaja perempuan, ibu hamil, dan ibu menyusui. Bayi, salah satu yang termasuk kedalam usia kelompok rawan gizi. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk memperhatikan keadaan gizi penerus bangsa pada usia bayi, balita dan seterusnya. Masih dalam UndangUndang yang sama, di dalam pasal 128 ayat 1 menyatakan setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan, kecuali atas indikasi medis (UU RI No 36 tentang kesehatan tahun 2009).
AbstrakDi Rokan Hulu terjadi peningkatan kasus DBD tiga tahun terakhir. Pada tahun 2008 tercatat 61 kasus (insiden 15,95 per 100.000 penduduk), tahun 2009 sebanyak 77 kasus (insiden 20,13 per 100.000 penduduk), dan tahun 2010 naik menjadi 79 kasus (insiden 20,65 per 100.000 penduduk). Angka insiden ini lebih besar dari angka insiden nasional yaitu 20 per 100.000 penduduk. Penelitian ini untuk mengetahui faktror-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di RSUD Rokan Hulu tahun 2011. Jenis penelitian Kuantitatif Analitik Observasional dengan disain Kasus Kontrol. Jumlah sampel 400 responden terdiri dari 200 Kasus (penderita DBD) dan 200 Kontrol (bukan penderita DBD). Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel berhubungan dengan kejadian DBD adalah tempat penampungan air OR=3,768 (95% CI:2,492-5,699), Ketersediaan tutup penampung air OR=2,452 (95% CI:1,640-3,668), Frekuensi pengurasan penampung air OR=2,452 (95% CI:1,778-3,989), kepadatan rumah OR=3,331 (95% CI:2,207-5,027) dan umur OR=2,824 (95% CI:1,877-4,251). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel berhubungan bermakna adalah tempat penampung air OR=3,849 (95% CI:2,399-6,175), ketersediaan tutup penampung air OR=2,248 (95% CI:1,403-3,603), frekuensi pengurasan penampung air OR=2,238 (95% CI:1,399-3,579), kepadatan rumah OR=4,049 (95% CI:2,486-6,596), umur OR=2,845 (95% CI:1,768-4,577), jenis kelamin OR=0,613 (95% CI:0,379-0,992). Faktor risiko paling dominan terjadinya DBD adalah kepadatan rumah. Diharapkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kegiatan 3M plus dan pelaksanaan PSN-DBD secara mandiri.Kata kunci : Demam berdarah dengue, Kepadatan Rumah, Keberadaan jentik aedes aegypty pada penampung air. AbstractIn Rokan Hulu cases increased by Dengue Fever three last years from the year 2008-2010. In 2008 recorded 61 cases (15.95 incidents per 100,000 population), in 2009 as many as 77 cases (20.13 incidents per 100,000 population), and in 2010 rose to 79 cases (20.65 incidents per 100,000 population). Incidents is greater than the national incidence rate is 20 per 100,000 population. The purpose of this study to determine faktror-factors related to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in hospitals Rokan Hulu in 2011. This type of design is Quantitative Analytic Observational study with this type of case control design. The number of samples of 400 respondents consisting of 200 cases (DBD) and 200 controls (not DBD). The results of bivariate analysis showed variables associated with the incidence of DHF is a reservoir OR = 3.768 (95% CI :2,492-5, 699), availability of closed water reservoir OR = 2.452 (95% CI :1,640-3, 668), Frequency of draining water reservoir OR = 2.452 (95% CI :1,778-3, 989), the density of the house OR = 3.331 (95% CI :2,207-5, 027) and age OR = 2.824 (95% CI :1,877-4, 251). The results of multivariate analysis showed the variables significantly associated is where the water reservoir OR = 3.849 (95% CI :2,399-6, 175), the availability of closed water reservoir OR = 2.248 (95% CI :1,403-3, 603), the frequency of drain...
AbstrakDalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi untuk pencapaian Millennium Development Goals, ditetapkan kebijakan bahwa setiap ibu yang melahirkan, biaya persalinannya ditanggung oleh pemerintah melalui Program Jampersal, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dimensi mutu pelayanan kebidanan terhadap kepuasan pasien program Jampersal meliputi keandalan bidan, ketanggapan bidan, jaminan bidan, empati dan bukti langsung. Penelitian ini dilakukan di RSUD Rokan Hulu dengan populasi semua pengguna Jampersal yaitu sebanyak 92 orang dan pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan data sekunder. Dilakukan analisis data yaitu analisis univariat, analisis bivariat (kai kuadrat) dan analisis multivariat (regresi logistik ganda). Proporsi pasien program Jampersal yang memiliki kepuasan terhadap mutu pelayanan kebidanan sebanyak 67 orang (72,8%) dari 92 sampel. Variabel independen dengan hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien program Jampersal adalah variabel bukti langsung dengan nilai p < 0,05 (0,003). Kata kunci: Dimensi mutu, jampersal, kepuasan pasien AbstractIn order to reduce maternal mortality rate and infant mortality rate, in achieving the Millennium Development Goals set policy, that every mother who gave birth, her labor costs borne by the government through assurance of delivery program, but in practice still found dissatisfaction of patients to obstetric care. This study aimed to analyze the influence of the quality dimensions of midwifery care on patient satisfaction assurance of delivery program include reliability midwife, responsiveness midwife, assurance midwife, and direct tangible. This study was conducted in Rokan Hulu District General Hospital with a population assurance of delivery all users and as Dimensi Mutu Pelayanan Kebidanan terhadap Kepuasan Pasien Program JampersalQuality Dimensions of Midwifery Care on Patient Satisfaction Jampersal (Delivery Assurance) Program Herlina Susmaneli, Ani Triana many as 92 people on the entire study population sampled. This study used a cross sectional design. The data was collected primary data and secondary data. Data analysis is performed univariate, bivariate analysis (chisquare) and multivariate analysis (Multiple Logistic Regression). The proportion of patients who had an assurance of delivery program satisfaction with the quality of obstetric care by 72.8%. Independent variables with significant association with patient satisfaction assurance of delivery is a concrete manifestation of variables with p value < 0.05 (0.003).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.