Leakage is undesirable in water distribution networks, as leaky pipes are financially costly both to water utilities and consumers. The ability to detect, locate, and quantify leaks can significantly improve the service delivered. Optical fibre sensors (OFS) have previously demonstrated their capabilities in performing real-time and continuous monitoring of pipe strength leak detection. However, the challenge remains due to the high labour cost and time-consuming process for the installation of optical fibre sensors to existing buried pipelines. The aim of this paper is to evaluate the feasibility of a submersible optical fibre-based pressure sensor that can be deployed without rigid bonding to the pipeline. This paper presents a set of experiments conducted using the proposed sensing strategy for leak detection. The calibrated optical fibre device was used to monitor the internal water pressure in a pipe with simultaneous verification from a pressure gauge. Two different pressure-based leak detection methods were explored. These leak detection methods were based on hydrostatic and pressure transient responses of the optical fibre pressure sensor. Experimental results aided in evaluating the functionality, reliability, and robustness of the submersible optical fibre pressure sensor.
Population growth and the development of economy in Indonesia affect the increase in vehicle volume, especially in the city of Surabaya. The increasing of vehicles volume, causing congestion at some points in Surabaya including Gayung Kebonsari. One of the congestion factors at the railway level crossings is the duration of closing time as the train passes through the crossing. Considering of those problems, two models developed, those are: the queuing of traffic length and with considering of length and speed of the train, and queue length. Data have been collected and analyzed by making the model relationship with simple linear regression method. Based on the research, the result shown that there are positive relationship of the train length, train speed, and the length of closing time, y = 1.7204x1-0.073 x2 + 56.39. Where y is the length of closing time, x1 is the train length and x2 is train velocity. However, the train speed has negative relationship. The equation means every additional length of train means additional closing time equals to 1.7204 seconds, and-0.073 means the velocity of train has negative effect for the length of railway level crossing closing time. It means additional velocity equals to 1 km/h will decrease 0.073 s of railway level crossing closing time. Kata kunci: perlintasan sebidang, panjang antrian, early warning, analisa regresi berganda Abstrak Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi di Indonesia mempengaruhi peningkatan volume kendaraan, terutama di kota Surabaya. Peningkatan volume kendaraan, menyebabkan kemacetan di beberapa titik di Surabaya. Salah satu faktor kemacetan di perlintasan kereta api adalah durasi waktu penutupan saat kereta melewati persimpangan. Durasi penutupan perlintasan yang tidak pasti menyebabkan pengguna jalan menjadi tidak disiplin dengan menerobos perlintasan yang berakibat pada meningkatnya tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di persimpangan sebidang tidak berpalang pintu. Sehingga perlu dibuat dua model hubungan antar variabel. Model pertama yaitu hubungan antara lama waktu penutupan perlintasan dengan jumlah rangkaian dan kecepatan kereta, dan model kedua yaitu hubungan antara lama waktu penutupan perlintasan dengan panjang antrian kendaraan. Digunakan metode regresi berganda untuk membuat model tersebut. Hasil model regresi hubungan antara lama waktu penutupan perlintasan sebidang dengan panjang dan kecepatan kereta memiliki pengaruh positif dengan model hubungannya yaitu: y = 1.7204x1-0.073 x2 + 56.39. Dengan y adalah lama waktu penutupan, x1 adalah panjang kereta, dan x2 adalah kecepatan kereta. Setiap pertambahan satu rangkaian kereta bertambah pula lama waktu penutupan sebesar 1.7204 detik, serta arti dari-0.073 berarti bertambahnya kecepatan 1 km/jam maka akan menurunkan 0.073 detik lama waktu penutupan perlintasan sebidang.
Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang sangat diperhatikan guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan. Jumlah korban yang cukup besar akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit. Tujuan tugas akhir ini adalah menghitung besarnya angka kecelakaan pada ruas jalan tol Surabaya-Gempol, menghitung nilai ekonomi akibat kecelakaan berdasarkan tingkat keparahan korban menggunakan metode The Gross Output (Human Capital). Menganalisis daerah rawan kecelakaan (Balck Site) dengan metode Z-Score dan Cummulative Summary (Cusum), membuat titik daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan yang sering terjadi kecelakaan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ruas jalan yang memiliki Accident Rate tertinggi untuk korban meninggal dunia dunia di jalan tol Surbaya-Gempol adalah pada tahun 2016, untuk luka berat pada tahun 2016, untuk korban luka ringan adalah pada tahun 2014. Uji Hipotesis One Way-ANNOVA membuktikan bahwa bulan dan harinya terjadinya kecelakaan lalu lintas memberikan hasil yang sama identik, tidak berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan, sedangakn jam terjadi, jenis kelamin dan cuaca kejadian kecelakaan memberikan hasil sebaliknya yaitu berbeda nyata atau berpengaruh pada terjadnya kecelakaan. Dari hasil perhitungan menggunakan metode The Gross Output (Human Capital) didapat nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan korban meninggal dunia (tahun 2012-2016) sebesar Rp.
Kemacetan di Kota Surabaya semakin hari semakin meningkat dilihat dari volume lalu lintas harian rata rata pada Jalan Ahmad Yani yang dari Sidoarjo baik pada pagi dan malam hari. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat Sidoarjo dalam melakukan aktivitasnya menggunakan kendaraan sepeda motor. Salah satu jenis transportasi yang dapat dijadikan alternatif untuk membantu mengatasi permasalahan kebutuhan transportasi masyarakat Surabaya Sidoarjo adalah kereta. Salah satu angkutan penumpang untuk pergerakan commuter tersebut adalah kereta commuter Surabaya Porong. Kereta commuter Surabaya Porong saat ini sudah beroperasi tetapi pengguna kereta commuter masih cenderung sedikit dan terus berkurang. Untuk menyadarkan masyarakat perlu dilakukan penelitian dengan maksud menawarkan pengguna kendaraan sepeda motor untuk berpindah ke kereta commuter dalam melakukan aktivitas ke Surabaya atau sebaliknya. Penelitian dilakukan dengan wawancara/kuisoner kepada pengguna kendaraan sepeda motor dengan menggunakan teknik stated preference. Data primer kemudian diolah menggunakan analisis regresi logistik. Hasil probabilitas pengguna kendaraan sepeda motor yang bersedia berpindah dengan moda transportasi kereta commuter sangat dipengaruhi oleh karakteristik: jenis kelamin, pendapatan dan harga tiket kereta. Dalam penelitian juga mempertimbangkan faktor nilai willingness to pay dari responden. Dimana untuk harga tiket yang di tawarkan terdapat 2 skenario, yang pertama harga tetap Rp 5.000, dan harga naik Rp 6.000 dengan perbaikan fasilitas.
Currently the mobilization of freight transport from Surabaya to Jakarta or otherwise served by three types of modes transport, including truck, train, and marine vessels. But the majority of the freight transport cargo in the corridor Surabaya-Jakarta is served by trucking so that the impact on the capacity of roads and road load increases. The purpose of this study was to estimate the probability EMKL service manager / Forwarder to switch modes from container truck to railway mode container. The methods used to analyze the research data is a binary logistic regression. The results of these studies indicate that the travel time during the 3-day trip by truck containers will potentially probability modal transfer containers from trucks to rail containers reached 87.49%, and the more need for the use of container sizes of 20 ft. at a cost of Rp. 2,500,000 will potentially modal transfer containers from trucks to rail container by 82.34%, more than the container size of 40 ft. at a cost of Rp.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.